[09] : Kabar Buruk

1.1K 81 3
                                    

[]

"Papa gue banting stir dan nabrak truk depan mobil gue,"

"Kening gue dan abang gue berdarah karena kena serpihan kaca, tapi papa gue... " Gevaro kembali meneteskan air matanya.

"Kening papa gue lebam, Dahinya bercucuran darah ..." seraknya "Lun, gue gak sanggup."

Satu kata yang kembali dalam fikiran Gevaro, Menyesal.

Aluna memberikan senyum fakenya itu, "Gev, lo harus kuat. Alm.Papa gue juga udah tenang diatas sana." ucap Aluna sambil menunjuk ke langit yang cerah.

Gevaro terdiam sejenak, dan menatap serius wajah Aluna.

"Lun?"

Aluna mengerti maksud Gevaro,

"Iya, papa gue udah gak ada sejak 5 tahun yang lalu, pas masuk kelas 7." jelas Aluna.

Gevaro masih terisak, "Papa lo kenapa?" tanya Gevaro.

"Papa gue kecelakaan, sama kayak bokap lo." jawab Aluna dengan suara gemetar.

"Gue yakin, kalo lo terus berdoa untuk kesembuhan bokap lo, pasti Allah terima doa lo." ucap Aluna lalu menghapus air matanya.

"Yang kuat ya Gev,"

Gevaro kembali tersenyum, "Makasih, walaupun lo bukan status dikehidupan gue. tapi lo separuh hati gue,"

Aluna salah tingkah, tapi akhirnya terdiam.

Kemudian setelah itu mereka diam, dan beberapa menit kemudian terdengar nada dering handphone Gevaro.

"Halo, Assalamualaikum." ucap Gevaro kepada orang disebrang.

"..."

"Papa kenapa?"

"..."

"Astagfirullah, iya.. iya.. nanti malem aku ke bandara."

"..."

"Yaudah, Assalamualaikum."

"..."

Pemutusan sambungan telepon serentak, Gevaro menggigit bibir bawahnya.

Aluna bingung, "Lo dapet kabar apa dari papa lo?" tanya Aluna cemas.

"Papa gue koma." jawabnya lemas.

"Innalillahi.."

"Terus, papa lo dirawat dimana emang? kok ke bandara segala?"

Gevaro menengok dengan tatapan tajam, Aluna hanya mengernyit melihat tatapan itu.

"Papa gue dirawat di Las Vegas."

Aluna mendengar itu langsung bangkit dari tempat duduknya dan berdiri disamping Gevaro,

"Yaudah, lo pulang sekarang. Dan siapin baju yang mau dibawa,"

Lalu Aluna teringat kalau Gevaro mempunyai Abang, "Sekalian temuin abang lo dirumah, kasihan sendiri dari 5 hari yang lalu."

Gevaro melirik Aluna,"Abang gue di Las Vegas," bernafas sebentar, "Abang gue kuliah disana."

"O-Oh ... ya ... yaudah gue anter lo ke bandara." tawarnya sambil menarik tangan Gevaro.

Gevaro menaikkan satu alisnya,

"Kenapa? Ayo gue anter, lo."

Gevaro menggangguk pelan, dan berjalan ke arah motornya.

🍃🍃🍃

Mereka telah sampai di rumah Gevaro, teras rumah Gevaro terlihat klasik. Kayu-kayu yang dipakai untuk pagar, tanaman, atap garasi yang klasik dan warnanya begitu bagus nan sama.

Gevaro menengok ke arah Aluna yang sedang memperhatikan rumahnya itu, "Ayo, masuk!" suruh ia sambil melangkah masuk ke pintu ruang tamu.

Aluna mengiringi dari belakang tanpa mengucap sepatah kata.

"Lo tunggu disini aja, kalo mau ngambil minum ke dapur aja." ucapnya sambil berjalan ke tangga kayu itu.

Aluna hanya menggangguk tanda mengiya 'kan ucapan Gevaro.

Aluna melihat kekanan, terlihat tertata rapih vas bunga dan foto-foto disana, kekiri terlihat banyak sekali pajangan di lemari kaca, keatas terlihat lampu cantik.

Kurang lebih 30 menit, Aluna menunggu Gevaro di ruang tamu sesekali menonton tv, channel cnn.

Dan akhirnya Gevaro turun memakai baju putih berbalut jaket jeans, celana jeans, dan sepatu sneakers khasnya.

Pundaknya menggendong tas agak besar, dan tangannya membawa koper abu-abu miliknya.

Tangannya terlihat memakai jam tangan miliknya.

Aluna menatap datar Gevaro didepannya, dan berkata.

"Ayo, gue anter ke bandara."

-Introvert-

Kerasa drama banget wkwk. Nanti, aku bikin konflik lagi kok. Ditunggu yaa🔥

[1] IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang