12

1.6K 131 13
                                    

Bahkan sampai saat kau mengatakan segalanya padaku, kata cinta itu masih belum aku dengar dari mulutmu

***Our Memories***

Keesokan harinya, setelah Justin mengatakan semuanya padaku, ibu Justin datang padaku dengan wajah memohonnya.

“Nyonya Bieber, sedang apa kau disini?”

Kukerutkan dahiku beberapa saat hingga akhirnya ibu Justin kembali menjawab

“A—apa Justin selalu tiba tiba datang kemari?”

Ucapnya sambil melirik sekitaran apartemenku.

“Aku rasa ya, apa ada yang salah?” Balasku seadanya.

Ia menggeleng kecil sebagai jawabannya.

“Lalu?”

“Nak, bisa kita bicara? Maksudku, aku harus bicara denganmu, tapi kurasa tak disini”

   •••

Aku sampai disebuah cafetaria terdekat bersama nyonya Bieber. Ia membawaku masuk dan terduduk dimeja pojok.

“Kau tak bekerja?”

Aku terdiam sebentar, “Pasien gadis yang Harry tangani beberapa waktu lalu, sudah tiada. Itu sebabnya aku free.”

Nyonya Bieber tertegun. Aku tau apa yang ada dipikirannya saat itu, karna setauku, hal yang paling menyakitkan dari kanker adalah, memiliki anak yang menderita kanker

“Nyonya, kau baik?” Ucapku menghancurkan lamunannya. Ia mengerjap sebentar lalu menatapku

“Jangan panggil aku seperti itu, kau boleh memanggilku Mom sweety."

Aku tersenyum, aku bahkan lupa terakhir kali memanggil seorang wanita dengan sebutan ‘Ibu’

“Mom,” Ucapku kecil lalu melebarkan senyumanku. Ia membalas senyumanku

“Kau ingin memesan?”

“Tidak perlu nyo— maksudku Mom, aku tidak menginginkan apapun.”

“Tak baik datang berdua tapi hanya memesan seorang Bella,” ucapnya tidak setuju dengan jawabanku. Aku terkekeh

Bubble green tea,”

Ia mengangguk, lalu mengangkat jarinya untuk memesan.

“Oke, sampai dimana kita tadi?”

Ucapnya setelah seorang pelayan pergi meninggalkan kami.

“Kita belum membicarakan apapun Mom,”

“Ah, ya, ada yang ingin kukatakan padamu.”

Aku terdiam, menunggunya untuk meneruskan perkataan.

“Aku mencintai anakku, dia sangat berharga untukku, aku menyayanginya nak, aku tak ingin kehilangannya.” aku juga

OUR MEMORIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang