Note:
Remake chapter 8 ini merupakan cerita dari sudut pandang Sasuke. Jadi jangan kaget buat cerita yang terkesan sama. Tks.
"Nggh... Ayah... Aku minta maaf..."
...
Sasuke, pria itu sadar karena ia mengigau memanggil nama ayahnya dan terus meminta maaf. "Hei... Kau sudah sadar?" Sakura bertanya dengan nada yang penuh dengan kekhawatiran.
Sasuke menatap sekitarnya, mencoba menyesuaikan matanya dengan pemandangannya dengan ruangan itu, hingga suara Sakura terdengar penuh khawatir yang membuat Sasuke menatapnya penuh waspada.
"Siapa kau? Mana Ibuku?" Sasuke bertanya pada Sakura dengan nada bicara dan pandangan dinginnya namun sarat dengan ketakutan.
"Aku Sakura. Haruno Sakura, kau sendiri siapa namamu?" Diam. Sasuke bungkam saat Sakura bertanya siapa dia. ' Benar... Siapa aku?' Sasuke membatin penuh kebingungan.
...
Benar... Siapa aku?
Aku membatin penuh kebingungan sebenarnya aku ini siapa? Sangat aneh jika manusia di dunia ini tidak memiliki nama.
'Sasuke..'
'Sas...'
'Sasuke Ibu memanggilmu!'
'Kau tidak boleh keluar rumah apalagi keluar dari kamarmu!'
Kenapa dengan semua suara jtu? Apa ini? Kenapa rasanya begitu nyata dan kenapa kepalaku sangat berat?
Aku menggelengkan kepalaku dengan keras, berharap pusing dan semua suara aneh ini menghilang dari kepalaku. Aku menjambak rambutku kuat-kuat berusaha menahan pusing yang hebat ini.
"Hei... Apa kau baik-baik saja?" Sakura yang baru saja kembali, bingung dengan diriku yang terus mengerang dan memegang kepala.
"Sasuke... Sasuke... Ayah... Ibu..." Sakura menyentuh bahuku dan menenangkanku.
"Apa yang kau maksud? Siapa Sasuke?" Sakura bertanya padaku yang masih kesakitan.
"dokter Mei cepatlah kemari, aku butuh bantuan..." Sakura menelepon Mei dan masih terus menenangkan Sasuke.
Greb. Sakura akhirnya memelukku yang masih mengerang menahan sakit, semakin aku mengerang maka Sakura mempererat pelukannya sampai Mei datang.
...
"Ternyata benar dia amnesia, Sakura. Apa kau sudah memberitahu keluarganya?" Terumi berbicara pada Sakura yang saat ini berada di sofa kecil di ruang rawat Sasuke.
Sasuke kembali tertidur setelah dia disuntik obat penenang oleh Terumi. "Tapi jika dia amnesia kenapa dia mengenali dirinya?" Sakura bertanya bingung pada Terumi.
"Itu karena dia amnesia parsial Sakura..." Terumi tersenyum kecil kemudian berlalu kembali ke ruangannya.
...
"Kak Itachi, maafkan aku. Aku lalai.. " Naruto berlutut di depan Itachi yang sedang ada di kantornya.
"Kenapa Naruto?" Itachi dibuat bingung dengan tngkah Naruto yang sudah mengganggu paginya.
"Sasuke menghilang-"
"Apa?! Hilang katamu? Apa ibu audah tahu jika Sasuke menghilang?" Itachi berteriak kaget dan memberondong Naruto dengan pertanyaannya.
"Kurasa tidak, kak. Ibu sedang berada di Kumo menghadiri undangan launching butik terbaru keluarga Hyuga- Setidaknya itu yang dikatakan Hinata kemarin..." Itachi menggeram, kemudian meraih telepon kantonrnya.
"Batalkan semua jadwalku hari ini, Kisame. Aku ada urusan penting."
"Kakashi temui aku di apartemenku-Ayo Naruto." Itachi melangkah keluar kantornya diikuti Naruto di belakangnya.
...
"Jadi namamu Sasuke?" Sakura bertanya sambil menyuapkan bubur ke mulut Sasuke. Dan dijawabi anggukan oleh Sasuke.
"Kau tinggal dimana?" Sasuke menggeleng. Lalu apa yang harus dilakukan Sakura jika rumah saja pria itu tak tahu.
"Bagaimana jika kau ikut pulang denganku?- nanti sore kau bisa keluar dari rumah sakit..."
"Syukurlah..." Sakura mengernyit tentang pernyataan Sasuke, "Maksudmu?" Sasuke hanya menggeleng.
Sakura kembali menyuapkan bubur ke mulut Sasuke untuk yang terakhir.
Sore ini, Sasuke keluar rumah sakit dengan kursi roda bersama Sakura yang mendorongnya.
Sakura yang kaget melihat Sasuke jatuh dari ranjang pun langsung berlari dan membantu Sasuke duduk di sofa yang ada di ruangannya.
"Aku akan menemui dokter Haku untuk memeriksa kakimu-aku segera kembali." Sakura beranjak dari sana kemudian keluar mencari Haku.
"Dia cidera permanen Sakura. Untuk saat ini dia tidak akan bisa berjalan sama sekali. Jadi kusarankan gunakan kursi roda dulu untuk dia beraktivitas." Sakura mengangguk dan berterimakasih pada Haku yang sudah memeriksa Sasuke.
...
"Kenapa berhenti di sini?" Sasuke bertanya dengan nada tidak suka kepada Sakura. Entahlah dia hanya benci mall dan segala aktivitas belanja para wanita.
"Kita akan beli baju dan keperluanmu," Ucap Sakura sambil mendorong masuk Sasuke.
Sasuke terus mendengus saat Sakura mengambilkan banyak pakaian dan sepatu untuknya.
Sasuke terus menunduk karena mendapat cibiran dan tatapan aneh dari pengunjung mall ini.
"Lihatlah, apa dia cacat?"
"Rugi sekali, percuma tampan kalau dia cacat.."
"Apa itu kekasihnya?"
"Kurasa iya, tapi kenapa ia mau dengan pria cacat seperti dia?"...
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS [COMPLETE]
FanfictionSECOND STORY Aku mencintaimu, Sakura... ---------- Re-publish dengan beberapa tambahan. Kalo ngerasa gak srek bisa delete work ini dari library kalian. ?? Disclaimer: Mashashi Kishimoto