21

6.9K 357 54
                                    

Setelah pemakaman Sakura, Sasuke memutuskan untuk menuju ke apartmen Sakura dan tinggal disana. Mengulang kembali kenangan mereka yang hanya sedikit dan mencoba merasakan Sakura berada di sana, bersamanya.

Ini sudah dua minggu lebih, Sasuke berada di sana, dengan Kakashi yang setiap pagi datang ke sana untuk memastikan Sasuke baik-baik saja. 

"Tuan Muda, apa tidak sebaiknya anda kembali ke mansion? Nyonya Mikoto mengkhawatirkan anda." Bujuk Kakashi pada Sasuke yang masih berbaring di ranjang Sakura.

"Kau, Kakashi pulanglah lebih dulu. Aku akan mengabarimu nanti jika aku ingin pulang." Sasuke berbalik memunggungi Kakashi dan kembali memejamkan matanya.

Kakashi menghembuskan napasnya kasar, kemudian berkata, "Baiklah, Tuan Muda. Kalau begitu aku permisi." Kakashi berbalik kemudian menutup pintu kamar Sakura dan bergegas kembali ke perusahaan.

"Sakura..." Sasuke menggumamkan nama Sakura lagi. dan lagi. Mata kelamnya menatap kosong dengan jejak-jejak air mata yang mengering.

*

Ini hari ke sembilan belas ia berada di apartmen Sakura, ia kembali mengelilingi seisi apartmen Sakura, mencari kembali jejak-jejak Sakura yang masih tertinggal disana. Hingga akhirnya ia membuka kembali lemari pakaian Sakura, ketika lemari itu terbuka, seketika wangi Sakura menguar memenuhi indera penciumannya.

"Sakura..." Sasuke kembali  menggumamkan nama Sakura ketika merasakan kehadiran gadis itu saat wanginya memenuhi aromanya.

Ia kembali mengelilingi kamar Sakura, melihat-lihat apa yang bisa ia lihat. Seperti sekarang Sasuke sedang duduk di meja rias Sakura, membuka setiap laci mejanya hingga ia menemukan sebuah buku catatan yang asing bagi Sasuke. Yang membuatnya penasaran dan membukanya.

Pada halaman-halaman pertama tidak ada yang spesial dengan catatan itu, hanya ada beberapa catatan biasa tentang pekerjaannya dan tentang agenda-agendanya.

Namun, saat ia berada tepat di tengah buku. Ia mendapati sebuah tulisan-tulisan yang ditulis dengan tinta merah dan dengan kata-kata yang mengingatkan Sasuke pada gadis itu.

Aku tidak tahu bagaimana aku bisa bertemu dengan jenis pria sepertinya,

Yang aku tahu aku mengikuti intuisiku sebagai seorang dokter dan  menolongnya.

Hingga tanpa sadar aku sudah terjerat dengan mata kelamnya yang seolah menarikku untuk semakin masuk ke dalam matanya.

Sasuke~ pria itu, pria yang mampu menghilangkan semua kesedihan dan rasa lelahku. Pria lemah yang hebat yang membuaiku untuk terus menatap mata indahnya.

Sasuke menutup mulutnya menahan isakannya agar tidak terdengar. Ia merasa bodoh, kenapa ia tidak menyadari bahwa Sakura sudah mencintainya sejak lama?

Sasuke membalikkan halaman buku itu dan menemukan kembali tulisan Sakura dan disana terdapat sebuah foto Sasuke yang sedang tertidur lelap.

Kau sangat tampan, dengan tingkah manjamu itu... entah kenapa aku sangat menyukai sikapmu yang seperti itu, Sasuke...

Ia membalikan halamannya semakin ke belakang dan mendapati tulisan Sakura yang sangat menyakitkan baginya,

Akhirnya dia membalas perasaanku. 

Cinta yang selama ini aku anggap sepihak ternyata hanya sebuah pemikiran yang membutakan hatiku.

Sungguh aneh bahwa ciuman pertama kami berada di rumah sakit, sesaat sebelum ia keluar dari rumah sakit bersama ibunya.

...

Apa aku boleh egois?

dengan menahan Sasuke tetap berada di sisiku?

Entah mengapa hati ini terasa sangat menyakitkan ketika ia tidak menolak permintaan ibunya...

Sasuke, Uchiha Sasuke. Aku baru menyadari bahwa dirimu adalah sosok yang paling aku butuhkan melampaui ayah dan kakakku.

Aishiteru... Uchiha Sasuke.

Kalimat terakhir Sakura membuat Sasuke tidak mampu menahan isakannya lagi, ia mengerang dan memukul dadanya yang terasa sakit serta isakan yang memilukan itu membuat Sasuke kehilangan kendali atas dirinya hingga tanpa sadar ia terjatuh dan membentur ujung meja rias Sakura dan membuat kepala belakangnya berdarah.

Menyadari itu, Sasuke hanya menyentuh luka di kepalanya dengan tangannya. melihat tangannya yang berlumuran darah, Sasuke tersenyum sendu. Akhirnya ia bisa menemui Sakura, Sakuranya, kekasihnya. 

Sasuke menikmati rasa sakitnya yang semakin menghilangkan kesadarannya. merasakan Sakura datang memeluknya dan memberikan senyum termanis yang pernah di lihat Sasuke.

 "Sakura aku akan menemuimu, ikut bersamamu. Tidak masalahkan jika aku sangat merindukanmu?" Sasuke menangkup pipi Sakura dengan sebelah tangannya.

Sakura hanya tersenyum dengan air mata yang berlinang, sorot emeraldnya seolah berkata bahwa Sasuke tidak boleh mengikutinya,

Kesadaran Sasuke semakin habis dan dengan sisa-sisa kesadarannya ia meraih buku Sakura yang tadi di bacanya dan menulis dengan jarinya yang penuh darah,

'Kakashi, aku tahu kau akan datang besok pagi, bisa kau sampaikan pada ibu bahwa aku mencintainya? dan bisakah kau sampaikan pada Itachi selamat atas pernikahannya? Aku tahu mungkin aku terlihat bodoh, tapi Sakura ada disini sekarang dan aku~~' 

Sasuke melemah dan akhirnya ia mati dalam damai dan pergi ke keabadian bersama Sakura. Menyongsong hidup baru yang menanti mereka yang akan berlangsung selamanya.

FIN

Akhirnya Hopeless tamat juga.... bagaimana kesannya? dengan sad ending yang nggantung ini, Author berusaha untuk membuat sad ending yang bisa di makan. wkw

Terimakasih untuk semua readers yang sudah dukung ff ini dengan vote+comment kalian. see you di projek selanjutnya ^^. dan Selamat Tahun Baru

Eni, gebetan Suga

HOPELESS [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang