Di publish tanpa perubahan wkw
-----------------Hari ini menurut Sakura merupakan hari yang melelahkan dan penuh kejutan, bagaimana tidak? Dimulai tadi pagi setelah ia melakukan pemeriksaan salah satu pasien, direktur rumah sakit ia bekerja datang ke ruangannya memberikan undangan pernikahannya.
Bukan karena ia mencintai mempelai prianya, tapi sebagai junior di klub karate saat kuliah dulu, ia merasa turut bahagia atas pernikahan seniornya.
Lalu, pulang dari rumah sakit dapur apartemennya berantakan karena ulah penghuninya, siapa lagi jika bukan Sasuke? Dia satu-satunya penghuni unit 781 ketika Sakura ke rumah sakit.
Mengingatnya sudah membuat Sakura ingin terjun dari rooftop rumah sakit saja, karena nanti pukul delapan kakaknya-- Sasori-- akan datang, sedangkan sekarang sudah jam tujuh.
Ya Tuhan! Rasanya ingin bunuh diri saja! Batin Sakura menjerit frustrasi.
"Sasuke! Buangkan sampah itu ke bawah ya!? Aku harus membersihkan ini. " Sakura menggeram pada Sasuke yang masih menonton televisi sedangkan dia sibuk membersihkan dapur--yang berantakan karena Sasuke--.
"Aku sibuk Saku--" Belum selesai Sasuke menyelesaikan kalimatnya Sakura sudah berada dibelakangnya berbisik dengan nada dingin dan menyeramkan miliknya.
"Kau mau tidak? Jika tidak aku akan membuang tomat-tomatmu juga... Ya Sasuke," Dingin, menyeramkan dan mengerikan. Dengan patuh Sasuke mengangguk dan bangkit dari duduknya mengambil kantung sampah yang diberikan Sakura.
"Sialan..." Sasuke terus menggerutu selama berjalan ke tempat penbuangan sampah di basement gedung apartemen.
***
"Kenapa Sasuke lama sekali hanya untuk membuang sampah?!" Sakura menggerutu karena Sasuke tidak kunjung kembali, khawatir ya Sakura?
Sakura terus melihat ke arah pintu setiap dua menit sekali karena mengkhawatirkan pria itu.
Kenapa Sakura khawatir? Alasannya cukup sederhana, karena Sasuke itu memiliki riwayat haemofilia sehingga sangat berahaya jika ia terluka.
"Dasar!" Sakura menyerah ia bangkit dari duduknya kemudian menarik pintu unitnya dengan kasar.
"Hai..." Sakura berjengit kaget karena Sasori sudah berada di depan pintu apartemennya.
"Ka..kakak! Astaga kau mengagetkanku!" Sakura mengomel tidak jelas lalu masuk kembali ke apartemennya diikuti Sasori di belakangnya.
***
"Ayah memintamu pulang, Sakura..." Sasori berkata ada Sakura setelah Sakura meletakkan secangkir kopi di hadapannya.
"Ada apa? Aku sedang sibuk kak, akhir-akhir ini aku memiliki banyak jadwal operasi kak," Terang Sakura dengan nada sedih yang dibuat-buat.
"Begitu ya..." Sasori menghela napas sedih,
Sakura kemudian beranjak dari duduknya dan beringsut memeluk kakaknya. "Kakak jangan sedih, aku janji kalau aku sudah selesai dengan semua jadwal itu aku akan pulang..."
Tanpa mereka sadari, sepasang oniks mengintip aktivitas mereka dan hal itu tanpa sengaja dan terasa meremas hati Sasuke yang melihatnya.
Prangg
Vas bunga Sakura yang berada di dekat pintu pecah tersenggol Sasuke yang akan keluar dengan mengendap-endap.
"Sa--Sasuke! Kau sudah pulang? Kenapa lama sekali?" mendengar suara vas pecah Sakura dan Sasori menghentikan acara mereka dan menoleh ke arah Sasuke.
Sakura berlari menghampiri Sasuke yang sudah terduduk dengan kaki yang mati rasa dan kedua telapak tangannya yang penuh luka terkena pecahan vas.
Sasori masih mematung melihat siapa yang datang ke apartemen adiknya, melihat Uchiha Sasuke yang hilang menurut Uchiha Itachi teman bisnisnya dan Sakura yang begitu akrab dengannya.
"Kakak bisa bantu aku memindahkan Sasuke? Atau kau bisa tolong ambilkan kursi roda di kamar tamu?" Sasori bangun dari lamunannya dan kemudian pergi ke kamar yang Sakura maksud.
"Tunggu sebentar Sasuke, tahan sebentar... Kita harus segera menjahit lukamu, jika tidak nanti kau akan kekurangan darah dan--"
"Sakura Ini." Sasori menyerahkan kursi roda yang diambilnya kemudian membantu Sasuke menaiki kursinya.
***
"Apa kau... Uchiha Sasuke...?" Tanya Sasori penuh selidik kepada sasuke setelah lukanya dibersihkan Sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS [COMPLETE]
FanfictionSECOND STORY Aku mencintaimu, Sakura... ---------- Re-publish dengan beberapa tambahan. Kalo ngerasa gak srek bisa delete work ini dari library kalian. ?? Disclaimer: Mashashi Kishimoto