Sudah sebulan Sasuke menghilang dan hal itu semakin membuat Itachi dan Mikoto kalang kabut. Itachi frustrasi karena rencana pernikahannya terus diundur Mikoto karena Sasuke yang tak kunjung kembali. "Itachi, apa kau masih belum menemukan Sasuke?" Tanya Mikoto yang saat ini berada di apartemen Itachi.
"Belum Ibu, Sasuke menghilang sangat rapi aplagi dia tidak memegang ponsel. Jadi sangat sulit mencarinya Ibu..." Itachi mengeluh pada Ibunya yang duduk sambil meminum tehnya.
"Apa yang membuatmu lambat dalam urusan adikmu?" Tanya Mikoto dingin. "Karena sejujurnya dia sudah berkata padaku sebelum hilang bahwa ia tidak bisa datang ke pernikahanku, Bu." Bela Itachi terhadap sikapnya pada Sasuke.
"Kuharap kau bisa bergerak cepat mencari Sasuke setelah menikah. Kau bisa menikah dua minggu dari sekarang." Mikoto beranjak dan diikuti Haku dibelakangnya.
Itachi mematung, masih mencoba mencerna apa yang dikatakan ibunya dan setelah terkonek ia kemudian sedikit berlari dan mengejar ibunya.
---
"Sakura kemana semua tomatku?" Tanya Sasuke sambil mengacak-acak isi kulkas Sakura.
"Kau kan menghabiskan semuanya, Sas. Terakhir kau memakannya tadi malam..." Sarkas Sakura yang tengah berada di dapur dengan kue red velvet miliknya.
"Ayo belanja," Ajak Sasuke yang sudah berdiri di belakangnya.
"Sebentar Sas, kau sangat mengganggu. Ini tinggal sedikit..." Keluh Sakura yang telinganya ditiupi Sasuke.
Fyi, Sasuke sudah bisa berjalan lagi meski tidak lama, seminggu yang lalu setelah sebulan penuh duduk di kursi roda. Hal itu sangat menyenangkan keduanya.
"Saku... Ayo!" Rengek Sasuke sambil melemparkan dompet dan jaket Sakura. "Ck. Dasar keras kepala, kau Sasuke!" Sakura bangkit dari duduknya dan segera mengenakan jaketnya.
Sasuke tidak menghiraukannya dan dia tetap berjalan menuju pintu sambil menenteng sepatunya.
---
"Hari ini aku ada rapat dengan direksi rumah sakit, jadi aku mungkin tidak bisa datang ke kantor. Aku minta maaf ya, Itachi.." Jelas Izumi di telepon pagi ini,
"Iya, tak apa. Lagi pula hari ini aku juga ada dinas keluar, meninjau proyek baru di Kyoto..."
"Baiklah kalau begitu, hati-hati... Love you..." Sambungn telepon terputus, kemudian Itachi menghubungi seseorang. "Ke ruanganku sekarang, Kakashi."
Lima menit kemudian, Kakashi telah berada di ruangan Itachi. "Ada apa, Tuan?" Tanya Kakashi pada tuannya itu.
"Apa kau belum menemukan petunjuk tentang Sasuke sejak yang terakhir?"
"Belum tuan, tapi aku melihat seseorang yang mirip Tuan Muda Sasuke di cctv elevator apartemen di depan rumah sakit." Jelas Kakashi padanya.
"Cari tau orang itu, apa dia benar Sasuke atau tidak. Kau boleh pergi." Setelah mengucapkan kalimat itu, Itachi memutar kursinya menghadap ke luar jendela besar ruangannya.
"Baiklah Tuan.."
---
Setelah berkeliling dengan Sasuke untuk mencari tomat dan makanan untuk mengisi kulkas, sekarang Sasuke dan Sakura berada di food court yang mereka kunjungi terakhir kali.
"Lelahnya, ini semua karenamu Sasuke..." Gerutu Sakura padanya sebelum meminum smoothies pisangnya.
"Iya, iya. Aku minta maaf! Lagipula sudah waktunya mengisi kulkasmu! Apa-apaan itu bahkan air mineral tidak ada!" Geram Sasuke padanya.
Kenapa kau yang mengamuk Sasuke?! Seharusnya aku yang marah padamu!?
Sabar. Hanya itu stok yang harus diperbanyak Sakura di hatinya.
"Sakura," Panggil Sasuke
"Apa sih, Sas?" Jawab Sakura ketus.
"Belikan aku baju baru, ya, ya ya," Sasuke menggoyangkan tangan kanan Sakura yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya.
"Tidak Sasuke, kita harus pulang cepat. Aku ada rapat bersama direksi..." Jelas Sakura pada Sasuke kemudian menyeret Sasuke keluar mall tanpa peduli dengan pesanan mereka.
"Dasar pelit..." Gerutu Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS [COMPLETE]
FanfictionSECOND STORY Aku mencintaimu, Sakura... ---------- Re-publish dengan beberapa tambahan. Kalo ngerasa gak srek bisa delete work ini dari library kalian. ?? Disclaimer: Mashashi Kishimoto