19

3.7K 286 19
                                    

Sasuke menunggu dengan santai sambil melihat keluar jendela yang mengarah langsung ke gedung apartmen Sakura. Beberapa menit kemudian ia melihat Sakura yang berada di sebrang jalan sedang menunggu lampu merah.

BRAKKK

Sasuke yang terkejut mendengar suara itu langsung bergegas keluar menuju ke arah kerumunan yang sedang berisik dan ribut untuk memanggil ambulans.

Sasuke berlari keluar kafe dengan pikiran yang tidak menentu, berharap bukan Sakuranya yang mengalam hal naas seperti itu, sampai disana Sasuke langsung menerobos kerumunan itu untuk melihat siapa korban kecelakaan tersebut.

Namun saat ia sampai disana ia sangat terkejut melihat siapa yang diangkat petugas ambulans tersebut untuk di bawa ke rumah sakit.

"Saku-Sakura...!" Sasuke tergagap melihat sosok yang penuh dengan lumuran darah tersebut. Ia langsung bergegas menghampii petugas dari ambulans itu untuk memastikan apakah yang dilihatnya benar-benar Sakura atau tidak.

"Tunggu sebentar, tunggu sebentar!" Sasuke mencoba menghentikan petugas ambulans itu untuk membawa sosok itu masuk ke dalam ambulans.

Petugas yang kebingungan itupun menatap Sasuke dengan tatapan aneh mereka, "Aku hanya ingin memastikan apa dia kekasihku atau tidak..." Sasuke memelas kepada salah satu dari mereka.

"Jika kau penasaran, kenapa kau tidak ikut kami saja? Jika kau ingn memastikannya disini, kau hanya memperlambat waktu untuk menyelamatkan pasien ini!" Petugas itu menohok hati Sasuke dengan perkataannya. Kemudian dengan segera petugas itu memasukkan pasien itu ke dalam ambulans dan diikuti Sasuke di belakangnya.

"Baiklah, aku ikut."

*

Sasori yang sedang minum teh di ruang keluarga di mansion Haruno itupun harus menghentikan aktivitasnya karena ia harus menjawab panggilan ponselnya.

"Halo?" Sapa Sasori kepada penelepon itu.

"Apa ini dengan Tuan Sasori?"

"Iya, ini aku." Jawab Sasori.

"Ini dari rumah sakit tempat dokter Haruno bekerja, Tuan. Sekarang kondisi dokter Haruno kritis karena ia kecelakaan di depan apartmennya." Sasori terkejut mendengar kabar itu, dan tanpa sadar ponsel yang sedari tadi ia pegang terjatuh begitu saja.

Sasori sebera berlari keluar mansion dan membawa mobilnya untuk segera ke rumah sakit, ia harus bergegas untuk melihat Sakura. Adik berandalnya yang sangat ia sayangi itu.

Setelah cukup lama menempuh perjalanan dari mansion ke rumah sakit, Sasori segera menuju ke UGD dimana semua anggota keluarganya berkumpul ditambah dengan seorang Uchiha, yang pernah dirawat Sakura beberapa waktu lalu.

"Ayah, Ibu..." Sasori menghampiri kedua orang tuanya dan bertanya apa yang terjadi, kemudian ia melirik Sasuke yang terlihat cemas dan raut wajah ketakutan yang jelas.

"apa yang terjadi dengan Saki, Yah?" Sasori bertanya pada ayahnya yang masih berusaha untuk menenangkan Mebuki.

"Dia kecelakaan saat akan menyebrang jalan di depan gedung apartmennya dan sekarang ia sedang menjalani operasi darurat untuk menyelamatkannya." Kizashi menjelaskan kronologi kecelakaan Sakura pada Sasori.

Sasuke bangkit menjauh dari kerumunan keluarga Haruno, ia merasa tidak pantas dan bertanggung jawab atas kecelakaan Sakura. Ia menuju ke taman rumah sakit tempat terakhir ia bertemu Sakura sebelum ia pulang bersama ibunya dulu.

Sasuke duduk di bangku taman yang sama saat terakhir ia duduk disana bersama Sakura. Ia membayangkan banyak hal, hari-harinya bersama Sakura dulu, bagaimana ia mengeluh pada Sakura karena pakaiannya, bagaimana Sakura menolongnya dan merawatnya. Karena bayangan itupun membuat dada Sasuke seperti tertimpa beban berat dan air matanye merembes dengan sendirinya.

*

Setelah proses operasi yang berlangsung cukup lama itupun, akhirnya seorang dokter muncul bersama beberapa perawat yang membawa Sakura ke ICU.

"Bagaimana dengan putriku Sakura, dok?" Tanya Kizashi yang diliputi kecemasan yang kentara.

"Kami sudah berusaha dan kini, dokter Haruno sedang kritis, kami akan memantau terus perkembangan dokter Haruno pasca operasi. Dan juga ada kemungkinan dia akan koma, Haruno-sama." Perkataan dokter itupun membuat tangis Mebuki kembali pecah. Membayangkan putri bungsunya yang sedang berjuang sendirian menahan sakit.

Setelah dokter itu pergi, mereka bergegas menyusul Sakura ke ICU namun tidsk dengan Sasori, pria itu berbelok dan menuju ke taman rumah sakit.

*

Tepukan di bahu Sasuke membuatnya tersadar dan segera menghapus air matanya, tepkan itu membuatnya menoleh ke belakang melihat siapa yang menepuk bahunya itu.

"Kau tak apa?" tanya Sasori pada Sasuke.

Ia hanya memejamkan matanya meresapi rasa sakit yang seperti mengulitinya, "Bohong jika aku merasa baik-baik saja, bagaimana aku merasa baik-baik saja saat melihat kekasihku sedang berada diantara hidup dan mati..."

"seharusnya aku tidak memintanya datang, ini semua karena keegoisanku padanya.." Lanjut Sasuke yang kini bahkan membiarkan air matanya mengalir begitu saja. Biar saja ia terlihat lemah di hadapan kakak Sakura ini. Ia bahkan siap dibenci olehnya karena secara tidak langsung ia yang membuat Sakura kecelakaan.

"Kau benar dan kecelakaan Sakura bukanlah ksalahanmu, semua murni kecelakaan." Jawab Sasori dengan tenang.

"Sekarang ayo temui Sakura, operasinya sudah selesai sepuluh menit yang lalu," Jelas Sasori pada Sasuke sambil melihat arlojinya di pergelangan tangan kanannya.

Sasuke mengangguk dan bangkit dari duduknya, ia bergegas menuju ke ICU untuk melihat keaadaan Sakura.

*

Sasuke melihat gadis itu dengan tatapan miris. Melihatnya terbaring di ranjang rumah sakit dengan perban yang membalut kepala cantiknya dan beberapa alat medis yang Sasuke tidak tahu namanya.

"Kenapa kau harus seperti ini, Sakura?" Tanya Sasuke pada sosok Sakura yang terbaring lemah itu. Pertanyaan Sasuke lebih seperti kepada gumaman dan terkesan menyalahkan dirinya sendiri.

Ia kemudian duduk di samping ranjang Sakura dan menggenggam tangan gadis itu yang tidak terpasang infus. Membelai lembut wajah kekasihnya ia tersenyum miris, matanya yang kelam semakin kelam melihat Sakura yang lebih seperti mayat hidup.

Sasuke tertawa kecil melihat Sakura yang bahkan masih cantik disaat ia sedang Sakit, ia lebih mirip seperti putri tidur yang sedang menunggu pangeran berkuda putih untuk menciumnya. Andai ia tidak sakit seperti ini.

*

"Aku pulang..." Sasuke menyapa lemah ibunya yang sedang duduk di ruang tengah sambil menikmati teh lemonnya.

"Selamat datang, Sasuke-kun..." Jawab Mikoto yang keheranan melihat tingkah putra bungsunya itu.

"Sasuke-kun, kau kenapa?" Tanya Mikoto yang membuat langkah Sasuke terhenti dan berbalik.

Mikoto masih dalam mode heran dan terkejutnya melihat Sasuke yang tiba-tiba bertingkah seperti itu. Sasukenya yang kini memeluknya lagi, bersandar padanya dan pada akhirnya berbaring di pahanya sebagai bantal dan memeluk pinggangnya.

Menangis sesegukkan sambil terus menggumamkan nama Sakura, Sakura.

"Ada apa? Bisa ceritakan pada ibu apa yang terjadi?" Tanya Mikoto lembut pada Sasuke sambil mengusap lembut kepala anak itu.

"Saku—Sakura kecelakaan, bu.. dan sekarang dia koma.." Sasuke menceritakan semuanya pada ibunya dan itu membuatnya merasa lebih baik.

"Dan aku... Merasa bersalah padanya...hks.."

*

haloha... hopeless sudah ada diujung cerita nih, mungkin tinggal 2-3 part lagi ff membosankan ini bakalan tamat.

Question from Author:

1. bagaimana kesan kalian sama ff ini?

jawab di kolom komentar ya guys.

vote+comment don't forget :*

Regards,

gebetan Jimin dan Suga

HOPELESS [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang