Sasuke menguap bosan, seharian ini ia hanya berada di balkon kamarnya--di apartmen Sakura sambil membaca buku. Ia sangat bosan, apalagi dengan kondisi kakinya yang sakit. Sangat menyebalkan! Begitu pikir Sasuke.
Suara password pintu dibuka itu mengalihkan fokus Sasuke dari bukunya, ia segera mendorong kursi rodanya sendiri—dengan tangannya— untuk keluar kamar. "Kau sudah pulang?" Sasuke bertanya pada Sakura yang masih melepas sepatunya dan berganti dengan sandal rumahannya.
Sakura hanya bergumam untuk membalas ucapan Sasuke. "Kau sudah makan?" Sakura bertanya pada Sasuke yang berada di depannya itu."Tentu saja belum...." Sasuke menjawab pertanyaan Sakura dengan nada yang menyebalkan—menurut Sakura—.
"Oh, jadi... Kau mau makan di rumah atau di luar?" Sakura mengambil alih kursi roda Sasuke dan mendorongnya menuju ke ruang tamu.
"Sebenarnya aku ingin makan di luar, kau tahu restoran yang menjual lasagna itu? Aku ingin makan disana setelah melihat acara makan di TV tadi siang...." Sasuke menjawab antusias pertanyaan Sakura.
"Baiklah tapi sebelum itu kau ganti baju sementara aku mandi, oke?" Sakura Mendorong kursi roda Sasuke menuju kamarnya dan mengambil sebuah kemeja abu-abu, sweater dark grey dan syal motif kotak-kotak monokrom. "Ganti bajumu dengan ini, ya. Aku mandi dulu...."
Setelah mandi, Sakura menuju lemarinya dan mengambil dress flanel berwarna dark grey dan mantel motif kotak-kotak yang senada dengan outfit Sasuke, jangan lupakan stoking hitam dan sepatu angkel boot hitam miliknya.
"Kau sudah selesai, Sas?" Sakura masuk ke kamar Sasuke sambil membawa selimut kecil di tangan kirinya.
Sasuke hanya mengangguk merespon pertanyaan Sakura. "Kau sudah sempurna, ayo berangkat." Mereka keluar apartemen dan segera masuk ke dalam elevator, bergegas ke restoran yang dimaksud Sasuke.
Sakura berjalan kaki sambil mendorong kursi roda Sasuke karena jarak apartemen dan restoran yang Sasuke maksud itu hanya tiga blok.
Sepanjang perjalanan keduanya saling bercanda kecil dan saling melempar senyum satu sama lain hingga tampak seperti pasangan bahagia, itu yang dipikirkan orang-orang. Mungkin.
Tak jarang orang-orang yang tidak sengaja berpapasan dengan mereka saling berbisik dan melirik ke arahnya, mencibir kondisi Sasuke, "Jangan dipikirkan ya, Sasuke. Anggap mereka hanya bebek karet yang tidak sengaja diinjak...." Sasuke hanya bergumam kecil mendengar bisikan Sakura.
Hati pria itu menghangat, mendengar Sakura yang berusaha menghiburnya dari orang-orang yang mengejeknya.
'Kurasa... Aku sudah jatuh cinta padanya...'
...
"Tuan Itachi..." Suara Kakashi dan pintu yang terketuk pelan itu membuatnya mencebik pelan karena mengganggu aktivitasnya dengan Izumi—calon istri Itachi— sebelum akhirnya membuka pintu.
"Apa aku mengganggu?" Kakashi bodoh! Tentu saja kau mengganggu! Apalagi tadi sedang enak-enaknya. Itachi membatin kesal dan menjawab tidak.
"Ada apa Kakashi? Masuklah!" Dengan agak ketus ia menyuruh Kakashi masuk.
"Ada kabar baru tentang Tuan Muda Sasuke, Tuan Itachi.." Tubuhnya menegang kaget dengan laporan Kakashi. Dengan segera ia menuju ke ruang kerjanya bersama Kakashi dan meninggalkan Izumi disana.
"Jelaskan padaku." Titah Itachi mutlak.
"Baik, Tuan..." Kakashi mulai menjelaskan dan Itachi mendengar dengan seksama.
---
"Apa kau menikmatinya, Sasuke?" Sakura bertanya padanya yang masih asyik dengan lasagna di piringnya.
"Iya, ternyata host itu tidak bohong. Disini benar-benar enak." Ucap Sasuke, melihat Sasuke tersenyum manis seperti itu, membuat Sakura tidak tahan dan secara diam-diam memotret wajah Sasuke.
Blitz.
Shit! Sakura merutuki blitz ponselnya sendiri yang menyala saat ia memfoto Sasuke tadi. "Hei kau curang Sakura," Sasuke mendengus setelah fotonya dicuri Sakura.
"Aku tidak sengaja, Sasuke.." Sakura berkilah atas kebohongannya sendiri padahal sudah sangat jelas ia mencuri foto Sasuke.
"Kalau kau ingin ayo kita foto, aku tidak keberatan." Sasuke kembali tersenyum pada Sakura yang membuatnya berani mendekat ke arahnya dan berakhir berfoto bersama.
"Umm, Nona bisa bantu kami berfoto?" Sakura memanggil pelayan yang sedang lewat itu dan diangguki olehnya.
"Terimakasih..." mereka berdua kompak mengatakan kata terimakasih pada pelayan itu. Sadar akan kata-katanya Sasuke dan Sakura kemudian tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPELESS [COMPLETE]
FanfictionSECOND STORY Aku mencintaimu, Sakura... ---------- Re-publish dengan beberapa tambahan. Kalo ngerasa gak srek bisa delete work ini dari library kalian. ?? Disclaimer: Mashashi Kishimoto