Bagian 5

32.1K 1.6K 12
                                    

Acara makan malam dengan maliq sudah selesai. Prilly mengajak maliq untuk pulang. Ia melihat jam di handphonenya. Ia terkejut sudah pukul 10 malam. Bagaimana kalo ali sudah pulang dan tau anaknya tidak berada dirumah tanya batin prilly

Prilly segera masuk kedalam mobil dan meminta kang ujang untuk segera pulang. Ia takut ali akan memarahinya. Ketika sedang melamun membayangkan bagaimana reaksi ali, maliq memanggilnya

"Mom maliq ngantuk" ucapnya dengan mata sayunya

"Yaudah maliq bobo aja" balas prilly sambil mengangkat maliq kepangkuannya. Maliq langsung menyusupka kepalanya kedada prilly. Dengan lembut pula prilly mengelus puncak kepala maliq. Tak lama nafas maliq kini sudah teratur menandakan dia sudah tidur.



**********




Ketika memasukin halaman rumah prilly melihat mobil berwarna hitam terpakir sudah. Ia yakin itu adalah mobil ali.

"Tamatlah riwayatmu prill" ucapnya

Glek

Prilly membuka pintu. Dan yang dilihatnya adalah ali yang memandangnya tajam. Ia tau ini kesalahannya kenapa membawa maliq hingga larut malam.

"Dari mana saja?" tanya ali dingin

"Hmmm aku abis ke mall buat beli keperluan setelah itu aku mengajak maliq main di mall" jawab prilly. Ia sangat tak berani melihat mata ali. Pasti mata hitam legam itu tengah berkobar api amarah

"Ini sudah malam prilly kenapa kamu bawa maliq? Dan kamu pergi tanpa izin ke aku" tanyanya lagi

"Maaf" hanya itu yang bisa prilly katakan

"Apa alasanmu membawa anakku pergi tanpa seizinku. Kamu diberi kebebasan tapi malah ngelunjak. Ingat prill kamu bukan siapa siapa aku. Kamu cuma pengganti mommynya maliq. Tapi bukan berarti kamu bisa melakukan apa saja sesukamu. Maliq itu hanya anak tiri kamu. Ingat itu" teriak ali.

Hati prilly berkecambuk. Ia sangat sakit ketika ali mengatakan itu semua. Ia tau dia disini sebagai pengganti, tapi bisa kah ali tak menjabarkannya seperti itu.

"Siniin maliq" ali mengambil alih maliq di gendongannya dan berlalu begitu saja. Ia berjalan kemar dimana ia tertidur. Bahkan ia tak tertidur dengan ali

Prilly pove

Aku menangis. Ucapan ali sungguh menyakitkan. Aku tau kebenaran itu, tapi jangan dijabarka lagi. Jangan dijelaskan dengan detail.

Aku tau kalo ali hanya menganggapku sebagai pengganti mommynya maliq yang sudah tiada. Dan ali juga terpaksa menikah denganku. Itulah alasannya dari semua sifat ali.

Ayah kuatkan illy untuk bisa bertahan disini.

Author pove

ali sedang mengelus elus punggung putranya. Ia sadar dengan ucapannya barusan. Ia yakin prilly sakit hati mendengar itu semua. Tak ingin terlalu memikirkannya. Alipun tertidur disamping maliq.




**********




Ali tengah merapihkan pakain maliq. Ia baru saja selesai memandikan maliq. Ia kini sudah berbaikan dengan anak kesayangannya.

"Dad ayo kita sarapan, pasti mommy udah siapin kita sarapan" ajak maliq dengan semangat.

"Mommy?" tanya ali dan maliq pun menganggukan kepalanya

"Iya mommy prilly" jawab maliq dan ali hanya ber oh ria saja.

Mereka sampai dimeja makan. Disana cuma ada bik sum pembantu rumah tangganya. Kemana prilly biasanya ia tengah menata sarapan dimeja makan

DADDY, I NEED MOM √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang