Bagian 4

31.6K 1.6K 5
                                    

Prilly diam dirumah tak kemanapun. Ali melarangnya pergi, alasannya karna dia dalam masa penyembuhan. Hanya diam melihat saluran televisi yang tak menarik perhatiannya sama sekali. Sambil sesekali mengambil potongan buah yang sudah disiapkannya. Ketika prilly tengah asik melihat sinetron yang tengah berlangsung disalah satu chanel, ia mendengar tangisan. Prilly melihat kekanan dan kekiri untuk mengetahui sumber tangisan itu. Tak lama maliq datang dengan keadaan baju, rambut tak tertata dan parahnya ia datang dengan keadaan nangis. Dengan panik ia berdiri dan berjalan kearah maliq.

"Maliq kenapa?" tanya prilly lembut. Hanya tangisan yang ia dapatkan. Prilly kemudian merengkuh maliq kedalam pelukannya. Maliq tidak menolak seperti biasanya. Kini ia terlihat lebih tenang.

"Kenapa sayang?" tanya prilly lagi

"Daddy jahat mommy tili" jawab maliq sambil menahan isak tangisnya

"Jahat kenapa?"

"Daddy malahin maliq padahal maliq gak tau apa apa" adunya sambil menyembunyikan kepalanya didada prilly

"Sutt udah diem ya, maliq jangan nangis" prilly mengelus punggung maliq untuk menenangkan bocah itu.




**********




Ali turun dari mobil dengan terburu buru. Ia ingat bagaimana ia memarahi jagoan kesayangannya. Padahal ia tau bahwa itu semua bukan salahnya. Memasuki rumah yang kini ia tinggali dengan langkah lebar. Tujuan pertamanya adalah kamar maliq putranya. Ketika sampai didepan kamar maliq alipun membuka pintu itu. Yang dilihatnya adalah pemandangan menyejukan hati. Maliq tengah tertidur dipelukan prilly. Dengan nyaman dan tenang. Tiba tiba hatinya bergemuruh dengan perasaan senang. Entah datang dari mana tapi ia tau kalo penyebab perasaan itu ketika melihat maliq tertidur dipelukan prilly. Tak ingin mengganggu mereka ali segera masuk kedalam kamarnya dan tertidur.




**********




Prilly merasakan ada yang bergerak dipelukannya. Ketika matanya terbuka ia melihat seorang malaikat kecil yang tengah tidur meringkuk dipelukannya.

Prilly bangun tanpa mengganggu malaikat itu. Ia mandi, setelah itu ia baru memasak sarapan untuk suami dan anaknya. Dengan cekatan dan telaten ia menyiapkan itu semua. Setelah rapih ia bergegas menuju kamar maliq untuk membangunkannya.

"Maliq bangun sayang" ucap prilly sambil mengguncang badan mungil maliq. Sedangkan yang di bangunkan hanya menunjukan respon menggerakan badan saja tanpa membuka mata.

"Maliq bangun yu udah siang" ucap prilly lagi. Dan berhasil bocah itu mengkerjap kerjapkan kedua matanya dan akhirnya terbuka semua

"Bangun sayang, mandi abis itu sarapan"

Maliq yang mendengar itu bergegas menuju kamar mandi.




**********




Prilly tengah tersenyum melihat maliq yang begitu lahab memakan masakan yang ia buat. Ketika prilly tengah memperhatikan maliq, ali turun dari tangga dengan setelan jas kantor yang sudah rapih, tak lupa ia menenteng tas kerjanya.

"Pagi jagoan daddy" sapa ali pada maliq. Namun yang ia dapatkan hanya keheningan.

"Oh iya besokkan hari minggu, maliq mau kemana besok?" pertanyaan ali bagi maliq sebatas angin lewat. Tanpa membalas maliq tetap memakan sarapannya.

"Sayang maafin daddy dong, daddy tau kalo daddy salah" ucap ali memelas, tetap tidak mendapatkan balasan apapun.

"Udah duduk dulu li" ucap prilly. Kemudian mengambilkan sarapan untuk ali. Ali memakan sarapan dengan pikiran kacau jagoannya sedang marah sekarang ucap batinnya. Setelah selesai sarapan ali bergegas menuju kantor. Ali mendekatkan bibirnya untuk mengecup dahi maliq namun maliq malah menghindar. Ali hanya menghembuskan nafasnya dan berjalan kearah pintu.

DADDY, I NEED MOM √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang