"Mau masak apa ya hari ini?" tanya prilly pada dirinya sendiri
Membuka kulkas untuk melihat persediaan bahan masakan apa yang masih ada. Namun yang dilihat hanya dua butir telur dan tak ada apa apa lagi selain itu. Prilly lupa untuk membeli bahan masakan. Hari ini kan awal bulan jadi dia harus belanja untuk memenuhi kebutuhannya. Berjalan menuju kamar untuk berganti baju.
Pintu kamar terbuka, keluarlah prilly dengan berpakaian rapih. Baju santainya kini berubah menjadi baju informal. Celana levis hitam dengan kemeja berwarna putih dan dibalut kardigan dengan warna senada. Menambah kecantikan prilly hari ini.
**********
Troli yang dipegang prilly masih kosong tanpa isi. Ia bingung apa yang harus ia beli. Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan ketempat buah buahan dan sayur sayuran.
Berjalan sambil melihat kearah sayur dan buah yang masih segar membuat prilly tak memperhatikan jalan.
"Awww" rintihan itu berasal dari depan prilly. Mendongakkan kepalanya, wajah yang tadinya bingung kini menunjukan keterkejutan.
"Riki" teriak prilly sambil memeluk orang yang dipanggil riki itu. Yang dipeluknya hanya tersenyum sambil menepukkan telapak tangannya dipunggung prilly.
"Kemana aja luh?" tanya prilly sambil melepaskan pelukannya
"Gua kan kuliah di semarang" jawab riki sekenanya
"Ya harusnya luh bilang ama gua. Jangan asal pergi tanpa salam perpisahan" dumel prilly
"Iya iya maaf chubby" riki menarik pipi prilly dengan sangat kencang hingga sang empu mengadu kesakitan
"Riki sakit" prilly berusaha melepaskan cubitan riki dari pipi chubbynya
"Kendor dah pipi gua, kalo ada luh dipastikan pipi gua cepet kendor" ujar prilly kesal sambil memanyunkan bibirnya. Riki melihat itu hanya bisa tertawa. Tangannya terulur untuk mengacak rambut wanita didepannya ini.
"Riki luh dari dulu gak berubah, kalo gak nyubit pipi pasti ngacak rambut" teriak prilly dan teriakan itu berhasil mengalihkan pandangan banyak orang. Semua orang menatap kearah mereka berdua dengan aneh. Riki yang menyadari itu langsung mengajak prilly berlalu.
**********
"Prilly luh mau makan apa?" tanya riki. Kini mereka tengah duduk dilestoran sekitar mall.
"Jangan bilang luh mesen salad?" pertanyaan yang tadi hanya diotaknya kini sudah dikeluarkannya dan orang yang ditanya hanya menjawab dengan anggukan saja
"Ya ampun prill luh dari dulu gak berubah. Salad mulu. Iya gua tau luh suka salad dan salad bisa ngejaga berat badan luh tapi gak gini juga. Badan luh udah kecil jangan died mulu" ucap riki panjang lebar. Ia masih tak habis fikir dengan pemikiran prilly. Badannya sudah kurus lalu buat apa died
"Riki luh tetep aja cerewet tau gak. Gua emang suka salad tapi bukan berarti makan salad gua died. Dan gua bukan kecil tapi mungil tau. Sesuatu didiri gua udah mateng asal luh tau" ucapnya kesal
Riki memanggil pelayan dan dia memesan makanan yang akan mereka makan. Tak lama setelah itu makanan pun sudah tertata diatas meja dan mereka makan dengan lahap sambil sekali kali tertawa bersama.
**********
Kaki besar ali kini melangkah kedalam rumah. Ia mengetok pintu beberapa kali hingga bik sum membuka pintu. Ketika ia masuk yang ia dapat hanya keheningan. Dimana maliq dan prilly? Apakah sudah tidur atau belum? ali melirik jam dipergelangan tangannya, jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Itu artinya maliq sudah tertidur tapi dimana prilly biasanya jam segini ia masih menunggu ali sambil menonton televisi namun ia sekarang tak menemukan prilly
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY, I NEED MOM √
RomanceAliand Alfaro ~ pengusahaan besar, berparas tampan namun seorang duda. ia memiliki seorang jagoan kesayangan. separuh hidupnya adalah milik jagoannya . . . . . . . . . . Amazing Cover by : @KShofiii #834 - romance (30 september 2017) #680 - romance...