Bagian 26 (2)

22.5K 1.1K 27
                                    

Ali yang tengah duduk disofa dengan tangan yang terus menggenggam ponsel. Dia sedang menunggu Prilly pulang. Ia melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul sembilan malam, namun belum ada tanda - tanda Prilly pulang. Sudah dua jam ia menunggu tapi belum juga istrinya kembali. Ali memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya. Terdengar bunyi ketawa yang amat Ali kenal, itu adalah suara tawa dari Maliq dan Prilly. Ali membuka matanya dan melihat kearah pintu disana masuklah dua orang yang sudah ditunggunya dari tadi. Bahkan hampir membuat kepalanya pecah karena khawatir.

"Kamu dari mana saja Prill?" tanya Ali langsung. Ia tak ingin bertele - tele sekarang. Ia butuh jawaban sekarang juga, kemana istrinya pergi seharian tanpa memberi kabar. Apakah Prilly pergi bersama Riki lagi atau dengan pria lain. Membayangkannya saja sudah membuat emosi Ali meningkat.
Prilly yang mendengar suara Ali segera menatap sang suami yang sudahberdiri dihadapannya. Air wajah Ali benar - benar tidak enak dipandang. "Aku habis jalan - jalan ke time zone sama Maliq" jawab Prilly

"Kenapa kamu enggak izin dulu sama aku?"

"Kamu kan ada tamu dikantor"
Alis Ali menyatu menandakan ia tengah bingung "siapa?"

"ANGEL"

"Oh Angel, dia anak dari partner kerjaku diamerika sayang" jelas Ali. Namun wajah yang awalnya bingung kini terlihat tersenyum menggoda. Prilly yang melihat itu hanya menatap aneh kearah Ali

"Kenapa senyum - senyum gak jelas?" tanya Prilly. Bukannya menjawab Ali malah tersenyum lagi.

"Dasar aneh" setelah mengucapkan itu Prilly meninggalkan Ali sendiri. Ia membawa Maliq kekamarnya untuk mandi dan menyuruhnya tidur karena sudah malam.


**********

Prilly masuk kedalam kamar dengan wajah yang tidak bisa ditebak. Ia melihat Ali yang tengah tidur telentang dengan senyum yang tak luntur dari tadi. Prilly berjalan kearah meja riasnya untuk menghapus polesan make up yang tadi pagi ia gunakan. Selesa, Prilly hendak berjalan kekamar mandi namun langkahnya terhenti dengan suara Ali

"Aku tau kamu cemburu" ucap Ali enggak jelas

"Maksud kamu siapa? aku cemburu?" tanya Prilly dan Ali hanya mengangguk dengan senyuman manis andalannya

"Kapan? terus kenapa aku cemburu?"

"Karena kamu liat Angel di ruangan aku kan?"

"Dih pede gila!!!"

"Enggak apa - apa lah neng. Cemburu kan tandanya sayang" kata Ali tidak jelas. Prilly meneruskan langkahnya kekamar mandi. Ia meninggalkan Ali dengan perkatannya yang tidak jelas.


**********

Tidur Prilly terganggu dengan suara piano yang terdengar begitu kencang. Prilly membuka matanya dan melihat kesampingnya. Tidak ada Ali. Kemana dia? Prilly terbangun dan berjalan keluar kamar, sebelum itu ia mencepol rambutnya asal - asalan. Dengan mata yang masih mengantuk berat ia berjalan menuruni tangga. Ia berjalan dimana piano itu berada. Ruangan khusus piano. Piano yang sering Maliq gunakan untuk bermain ataupun belajar. sampai disana Prilly terkejut, ada sosok pria yang tengah duduk sambil memainkan tuts tuts piano dengan lihai. Prilly berjalan dengan cepat kearah orang itu dan melihat siapakah dia. Betapa terkejutnya ketika orang itu adalah Ali suaminya.

"Kamu ngapain disini?" tanya Prilly bingung

"Selamat kedua tahun sayangku" ucap Ali tersenyum manis kemudia mencium kening dan bibir Prilly singkat.

"Loh, hari ini tanggal pernikahan kita?" tanya Prilly masih bingung. Ali biasanya tidak pernah merayakan begini. Tapi kenapa sekarang iya

"Iya, kamu lupa ya?"

"Enggak lupa. Kan biasanya kamu enggak ngerayain kaya gini. Mangkanya aku bingung"

"Aku ngerayain kok tapi setahun sekali. Aku enggak mau setiap bulan ngerayain karena menurut aku setahun sekali itu udah cukup. Apalagi kalo kita bener - bener menikmatinya. Walaupun sekali tapi bakal berbekas didalam hati" tutur Ali panjang. Prilly yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengecup bibir Ali.

"Sini duduk diamping aku. Mau aku nyanyiin nih" perintah Ali.

Prilly duduk disamping Ali sambil tersenyum "Sok bisa nyanyi. Palingan suaranya jelek" ledek Prilly

"Seh nantangin" kata Ali

"We will see" ucap Prilly.
Seketika hening. Jari - jari Ali mulai menari - nari dengan indah diatas tuts tuts piano. Hingga suara yang ia kenal mulai melantunkan sesuatu yang membuat tubuhnya merinding

kau mau apa pasti kan kuberi

kau minta apa, kan ku turuti

walau harus aku

terlelah dan letih

ini demi kamu, sayang

Ali menatap mata Prilly dengan syahdu. Menandakan ia begitu dalam menyanyikan lagu ini. Untuk kekasih hatinya

aku tak akan berhenti

menemani dan menyayangimu

hingga mata hari tak terbit lagi

bahkan bila aku mati

ku kan berdoa pada ilahi

tuk satukan kami disurga nanti

Prilly mencium pipi Ali yang tepat disebelahnya. Prilly kemudian melanjutkan nyanyian Ali dengan perasaan yang begitu tulus.

taukah kamu apa yang kupinta

disetiap doa sepanjang hariku

tuhan tolong aku tolong jaga dia

tuhan aku sayang dia

Prilly menyanyikan lirik itu sambil menunjuk kearah Ali. Ali yang melihat itu hanya bisa tersenyum mali - malu.

aku tak akan berhenti

menemani dan menyayangimu

hingga matahari tak terbit lagi

bahkan bila aku mati

ku kan berdoa pada ilahi

tuk satukan kami

disurga nanti

Prilly selesai bernyanyi dan mainan piano Ali juga berhenti. Mereka menatap satu sama lain dengan tatapan yang memuja.

"Selamat kedua tahun sayang" ucap Ali sambil mencium bibir pink Prilly

"Selamat kedua tahun juga"

"Aku cinta kamu" kata Ali

"Aku juga cinta kamu" kata Prilly. Setelah mengucapkan itu, Prilly mencium dahi, bulu mata, mata, hidung, pipi, dagu dan bibir. Ya, Prilly sangat menyukai yang ada disuaminya. Malam ini adalah malam yang paling membahagiakan menurut Prilly.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#TBC

Typo bertebaran dimana-mana, sedihnya diriku 😂😂😂

Apa yang kalian rasain pas baca part ini ?

Gimana pendapat kalian tentang part ini ?

Harus jawab pertanyaan di atas biarin nanti jam 12 aku update lagi 😻😻

DADDY, I NEED MOM √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang