Ali memperhatikan wajah Prilly yang dari tadi hanya cemberut. Ketika ia bangun Ali menemukan Maliq duduk diatasnya dan sedang bertanya seperti itu
Flashback on
"Mommy kok enggak pakai baju? Panas ya? Kok dikamar Maliq enggak panas?" tanya Maliq polos
Prilly yang mendengar itu hanya melongo. Apa yang harus Prilly katakan sekarang? Ini semua gara - gara Ali yang lupa ngunci pintu semalem
"Bukan panas jagoan tapi semalem mommy sama daddy lagi buatin Maliq dede bayi" jelas Ali. Prilly menghembuskan nafasnya lega. Ia menatap Ali dengan tatapan yang sulit diartikan
Maliq mengangguk "oh, mommy sama daddy lagi buat dede bayi?" Ali dan Prilly mengangguk.
Maliq menggaruk kepalanya "tapi enggak pake baju sih?" tanya Maliq
"Kan harus ngaduk adonanya pake tenanga jadi keringetan. Dari pada bau bajunya mending dicopot aja" jelas Ali
"Yaudah tapi kapan - kapan Maliq mau ikutan bikin dede bayi ya mom dad" kata Maliq dengan mata puppy eyesnya. Ali hanya tersenyum penuh arti tapi tidak dengan Prilly. Tanduk transparan mulai terlihat diatas kepala Prilly dan kumpupan asap mulai keluar dari lubang hidung Prilly. Prilly mengepalkan tangannya dan menggerakkannya didepan leher dan kemudia meninju kasur dengan kepalan tangan itu.
"Akan ku bunuh kau ALI!!!'' ucap Prilly tanpa suara
Flashback off
Ali berjalan kearah Prilly yang sedang mengocok telur untuk digoreng. Ali melirik kanan kiri melihat apakah ada Maliq atau tidak. Maliq sekarang sedang mandi.
Ali mengecup leher Prilly pelan "jangan marah sayang" Prilly hanya diam sambil terus mengocok telur.
"Maafin aku ya. Kan tadi kepepet. Kalo enggak digituin Maliq bakalan nanya mulu"
"Tapikan enggak kamu jelasin gitu juga. Aku enggak mau anak aku dewasa sebelum waktunya" tuk, Prilly menginjak kaki Ali. Sang empu hanya memegangi kakinya sambil mengaduk kesakitan "aw"
Prilly berjalan kemeja makan untuk menyiapkan nasi goreng dipiring satu - satu. Tak lama Maliq turun dengan seragam sekolah yang sudah melekat ditubuhnya.
"Pagi mommy" sapa Maliq dengan senyum
Prilly menciun kening Maliq "pagi juga sayang"
Prilly melihat dasi yang Maliq gunakan kurang rapih berjalan kearah Maliq dan membenarkan letak dasinya. Ali ikutan melihat dasi yang digunakannya. Sedikit miring. Buat alasan lah batin Ali girang
"Sayang dasi aku juga miring nih" ucap Ali sambil menunjukkan dasi yang sudah menggantung indah dilehernya. Prilly berjalan kearah Ali. Ali yang melihat itu hanya memekik girang karna Prilly berjalan kearahnya. Setelah sampai didepan Ali, Prilly menanyakan kembali dasi Ali yang miring
"Mana dasi yang miring?" tanya Prilly dengan nada misterius. Ali hanya menunjuk dasi dilehernya. Prilly mengangguk dan mulai memegang dasi itu. Satu, dua, tiga
Prilly menarik dasi itu sampai Ali kesakitan. Prilly yang melihat itu hanya meminta maaf sambil mengendurkan dasi Ali. Prilly juga merapihkan jas yang sedang dipakai Ali.
Mereka pun sarapan bersama.
**********
Prilly tengah berfikir untuk membawakan bekal makan siang Ali atau tidak. Sekalian ia ingin mengucapkan kata maaf atas sikapnya tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY, I NEED MOM √
RomanceAliand Alfaro ~ pengusahaan besar, berparas tampan namun seorang duda. ia memiliki seorang jagoan kesayangan. separuh hidupnya adalah milik jagoannya . . . . . . . . . . Amazing Cover by : @KShofiii #834 - romance (30 september 2017) #680 - romance...