Bagian 11

31.2K 1.5K 12
                                    

Mobil ali kini telah terparkir. Ali menghela nafas akhirnya mereka sampai juga ke ancol. Ali menoleh melihat kearah maliq dan prilly yang masih tertidur dengan pulasnya. Mereka berdua sama sekali tidak terusik dengan gangguan diperjalanan.

Ali menatap prilly. Dan ali akui bahwa prilly adalah wanita yang cantik. Dengan hidung runcing, mata coklat madu yang membuat orang bertekuk lutut dan kulit putih bersih. Cantik gumam ali. Ketika tengah asik memandangi wajah ayu rupawan didepannya, sang empu malah tersadar dari alam mimpinya. Dengan gugup ali mengalihkan pandangannya kearah luar.

"Kita udah sampai?" tanya prilly dengan suara khas orang bangun tidur

"Iya"

Setelah mendapat jawaban dari ali, prilly melihat kearah maliq yang masih tertidur dipangkuannya dengan sangat nyaman. Ia mengelus rambutnya dengan sayang dan disusul ciuman yang mendarat dikepala maliq

"Maliq bangun sayang" ucap ali sambil menggoyangkan tubuh maliq. Maliq hanya mengeliat dipelukan prilly tanpa membuka matanya

"Maliq ayo sayang bangun" usaha ali lagi namun tidak membuahkan hasil. Maliq masih tertidur dengan nyaman.

"Maliq sayang bangun yuk, kita udah sampai di pantai nih" prilly mulai membangunkan maliq dan berhasil anak itu kini tengah mengejapkan matanya dan perlahan mata yang tertupup menjadi terbuka.

"Udah sampai mom?" tanya maliq dan prilly hanya menganggukan kepalanya saja.

Maliq segera keluar dari mobil dan berlari kearah pantai. Prilly yang melihat itu hanya tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya, melihat tingkah anak itu membuat prilly selalu gemas.

"Maliq jangan jauh jauh sayang" tegur ali dan maliq hanya mengacungkan jempolnya saja dan berlanjut bermain dengan air yang menggoda pemandangannya dari tadi




**********




"Aduh mom maliq lapel" ucap maliq. Anak itu telah kembali dari pinggir pantai. Mereka tengah duduk ditikar yang mereka pesan untuk menikmati keindahan laut.

Prilly yang mendengar itu langsung mengambilkan maliq makanan. Dan maliq menyantapnya dengan lahap. Setelah makan maliq mengajak ali dan prilly bermain dipantai

"Mom dad ayo main" tarik maliq kepada prilly tapi prilly hanya menggelengkan kepalanya saja. Dengan niat yang sudah bulat maliq berbalik menyuruh sang daddy untuk bermain

"Dad ayo main dipantai" bukan balasan seperti yang maliq inginkan. Tapi sebuah penolakan yang sama seperti prilly. Maliq sedih dan memunggungi ali dan prilly. Mereka yang melihat itu hanya bisa diam

"Main aja sih yang penting maliq bahagia" ucap batin prilly

Sudah hampir lima menit maliq marah. Hingga sebuah perkataan yang mengubah perasaannya dengan cepat

"Yaudah ayo main dipantai" ucap ali dan prilly bersamaan. Mereka yang mendengar itu hanya bisa saling melirik. Namun ekspresi maliq sangat berbeda dari keduanya, ia begitu senang hingga menarik narikkan tangan ali prilly secara bersama. Mereka berdiri dan bermain di pinggir pantai.

"Dad mom main tutup mata yuk?" ajak maliq

"Jangan entar kalau jatuh gimana?" omel ali

"Ah daddy mah gak seru" dengan mengerucutkan bibir sambil melihat kearah prilly meminta persetujuan.

"Yaudah gak apa apa li kita main tutup mata yang penting maliq seneng" ucap prilly. Dan maliq bersorak dengan girang ketika mendapatkan persetujuan dari sang mommy. Dan ali ? Ya harus menerima apa yang dikatakan

DADDY, I NEED MOM √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang