Bagian 22 (2)

24.6K 1.2K 24
                                    

bus yang dinaikinya kini telah sampai di tempat tujuannya. ia turun dan mulai menyeret kopernya menuju tempat kediamannya. ya kini prilly tengah berada ditempat sang ayah. ia bingung harus pergi kemana, jadinya ia kerumah yang sudah ditempatinya dari kecil.  tempatyang memiliki jutaan memori indah.

tok - tok

prilly mengetuk pintu namun tidak ada sahutan. ia melirik sekitar rumahnya. kok sepi? apa ayah sudah tidur? tanya batin prilly. prilly tidak menyerah ia terus mengetuk pintu dengan sedikit keras. agar terdengar bila sang ayah tengah tertidur. tapi tidak ada balasannya.

uhuk...uhuk

prilly yang mendengar suara orang terbatuk langsung melihat kebelakang. yang dibelakangnya adalah sang ayah. prilly sungguh merindukan sosok itu, tanpa menunggu lama prilly langsung memeluk ayahnya. ia menangis seketika. prilly sangat rindu terhadapnya

"kamu kenapa ndok?" tanya ayah dandi. prilly hanya menggeleng

"kapan kamu sampai sini?" tanyanya lagi. "barusan yah" setelah itu prilly memeluk ayahnya lagi. ayah prilly yang melihat itu hanya mengelus kepala sang anak dan kemudian menyuruhnya masuk kedalam rumah

"mau minum apa ly" tawar sang ayah yang akan berdiri menuju dapur "eh gak usah yah niarin ily ambil sendiri nanti" tolak prilly sedangkan ayahnya mengangguk mengerti dan duduk kembali dibangku dihadapan prilly.

"kamu kenapa kesini nak" tanya ayah prill "ily kangen sama ayah tau, masa anaknya kesini gak boleh" balas prilly dengan pura - pura cemberut dan ayahnya hanya tersenyum

"kamu sendirian kesi---" uhuk uhuk batuk yang terdengar dari ayah dandi. "ayah kenapa? ayah sakit apa?" tanya prill dengan mata berkaca - kaca "ayah enggak apa - apa kok" ucapnya menenagkan prilly. prilly yang mendengar itu hanya melihat sang ayah. ia sungguh khawatir karena tubuh sang ayah semakin kurus.

"ayah beneran gak apa - apa?" tanya prilly sekali lagi dan ayah dandi hanya mengangguk. "ayah tadi dari mana?"

"oh ayah abis beli obat dimarung po momon" jelasnya dan prilly hanya mengangguk

"yaudah ayah tidur sana udah malem, gak baik buat kesehatan" setelah mengucapkan itu ayah dandi berlalu dan masuk kedalam kamar. prilly tak tega melihat ayahnya yang seperti itu

prilly menyalakan ponselnya kembali dan menelpon riki untuk memberi tau dimana ia berada.



**********



riki kini berjalan dengan tergesa. setelah mengambil kunci mobilnya, ia segera bergegas menuju tempat dimana prilly berada. mobilnya ia kendarai dengan kecepatan tinggi. tujuannya adalah puncak, dimana prilly berada.

setelah dua jam perjalanan, akhirnya riki sudah memasuki kawasan puncak. ia mulai memelankan laju kendaranya. ia tak ingin terjadi apa - apa nanti bila ia terus - terusan mengebut.

matahri yang mulai tenggelam membuat jalanan yang dilaluinya menjadi gelap gulita. riki menyalakan lampu mobilnya agar ia dapat melihat keadaan jalan walaupun tidak terlalu jelas namun dapat sedikit membantu. kemudinya ia belokan dan akhirnya ia sampai dihalaman rumah prilly. rumah yang tidak terlalu besar. namun riki ras itu cukup nyaman menjadi tempat tinggal. riki memakirkan mobilnya tepat didepan rumah prilly. dan ia mulai mengetuk pintu. pintu terbuka, terlihat sosok yang sangat ia khawatirkan beberapa jam ini. prilly yang melihat riki langsung memeluknya dan menangis didalam pelukannya

sudah setengah jam prilly menangis namun tak ada tanda - tanda bila ia akan berhenti. riki hanya bisa menepuk pelan pungguk prilly untuk memberinya kenyamanan. hingga isakan itu berubah menjadi dengkuran halus.

riki mengepal tangannya hingga buku - buku tangannya memutih. ia marah, kesal kepada ali. mengapa cowo brengsek itu membuat orang yang ia cintai menangis. kenapa ?




**********


maliq yang sudah tertidur dikamarnya ditemani ali. maliq awalnya menolak untuk tidur. ia kata "maliq gak mau tidur kalo gak sama mommy". namun ali dapat membujuknya. ali menatap maliq sedih. mata anaknya kini bengkak karna terud menangis. maliq menangis sambil berkata bunda pulang. ali yang melihat maliq menangis seperti itu merasa gagal menjadi ayah yang baik. ia membuat anaknya mengeluarkan air matanya.

"maafin daddy jagoan" dan cup. setelah itu ali keluar menemui sang mama yang tengah duduk disofa ruang keluarga. ia duduk disampingnya. "kenapa prilly bisa pergi dari rumah?' tanya mama wanda.ali hanya menghela nafas lelah. akhirnya ia menceritakan apa yang ia lakukan keprilly dan memberi tau apa alasannya ia berbuat seperti itu

"YA ALLAH ALI, KAMU ITU APA - APAAN SIH. BISA NGELAKUIN ITU SAMA ISTRI SENDIRI" omel mama wanda dan ali hanya menundukan kepalanya semakin dalam. "mana mama mau liat foto yang buat kamu cemburu?" dan ali mengeluarkan ponselnya dan membuka galeri yang menunjukan prilly membawa riki masuk dan memeluk riki.

"ali ali, ini mah belum seberapa dengan foto yang prilly terima" ucap mama wanda. ali yang mendengar itu hanya menautkan alisnya ingung.  foto apa? batin ali "maksud mama?" tanya ali yang tak mengerti dengan ucapan sang mama

"prilly ngirimin foto kamu sedang mencium seorang gadis dipinggir kolam renang" jelas mama wanda namun ali malah semakin bingung. akhirnya mama wanda menunjukan fotonya yang tengah mencium seseorang

"ma itu angelica anaknya dari Mr. albert kolega ali diamerika. ali gak ciuman sama dia tapi ali cuman bantu dia kasih nafas buatan aja"

"kenapa harus kamu yang ngelakuin itu?" tanya mama wanda penasaran "karna ali doang disitu. soalnya para pekerja tiba - tiba menghilang" jelas ali

"aduh ali ali katanya kamu pinter seharusnya kamu mikir  kenapa angelica gak bisa berenang padahal dia orang yang berada. otomatis dirumahnya pasti ada kolam renang dong terus kenapa ia gak bisa berenang? kedua awalnya para pekerja ada kan kenapa setelah kamu nyelamatin angelica mereka semua menghilang? kenapa mama tanya?" jelas mama wanda panjang lebar. ali mulai memikirkan apa yang mamanya katakan. benar juga semua yang dikatakan sang mama ucap ali dalam hati
"SHIT!!!!" maki ali pada dirinya sendiri. mengapa ia tak sadar kalau itu hanya kan - akalan dari angelica. padahal sudah ketahuan bahwa wanita itu mencintainya. memandangnya dengan tatapan memuja.
"mama tau gak prilly dimana?" tanya ali

"gak tau, coba kamu fikir dia bakal kemana?" bukannya menjawab malah mama wanda bertanya kembali. kemana prilly akan pergi, yang dia punya hanya ayahnya pasti ia pergi kerumah ayahnya pikir ali

"ma rumah ayah dandi dimana?" tanya ali "puncak"

setelah mendengar jawaban itu. ali segera mengambil kunci mobilnya dan pergi kerumah sang mertua. "ma ali titip maliq" ucapnya dan mama wanda hanya mengacungkan jempolnya

"prilly aku datang"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#TBC

Makin gaje ya ceritanya 😭😭 maap keun ya 😭😭

Next ? Yey or Nay ?

DADDY, I NEED MOM √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang