Dikediaman Ali tengah terjadi keributan yang dapat merusak gendang telinga. Ali dan mama Wanda tengah berdebat. Ali ingin menitipkan Maliq ke mama Wanda dan mengajak Prilly keparis dengan alasan ingin berbulan madu.
"Ma please Ali mohon. Ali titip Maliq sebentar aja. Ali mau bulan madu keparis sama istri Ali. Supaya Ali bisa ngasih mam cucu lagi. Mama maukan jagain Maliq sebentar aja?" tanya Ali dengan tampang memelas. Ia berharap sang mama mau menjaga anaknya untuk seminggu kedepan.
"Oke oke mama izinin, tapi langsung jadi ya"
"Tenang ma bisa diatur itu mah" Ali menunjukkan jempolnya dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Sekarang giliran Ali meminta izin kepada Maliq untuk meninggalkannya sebentar
"Maliq tinggal sama omah dulu ya sebentar"
"Maliq enggak mau dad"
"Kata Maliq, Maliq mau dede bayi kan? nah mommy sama daddy pergi buat bikin dede bayi. Jadi Maliq izinin ya" Maliq terlihat sedang berfikir. Menentukan jawaban yang pas untuk daddynya. Dan Maliq mengangguk, betapa senangnya Ali saat ini juga
**********
Ali dan Prilly sedang duduk dibangku pesawat. Prilly yang duduk didekat jendela menatap kearah luar yang menampilkan gumpalan awan yang sangat banyak. Ali mengelus puncak kepala Prilly. Prilly menoleh dengan tatapan bertanya
"Kalo ngantuk tidur aja soalnya masih lama" Prilly mengangguk dan tertidur dengan bantalan bahu Ali yang membuatnya nyenyak tertidur.
Setelah belasan jam diudara Ali dan Prilly sudah sampai diparis. Kota yang romantis.
"Akhirnya sampai juga di paris?" ucap Prilly sambil merengangkan otot - ototnya yang kaku akibat terlalu lama duduk didalam pesawat."Seneng gak disini?" tanya Ali
"Seneng lah bisa sampai tempat yang romantis kaya gini" ucap Prilly senang.
"Tapi kamu yakin enggak sih paris itu tempat yang romantis?" tanya Prilly
"Menurut aku sih bukan parisnya tapi orang yang menjalaninya. Percuma kalo banyak orang yang bilang kalo paris adalah kota yang romantis tapi dari pasangannya aja udah enggak romantis" jawab Ali. Prilly menganggukkan, membenarkan apa yang Ali ucapkan.
"Yaudah yuk jemputan nya udah sampai" Ali meraih pinggang ramping Prilly dan membawa kemobil jemputan mereka.
Setengah jam kemudian mobil yang menjemput mereka sudah sampai didepan hotel yang amat megah dengan desain yang menurut Prilly sangat bangus.
"Kita menginap disini?" tanya Prilly"Iya, Mr. Eddy yang memesan hotel ini untuk kita"
"Mr. Eddy?"
"Dia adalah klien ku yang berada disini" Prilly hanya mengangguk saja. Ali membawa Prilly menuju kamar mereka dengan nomor 2615. Ketika pintu kamar terbuka Prilly menatap takjub kedalam kamar. Berwarna putih dengan desain yang menurut Prilly sederhana tapi sangat bangus. Balkon yang menghadap kearah kota paris, dari balkon kita bisa melihat keindahan paris dengan mata telanjang. Menurut Prilly akan sangat bagus ketika melihatnya malam hari, karena hanya warna hitam diterangi lampu berwarna warni. Sangat indah.
"Udah dong jangan berdiri didepan balkon mulu. Kamu harus istirahat, aku tau kamu cape kan?" Prilly hanya menuruti ucapan Ali. Badannya memang amat lelah dengan perjalanan panjang untuk sampai sini. Tapi Prilly senang bisa menginjakkan kakinya di kota ini
**********
Mata indah itu terbuka dengan perlahan. Ali yang sedang memandang sang istri tengah tertidur terkejut ketika mata indah sang istri terbuka.
"Good morning my husband" sapa Prilly sambil tersenyum manis.
"Morning juga my wife" balas Ali
"Morning kiss for me?" tanya Ali. Prilly hanya tersenyum dan mengecup bibir Ali sekali. Ali yang tak terima dengan itu kembali mencium Prilly agak lama hingga nafas keduanya terengah.
"Makasih. Mandi gih nanti kita mau ketemu sama klien aku Mr. Eddy" ucapnya
"yaudah kamu mandi aja sana"
"Kamu juga harus mandi sayang"
Prilly bingung dengan apa yang diucapkan Ali "Kan aku mau ngenalin ke Mr. Eddy kalo aku udah punya istri. Soalnya pas ketemu Mr. Albert aku enggak ngenalin kamu sebagai istri aku" Prilly mengangguk paham dan pergi kekamar mandi.**********
Prilly sudah rapih dengan dress berwarna merah lima centi diatas lutut. Ia keluar untuk menunjukan kepada Ali. Namun bukan respon bagus yang ia terima malah sebuah omelan, Ali kata "Baju itu terlalu pendek dan ngepas dengan badan kamu. Ganti sana!"
Akhirnya pilihan Prilly jatuh dengan dress berwarna pink baby yang panjangnya sebetis dengan aksen warna putih didaerah pinggangnya. Prily keluar dari kamar mandi untuk meminta pendapat Ali lagi. Ali yang melihat Prilly yang keluar dengan dress itu hanya melongo, kecantikan sang istri begitu bersinar. Hingga beberapa detik ia lupa bagaimana caranya berkedip. Prilly yang belum mendapatkan respojn dari Ali hany cemberut saja. Hingga suara Prilly menyadarkannya dari keterkejutan dengan kecantikan alami sang istri "Kamu ini bukannya ngasih pendapat malah melongo kaya kambing conge" dumel Prilly sambil menghentakkan kakinya dilantai. Ali tersenyum menatap Prilly dan berjalan mendekat. Ali mengelus rambut belakang Prilly lalu turun kepinggang gadis itu. Memeluknya posesif. Dan ia berbisik "Kau amat cantik sampai aku lupa berkedip tadi. Jika boleh aku tidak ingin membawamu keluar hotel ini, aku tak rela bila orang lain dapat memandangi kecantikanmu"
Prilly yang mendengar itu hanya malu - malu. Pujian Ali kadang membuat jantung ini berdisko heboh."Yaudah jadi berangkat enggak kita?" tanya Prilly
"Aku maunya sih enggak. Soalnya aku enggak rela ngebagi kamu sama yang lain"
Prilly tersenyum malu dan menyikut perut buncit Ali "Udah ah berangkat"
Prilly menggandeng tangan suaminya keluar kamar dan menuju lestoran hotel ini. Mereka berjalan kearah meja yang sudah ada seorang laki - laki yang Prilly taksir umurnya sama dengan papanya."Selamat pagi Mr. Eddy" sapa Ali. mereka berdua berjabat tangan
"Perkenalkan ini Aprillya. Dia istri saya" Prilly berjabat tangan dengan Mr. EDDY
"Sungguh cantik sekali istrimu Mr. Aliand" puji Mr. Eddy. Mereka berbicara tanpa canggung. Prilly baru tau kalau Mr. Eddy berasal dari indonesia
"Ada yang mau saya kenalkan kepada anda Mr. Aliand dan Mrs. Aprillya"
"Siapa?" tanya Ali
"Anak saya"
"Lalu kemana dia?" tanya Prilly
"Dia sedang ketoilet" Kata Mr. Eddy. Tak lama ada seorang laki laki yang datang kemeja mereka.
"Maaf dad aku kelamaan dikamar mandi" kata seseorang. Suara itu, suara yang dulu amat Prilly kenal. Suara yang membuat hatinya bergetar hebat. Prilly berfikir tidak mungkin dia ada disini. Untuk memastikan apa yang didengar dan pikirannya katakan benar Prilly mendongak untuk melihat siapa laki laki itu. Betapa terkejutnye ketika dugaannya benar.
"Ini dia anak saya" Ucap Mr. Eddy
DIA?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#TBCOkelah aku post sekarang. Karena besok libur,,,, yeay
Ada yang tau siapa 'Dia' yang Prilly maksud?
Kepoo? Sama kaya author dong
Happy reading my readers
Selamat pukul 21.50
Nanti setelah 2 jam 10 menit DiSi anniv ya? Ada yang tau gak keberapa? Kalo pada tau aku bakalan post nextnya besok tanggal 6 dan pukul 6 pagi!!! Yeay semua senang :v
1 kata buat DiSi?
KAMU SEDANG MEMBACA
DADDY, I NEED MOM √
RomanceAliand Alfaro ~ pengusahaan besar, berparas tampan namun seorang duda. ia memiliki seorang jagoan kesayangan. separuh hidupnya adalah milik jagoannya . . . . . . . . . . Amazing Cover by : @KShofiii #834 - romance (30 september 2017) #680 - romance...