Bagian 22 (1)

24.3K 1.2K 14
                                    

suara koper yang diseret menemani sunyi malam ini. prilly tengah menyeret kopernya menuju bus tujuannya. bus yang akan dinaikinya untuk menuju suatu tempat. ia butuh menenangkan diri, hatinya cukup sakit akibat ucapan ali. prilly masuk kedalam mobil dan mulai duduk ditempat yang kosong. tak lama seorang kenek mendatanginya untuk meminta uang untuk perjalanan.

"uangnya mbak" ucap sang kenek. prilly merogoh tasnya dan memulai mengambil dompet berwarna hitam dan memberikan beberapa uang lima puluh ribu.

prilly mulai duduk dengan tenang. mobil yang dinaikinya mulai bergerak dan berjalan menjauhi terminal dimana ia menaiki bus itu. prilly hanya memandangi jendela yang memperlihatkan keadaan malam. ia sedih dengan semua yang ali ucapkan. semua kata kata itu yang menusuk jantungnya.

"luh kan udah selingkuh kan sama riki?" tanya ali pelan namun terdengar menekan.

"enggak aku sama riki gak selingkuh. aku sama dia sahabata. dia sahabt aku sejak kecil"

"luh bilang begitu terus gua percaya? enggak bakal"

"karna cewek modelan luh kalo dibaikin gak tau diri.udah selingkuh sama si brengsek itu pula"

sepintas percakapannya dengan ali terputar kembali diingatan. bagaimana mungkin ali bisa mengatakan itu ? apa yang dipikirannya ? padahal sudah jelas bila prilly dan riki hanyalah seorang sebatas sahabat. tapi mengapa ali bisa mengatakan itu semua. prilly mengambil handphonya dan menyalakan kembali handphone yang sempat ia matikan.. terdapat beberapa pesan dan miss call dari riki.

"prill semua baik baik aja kan?"

"prill?"

"enggak terjadi apa apa kan sama kamu?"

"prill jawab pesan atau panggilan aku"

"prill kalo kamu enggak jawab aku marah ya !!!!!!"

"prilly :("

itulah sekian dari pesan yang riki kirimkan. prilly yang awalnya ingin terkikik membaca isi pesan dari riki kini tak jadi. ia hanya memperlihatkan senyumnya, senyum yang amat tipis.

prilly yang sudah lelah membiyarkan pesan riki hanya terbaca tanpa meniat membalas. ia kemudian menutup mata dan mulai masuk kealam mimpinya.



**********



riki yang kini tengah duduk tak tenang. bagaimana ia bisa tenang jika ia tadi meninggalkan prilly dalam pertengkaran bersama ali. riki yakin ali  hanya salah paham. ali berfikir jika ia dan prilly berselingkuh. padahal kenyataannya tidak. riki mengambil ponselnya dan menghubungi prilly. namun hasilnya selalu sama. selalu suara operator yang terdengar bukanlah suara yang ingin dia dengar. tanpa lelah ia mulai mengirimkan pesan keprilly. ia berharap prilly membaca pesannya dan membalasnya agar ia tak sekhawatir ini.

riki mencoba menelpon prilly tapi tidak diangkat angkat. riki melepas telponnya dari tangannya dan mengacak rambutnya sendiri "prill kamu dimana sih? jangan buat aku khawatir kaya gini dong" ucap riki gusar. ia bingung bagaima ia menghubungi prilly. riki mencoba menelponnya kembali namun hasilnya tetep nihil.

riki kini mencoba menelpon seseorang namun bukanlah prilly. yang ditelponnya adalah orang kepercayaannya. "temukan keberadaan prilly sekarang juga!!!" perintah riki dan klik. telpon itu terputus



**********



riki yang memegang ponselnya dan tertuduk dikursi mulai melihat jam ternyata sudah pukul dua belas malam. rasa kantuk yang mulai menyerangnya kini makin membesar. riki tetap mempertahankan matanya meski kini ia berada diambang mengantuk.

namun ia kalah dengan rasa kantuk. ia kini tertidur dikursi dengan ponsel ditangannya. bulan berganti malam, riki masih tertidur terlihat ia sangat lelah. dan tiba tiba ada suara yang mengejutkannya. riki membenarkan letak ponselnya dan menekan tombol supaya dirinya dapat tersambung dengan si penelpon.

"iya prill" ucap riki yang setengah sayu

"maaf tuan saya bukan nona prilly" riki yang mendengar suara itu mulai tersadar kembali kedunia nyata

"bagaimana ? apa kamu sudah menemukan keberadaan prilly" tanya riki

"maaf tuan tapi kami tidak dapat menemukannya. kami sudah mencari rute perjalanan darat laut bahkan udara namun nama nona prilly tak tercantum di sana"

"bodoh kalian semua!!!" gertsk riki

"maaf tuan"

"saya enggak butuh maaf dari kalian. sekarang cepat temukan keberadaan prilly. SEKARANG JUGA!!!" dan klik. riki kini menjambak rambutnya lagi. ia bingung kemana sebenarnya prilly pergi. ketika ia tengah memikirkan prilly tiba tiba ponselnya berdering.

prilly is calling

betapa senangnya riki. ia segera menekan tombol hijau dilayar ponselnya

"kamu dimana sih prilly"

"..............................."

"sudah berhenti tertawa kamu, kamu buat aku panik prill"

"................................"

"sekarang kamu dimana?"

"................................."

"aku kesana sekarang. kamu jangan pergi dari sana ya"

klik telponpun terputus
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
#TBC

ayem cambek kawan 😀😀 lama ya postnya, maaf deh 😄😄 mau post dari kemaren tapi selalu gak ada sinyal jadi baru sekarang uploadnya.... Sekali lagi maafkan aku ya 😆😆

Pendek ? Tenang ada bagian yang keduanya kok

Mau tau kelanjutannya ? Mangkanya like dan komen ya... See you bagian 22 part 2 😂😂😂

DADDY, I NEED MOM √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang