Bagian 10

31.7K 1.5K 14
                                    

Gubrak. Dengan sengaja prilly menutup pintu kamarnya dengan keras. Ia bingung dengan sifat ali barusan. Mengapa ia sangat manis malam ini? Memanggilnya sayang.

Merebahkan tubuhnya yang sudah lelah ditambah perlakuan ali malam ini. Ia tesenyum membayangkan kejadian yang baru saja terjadi. Ada desiran aneh ketika ali memanggilnya dengan kata sayang.

Prilly kini terlelap dibawah kebahagiaan yang menderanya.



**********



Memasak adalah hal yang tengah prilly lakukan. Dengan senyum yang senantiasa berada dibibir. Ia teringat kejadian semalam.

Ketika sedang asik dengan fikirannya. Ia mendengar maliq turun dari tangga.

"Morning mommy" sapa maliq

"Morning juga sayang" balas prilly sambil mengecup pipi maliq

"Anak mommy mau makan apa?" tanya prilly ketika maliq sudah duduk dikursi. Sambil melihat semua menu diatas meja, maliq mengetuk ngetuk telunjuknya di dagu. Prilly yang melihat itu hanya tersenyum. Betapa sayangnya dia dengan maliq. Walaupun maliq bukan darah dagingnya tapi ia menyayangi maliq sepenuh hati.

"Maliq mau nasi goyeng mom" prilly mengangguk dan mulai mengambil nasi goreng untuk maliq

"Mau pake ayam apa telur?"

"Ayam" setelah mengambilkan sarapan maliq. Prilly melihat maliq yang tengah makan dengan lahap. Ia besyukur maliq menyukai masakannya.

Tak lama prilly mendengar suara sepatu bersautam dengan ubin. Prilly menoleh dan terdapat ali yang sedang berjalan kearah mereka. Deg deg jantungnya memompa darah dengan sangat kencang. Ia takut kalo maliq mendengar detakannya yang sangat kencang.

"Morning" sapa prilly setelah menenangkan jantungnya. Tak membalas ali langsung duduk dikursi depannya prilly. Prilly dengan cekatan mengambil nasi goreng dan menyerahkannya kepada ali

"Kamu kira saya kuli" ucap ali dengan nada datar

"Hah?" prilly yang tengah sibuk menormalkan detak jantungnya kini menoleh menatap ali dengan dahi mengkerut

"Saya bukan kuli yang porsi makannya sebanyak ini" dengan nada dingin ali mengucapkannya. Prilly yang tersadar langsung menatap piring ali yang terdapat nasi goreng banyak sekali. Kenapa ia tak sadar kalo sudah menaruh nasi goreng sebanyak itu.

"Maaf li" ketika prilly akan mengambil piringnya untuk mengurangi porsi nasi goreng ali malah ali menahannya

"Gak usah" prilly yang mendengar ucapan ali hanya menundukan wajahnya. Ali kembali pada dirinya. Dingin dan menyeramkan.

Mereka berdua langsung menyantap makanannya. Menyusul maliq yang sebentar lagi nasi gorengnya akan habis.

"Dad" panggil maliq dan ali hanya berdehem menjawab panggilan putranya

"besok kan libur dad gimana kalo kita jalan jalan" tawar maliq dengan nada riang

"Kemana?" tanya ali yang sekarang berhenti menyantap makanannya dan fokus menatap jagoannya

"Pantai, maliq mau main air" ucap maliq lagi lagi dengan nada riang. Ali yang melihat jagoannya yang sangat bahagia tak mampu menolak permintaannya

"Iya besok kita keancol"

"Yeeeee" seru maliq girang

"Makasih dad" ucap maliq sambil mengecup pipi sang ayah

DADDY, I NEED MOM √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang