(2) Pertanyaan Itu Lagi

885 56 5
                                        

Angin berembus pelan, berusaha menjatuhkan anak rambut pada kuciran Eva. Menurut Eva, duduk di dekat taman sekolah, mungkin solusi terbaik untuk hari ini.

Eva rasa, hidup Eva sangatlah berat. Terutama akhir-akhir ini.

Tiba-tiba, sebuah tangan menepuk lembut pundaknya, membuatnya sontak menoleh.

"Akbar?"

"Hehe iya," ucap lelaki jangkung itu sembari duduk di sebelah Eva.

"Ngapain ke sini?" tanya gadis itu, ia terlihat bingung dengan ketiba-tibaan Akbar di sini.

Akbar tersenyum santai menatap lekat iris hitam itu. "Gue lihat lo lagi sendiri, ya udah deh. Gue samperin aja."

Kepala Eva kontan mengangguk sambil ber'oh'ria.

"Katanya lo putus dari Arel?"

Sudah berapa kali? Empat? Lima? Atau enam? Eva geram, pertanyaan itu berhasil membuatnya berpikir apa yang terjadi seminggu yang lalu.

Ketika semuanya berubah.

Termasuk Arel dalam kehidupannya.

MasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang