(10) Flashback

483 29 1
                                    

"Rel! Pinjem handphone kamu dong!" Senyum Eva melebar ketika melihat kekasihnya itu ada di dekat pintu.

Arel menggelengkan kepalanya keras. "Jangan," ucapnya.

Sedetik kemudian gadis itu memanyunkan bibirnya. "Emang kenapa ih? Aku marah loh nanti." Kedua tangannya dilipat di depan dada.

"Ya udah tapi nanti ya." Arel mengacak pelan rambut Eva. Membuat lambat laun gadis itu kembali tersenyum.

"Oke."

Kelas yang berbeda memisahkan mereka. Hingga akhirnya pada jam istirahat Eva menghampiri Arel di kelasnya. "Arel!!" teriaknya.

"Cari siapa Va?" tanya Rio, teman sebangku Arel.

"Pak Budi." Eva memutarkan bola matanya malas.

Rio mengangguk-anggukan kepalanya. "Oh, kalo Pak Budi mah ada di ruang guru sono."

"Ish! Udah tau gue manggil nama Arel. Ye kali gue mau nyariin Pak Budi beneran."

"Lah bilang dong. Si Arel lagi disuruh Bu Ana buat ngambil hasil ulangan. Kata dia, lo disuruh istirahat duluan aja. Ntar dia nyusul," ucap Rio.

Eva mengangguk paham. "Oh oke." Matanya memicing melihat benda pipih yang ada di meja Arel. "Itu handphone Arel bukan?" tanyanya.

Rio menengok ke arah yang ditunjuk oleh Eva. "Iya. Ya udah gue mau istirahat dulu." Rio segera pergi ke kantin setelah menyelesaikan kalimatnya tadi.

"Gue pinjem boleh kali ya?" Eva beranjak menuju meja Arel untuk mengambil benda pipih itu. Arel memang tak suka jika handphone-nya dilihat orang lain. Entah apa alasannya.

"Rel, gue minjem handphone lo ya," ucap Eva, "iya," jawabnya lagi. Ngomong-ngomong Eva berbicara sendiri.

Ia mulai membuka kata sandi handphone Arel dengan tanggal jadian mereka. Membuka kamera sebentar, lalu berselfie ria. Oke, jangan anggap Eva aneh. Memang berfoto di handphone orang, akan lebih bagus hasilnya daripada foto dengan handphone sendiri, itu menurut Eva.

Setelah itu jari-jarinya bergerak lincah melihat foto-foto di galeri Arel. Dahinya mengerut, itu foto siapa? Oh mungkin foto saudaranya kali ya?

Tangannya tetap bergerak ke sana ke mari, melihat aplikasi-aplikasi di handphone Arel.

Dan tunggu?

Itu chat Arel dengan siapa?

MasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang