Mungkin setiap 10 chapter aku akan membuat cerita singkat tentang mimpi yang kudapatkan(masihmungkin). Sekalian bonus :D, biar gak bosan-bosan cerpen melulu [temanku bilangnya cerpan (cerita panjang) :v] maaf kalau aku kesannya kayak punya banyak reader padahal sedikit banget yang baca😥tapi biarlah aku jujur dikehidupan wattyku daripada realku yang sangatlah sibuk ini(sibuk apanya, masih 8 SMP)
Maaf banyak ngoceh>~<...Just keep reading~!
***
Setelah makan, aku sudah bersiap untuk tidur, sejenak kuambil dan kumainkan HP hingga tak sadar waktu dan sampai terlelap. Ingin aku melihat jam untuk tau berapa lama aku bermain HP tapi karna sangat lelah aku menyerah dan membiarkan diriku terbawa kealam mimpi.
***
Apa ini...?
Aku sedang berada disekolahku, lengkap dengan seragam nasional yang terpakai jelas ditubuhku. Aku berada didepan gerbang penghubung SMP dan SMA, disebelah kiri seharusnya ada tangga untuk naik keatas lantai dua kelas delapan, juga disebelah kanan seharusnya ada pintu SMA yang masih terbuka. Tapi kedua sisi itu tidak ada. Yang ada didepanku sekarang adalah satu tangga yang lebih mirip tangga SMA.
Seharusnya didepanku lapangan SMP yang luas bukannya tangga yang jaraknya lumayan jauh dari tempatku berdiri.
Aneh, tapi biarlah.
Aku mencoba melangkah kesana menghiraukan apapun disampingku, samping kiri kanan ku sama saja seperti sekolahku. Mading yang berisi pengumuman beberapa bulan lalu disebelah kiri, dan potongan koran didalam kertas menceritakan prestasi yang didapat siswa SMP serta disebelahnya data sekolahku.
Aku naik keatas menuju lorong.
Kebetulan saat itu sepi, siang jam 2 atau 3. Jadi gak banyak orang yang ada dilorong.
Aku menemukan pintu aneh diujung, juga aku merasa lorong ini lebih mirip lorong gedung SMA daripada SMP. Aku mencoba masuk, ternyata pintunya tidak dikunci! Aku masuk secara perlahan tanpa memunculkan bunyi deretan pintu.
Samar-samar aku mendengar percakapan seseorang dengan...
Boss?
"Siap, Boss. Sudah siap semua."
Si Boss ini mengangguk puas, menatap seseorang di dalam suatu sel penjara, ia berkata sinis.
"Kau akan mati disini." ucapnya lalu tertawa mengerikan.
Aku menutup pintu itu perlahan, tanpa menyadari bahwa pintu itu mengeluarkan suara karat besi saat diseret untuk tertutup rapat. Suara nya cukup keras untuk mengalihkan pandangan Si Boss dan anah buahnya keatas. Posisiku saat itu memang berada di atas mereka.
"Siapa disana?!"
Aku panik bukan kepalang saat bunyi pintu itu terdengar sampai kebawah.
Orang didalam sel itu menendang sesuatu yang kuyakini, mesin.
Mesin itu sepertinya rusak karna ditendang terlalu keras. Mesin itu meledak. Si Boss dan anak buahnya juga ikut panik. Mereka berteriak gak jelas berlarian kemana-mana.
"Lari!!!" mereka berlarian keluar dari lubang manapun. Aku tak tau nasib orang didalam sel itu. Mungkin dia sudah selamat melarikan diri atau masih ada disana. Si Biss itu berteriak marah.
"Dasar mesin sialan!!! Kemana orang itu!!? Hei!! Kenapa kalian malah lari!?! Tangkap orang yang ada diatas!!" bentaknya pada anak buahnya yang masih ada disana. Kedua anak buah itu mengangguk lalu menaiki tangga menuju tempatku berada.
Aku membuka pintu kembali, terkunci! Bagaimana ini?! Mereka semakin mendekat. Aku berusaha menarik ganggang pintu itu tapi sia-sia.
"Kami menemukan nya, Boss!!!" ucap salah satu dari mereka. Aku makin panik. Mereka mendekat, hingga jarakku dan mereka tinggal 2 meter lagi. Aku menggedor-gedor pintu berharap pintu itu terbuka. Tapi nihil. Apa disini akhirku? Aku tak boleh seperti ini!!
Kupejamkan mataku, lalu membuka pintu dengan cepat, berhasil! Mereka mulai berteriak lagi, tapi sudah kututup kembali pintunya.
Aku berlari kencang meninggalkan mereka didalam sana, entah perasaanku atau bukan, mereka tak berteriak, sunyi dan sepi, sama seperti tadi waktu aku masuk kesana, aku tak menghiraukan itu, aku kembali menuruni tangga, sampai kebawah dan pintu yang menutup tangga bergerak menutup.
Aku masih ngos-ngosan karna berlari, aku menghela napas, menatap sekali lagi tangga yang ditutup itu.
"Des?" aku berbalik.
***
Mataku terbuka refleks, karna ada suara pintu kamar yang terbuka. Mamaku membangunkanku tepat ditengah mimpiku.
Aku merenung sambil meregangkan ototku.
Itu hanya mimpi.
Mimpi yang aneh.
***END***
Hehe. Ketemu lagi sama Vanne! Udah lama ya? (Gak baru sedetik :v) akhir-akhir ini aku bakalan sibuk jadi makanya aku cepat-cepat update biar ada sepuluh chapter disini. Sama kayak yang diatas, setiap 10 chapter mungkin aku akan membuat cerita singkat tentang mimpiku(mungkin ya).
Aku bakalan hiatus 2 minggu~(atau 1 minggu ya?)
Biasa, mau UTS. Aku mungkin bakalan up saat Sabtu depan atau Minggu depan.Thanks guys, for Vote and Comment!
See you next week!
Thanks, Vanne💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Short Story : Only My Fiction
Historia CortaHanya sekumpulan cerpen fiksi yang kubuat karna lenggang waktu. Disini aku tak akan membahas cerita orang lain, atau pun spoiler. Aku hanya menceritakan tentang cerita fantasiku ke kalian semua, para pembaca. Just Read it!