~14~
~
Keadaan Kazuki serta Hideo berjalan sebagaimana mestinya. Walaupun mereka tinggal serumah, dengan jadwal mereka yang sangat berbeda membuat mereka jarang bertemu. Hanya dipagi hari saja mereka mengambil kesempatan untuk saling berbicara panjang lebar seraya makan pagi.
Hideo yang terkadang pulang larut juga tak bisa melakukan makan malam dirumah bersama Kazuki dan tentu itu bukanlah masalah untuk Kazuki karena dia juga terkadang makan malam bersama teman-temannya.
Beberapa minggu sudah berlalu, kehidupan 'normal' mereka berjalan dengan sebagaimana mestinya. Kini akhir pekan, hari dimana orang-orang berlibur dan membersihkan rumah mereka. Kazuki pun tak ingin ketinggalan hal tersebut. Memanfaatkan waktunya yang sedang tidak menjalani latihan basketnya dengan mencuci pakaiannya.
Kazuki memasuki ruangan dimana dapur berada dimana keranjang besar yang Ia bawa berisi tumpukan baju yang habis Ia cuci dan keringkan. Kazuki membawanya menuju ruang tamu berada dan melihat Hideo yang duduk manis disofa dengan pandangannya menuju TV LCD besar tak jauh dari sofa tersebut.
"Hideo -san kalau kau tidak ada kerjaan, bantu aku bawa ini"ujar Kazuki yang meletakkan keranjang tersebut dilantai.
"Kau tidak lihat? Aku ada kerjaan"ujar Hideo yang mrnata kearah Kazuki seraya menunjuk kearah TV. Kazuki menunjukkan wajah kesalnya.
"Cepat bantu aku bawa"ujar Kazuki yang menarik- narik kerah kaos Hideo kesal.
"K -kau bisa membawanya sampe sini. Apa salahnya melanjutkan sedikit keluar"ujar Hideo yang nampak tak ingin sama sekali membantu Kazuki.
"Huh?! Apa salahnya membantu sebentar saja. Aku juga mencuci milikmu"jawab Kazuki.
"Kau yang menawariku tadi"ujar Hideo.
"Karna aku menawarimu setidaknya tau diri juga, Hideo -san"ujar Kazuki yang menarik Hideo berdiri dari duduknya dan menggeret Hideo.
"O -oke Kazuki. Aku bantu. B -Berhenti menarikku"ujar Hideo akhirnya dan membuat Kazuki menghentikan tarikkannya pada lengan Hideo. Kemudian mengisyaratkan Hideo untuk menganggkat keranjang besar yang penuh dengan isinya. Hideo menghela napas kasarnya kemudian meraih keranjang tersebut.
"Kau tidak bantu?"ujar Hideo yang menahan tangannya pada keranjang, menatap kearah Kazuki yang berdiri saja seraya melipat kedua tangannya didepan dadanya.
"Tidak. Kau angkat sendiri"ujar Kazuki yang berbalik.
"Huh?! Kau bi-"
"Aku akan menyiapkan jemurannya. Kau angkat itu keluar. Apa susahnya?"ujar Kazuki berbalik kembali menghadap Hideo, memotong ucapan Hideo.
"Baik baik"ujar malas Hideo seraya mengangkat keranjang tersebut dan berjalan mengikuti Kazuki yang sudah lebih dulu didepannya.
Kazuki yang berjalan duluan menggeser pintu kaca yang menuju ke rooftop apartemennya. Tentu saja tempat yang membuatnya sangat tertarik dengan apartemen ini adalah teras rooftop ini. Hideo juga memberikan beberapa sentuhan interior. Dimana terdapat sebuah meja panjang dari kayu dengan kursi panjang juga yang setara dengan meja pada sisi kanan kirinya, terdapat payung besar yang tertutup rapi guna meneduhkan tempat dimana meja tersebut berada. Pagar rooftop juga dikelilingin dengan tanaman hijau menambah keindahan temoat tersebut. Kazuki berjalan menuju dimana dia menaruh jemuran besi besar pada sisi kanan pintu kaca tersebut.
"Taruh dan bantu angkat"kemabali Kazuki memerintahkan Hideo.
"Kau tidak akan membiarkanku mengangkat itu sendiriankan?"ujar Hideo yang sedikit horor dengan kejadian sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBELIEVABLE! ✔️
Ficción General-------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGALKAN KONTEN. KONTEN AKAN BERBAU JEJEPANGAN... ...