~30~
~
Langit sudah begitu gelap. Hideo berjalan menyusuri lorong apartemen dan membuka pintu rumahnya. Suara khas pintu yang terbuka terdengar. Hideo berjaka menjauhi genkan yang kemudian langkahnya terhenti saat menemukan pintu kamar mandi yang terbuka. Pupilnya menegang menatap Kazuki yang baru saja menyelesaikan mandinya.
"Kazuki, kau mengagetkanku"ujar Hideo yang mengelus dadanya seakan menetralkan rasa kagetnya.
"Huh?! Harusnya aku yang bilang"ujar Kazuki menghentikan kegiatan tangannya yang mengeringkan rambutnya. Hideo menghembuskan napasnya pasrah tak membalas ucapan Kazuki. Kazuki yang menyadarinyapun mengubah posisinya lebih keluar dari kamar mandi dan merubah nada suaranya.
"Se -selamat datang"ujar Kazuki yang tergagap. Hideo mendongakkan kepalanya menatap Kazuki beberapa detik.
"A -Aku pulang"jawab Hideo yang entah mengapa ikut tergagap.
"Ibu dan bibi benar-benar sampai Chiba?"tanya Kazuki yang akhirnya mendapatkan kekehan dari Hideo.
"Tentu saja. Memangnya aku akan mengantar mereka kemana lagi"sahut Hideo. Kazuki turut terkekeh kecil.
"Jadi bibi benar-benar di Chiba?"tanya Kazuki kembali.
"Aku rasa. Mungkin dua mingguan dia akan disini"jawab Hideo seraya meraih pintu kamar mandi.
"Sudah makan malam?"kembali Kazuki melontarkan petanyaan.
"Ya~ Sudah. Mereka memberikanku makan sebelum aku pulang. Kau bagaimana?"Hideo yang berhenti tepat di pintu kamar mandi dimana Kazuki yang sudah bergerak maju.
"Sudah juga. Kalau begitu aku kekamar duluan"ujar Kazuki yang mulai berjalan.
"Kazuki-"panggil Hideo yang menahan pergelangan tangan Kazuki. Kazuki mengernyit dan kembali menatap Hideo.
"Tolong bajuku"pintu Hideo. Kazuki memicingkan matanya, kemudian menarik tangannya kuat dari tangan Hideo. Berdecak kesal dan kembali berjalan.
"Baik baik-"jawab malas Kazuki.
"Ah!-"
"Apa lagi?!"kesal Kazuki kembali menatap Hideo. Hideo menunjukkan senyumnya.
"Mulai malam ini kau akan tidur dikamarku. Jangan lupa itu"ujar Hideo diakhiri dengan menutup pintu kamar mandi meninggalkan Kazuki yang terdiam menatap pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat.
Kazuki menghembuskan napasnya kasar lalu kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman. Kazuki kembali melangkah dan memasuk kamar milik Hideo. Matanya memandang keseseling seraya tangannya menutup pintu.
"Ini pertama kalinya aku masuk sendirian seperti ini"gumam Kazuki menatap satu persatu benda pada ruangan tersebut.
Kazuki berjalan menuju lemari besar dimana memantulkan bayangannya karena kaca dihadapannya. Menggeser kaca tersebut dan langsung menampakkan setelan-setelan milik Hideo yang tergantung rapi. Kazuki menarik salah satu laci yang ada, memperlihatkan lipatan-lipan dasi yang tersusun rapi. Kazuki terkekeh kecil.
"Mempunyai banyak dasi tapi dia sendiri tidak bisa memasangnya"guman Kazuki seraya menutup kembali laci tersebut.
Usai mengamati satu persatu isi lemari Hideo, Kazuki mengambil pakaian ganti untuk Hideo dan meletakkannya diatas mesin cuci. Setelahnya, Kazuki kembali memasuki kamar Hideo dan menduduki ujung tempat tidur milik Hideo. Kembali matanya mengamati keliling kamar Hideo. Kamar ini tentu lebih besar dari kamarnya. Mata Kazuki berhenti beraktivitas dan terpaku pada pintu kamar usai mendengar suara pintu yang dibuka. Hideo muncul dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBELIEVABLE! ✔️
Genel Kurgu-------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGALKAN KONTEN. KONTEN AKAN BERBAU JEJEPANGAN... ...