~17~
~
"Umm~ I -itu..."ucap Hideo yang berbicara terpotong-potong seraya mengalihkan pandangannya dari Kazuki. Kazuki mengenyitkan dahinya bingung menatap Hideo.
"Apa?"ujar Kazuki.
"Um- Ka -kau bisa buatkan lagi b -bento untuk besok?"tanya Hideo masih tanpa menatap Kazuki seraya menggaruk-garuk pipinya dengan telunjuknya. Kazuki nampak tersentak kecil menatap Hideo, yang kemudian tawa kecil muncul pada bibirnya membuat Hideo akhirnya menatap kearahnya kaget.
"pfft-"tawa Kazuki.
"Kau ingin aku buatkan bekal makan siang?"ujar Kazuki memperjelas lagi. Hideo nampak mengangguk ragu. Kazuki menunjukkan senyumannya.
"Itu bukan masalah. Serahkan saja padaku. Aku akan buatkan untuku tiap hari"ujar Kazuki menunjukkan jempolnya yang membuat Hideo tersentak kecil menatap Kazuki.
"K -kau tidak masalah? Setiap hari?"tanya Hideo kembali Kazuki terkekeh.
"Tentu saja tidak. Asal..."Kazuki menahan perkataannya membuat Hideo mengernyitkan dahinya.
"Berikan aku uang lebih hehe"ujar Kazuki akhirnya, Hideo tersentak kecil kemudian menghela napasnya.
"Ya kau kan tau. Selama kita bersama aku tidak pernah lagi mendapat kiriman uang dari ayah"ucap Kazuki.
"Aku juga tidak dibolehkan bekerja oleh ibu"ujar Kazuki kembali helaan napas dari Hideo terdengar.
"Baik baik. Akan aku tambahkan"ujar Hideo akhirnya.
"Yosh! Aku akan buatkan makan siang yang sangat special!"ujar Kazuki dengan semangatnya membuat Hideo terkekeh.
"Memangnya ada yang kau ingin sampai kau meminta uang lebih?"tanya Hideo pada Kazuki yang sudah kembali mencuci piringnya.
"Ah- Aku ingin membeli sepatu baru. Aku rasa ukuran kakiku membesar dan perlu sepatu baru"ucap Kazuki yang masih fokus pada cuciannya. Kekehan kecil dari Hideo terdengar.
"Nah~ Aku harap jari tanganmu tidak akan membesar"ujar Hideo seraya berjalan kesisi lain dapur dimana pintu ruangan berada.
"Huh?!"respon Kazuki yang matanya mengikuti perggerakan Hideo.
"Jadi kita tidak perlu mengukur ulang cincinmu"sambung Hideo tanpa memperdulikan mata Kazuki yang mengikutinya dan hilang pada pintu ruangan.
"Hey kau-"ucap kesal Kazuki.
"Tsk- dasar orang itu"Kazuki yang menggerutu sendiri.
"Sayangnya aku tidak bisa menjahili makan siangnya. Kalau tidak uang tambahanku akan lenyap"tambah Kazuki yang mendumel sendiri dan kembali mencuci piringnya.
***
Pagi kembali datang, Hideo dan Kazuki kini berada pada meja makan dengan mereka yang sudah rapi dengan pakaian mereka masing-masing.
"Kazuki kau butuh tumpangan?"tanya Hideo yang meneguk minumannya.
"Ah- Boleh"jawab Kazuki yang sudah berdiri dari tempat duduknya membawa piringnya. Hideo nampak mengangguk dan ikut berdiri dengan membawa piringnya dan mengikuti Kazuki yang sudah lebih dulu jalan memasuki dapur dan meletakkan piringnya didalam wastafel.
"Sini"ucap Kazuki yang menyambut piring yang ditangan Hideo dan kembali meletakannya didalam wastafel.
Setelahnya mereka keluar dari ruangan tersebut, masuk kembali kekamar mereka masing-masing dan kembali keluar dengan tas mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBELIEVABLE! ✔️
Ficción General-------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGALKAN KONTEN. KONTEN AKAN BERBAU JEJEPANGAN... ...