24' Approach

6.4K 635 163
                                    


~24~

~

Hideo memarkirkan mobilnya kemudian keluar dari mobilnya usai meraih tas kerja serta tas bekal miliknya. Sedikit merapikan jasnya kemudian berjalan menjauhi mobilnya menuju dimana lift berada.

Hideo meraih pintu rumahnya membukanya hingga menimbulkan bunyi khas. Hideo dapat melihat sepatu milik Kazuki yang berada digenkan.

'Kazuki sudah pulang?' batin Hideo yang berjalan masuk dan langsung berjalan menuju pintu ruangan diujung lorong.

"Aku pulang"sapa Hideo ketika dirinya dapat melihat Kazuki yang sibuk didapur.

"Ah!"sentak Kazuki sedikit kaget.

"Se -selamat datang"balas Lazuki usai kagetnya.

"Sangking seriusnya sampai tidak dengar aku masuk?"ujar Hideo yang berjalan lebih mendekat kemudian meletakkan tas kerjanya serta tas bekalnya diatas meja dapur seraya melonggarkan dasinya.

"Be -Begitulah"jawab Kazuki yang masih sibuk dengan penggorengannya.

"Memangnya kau memasak apa?"tanya Hideo yang mendekat pada Kazuki.

"Tempura dan membuat Gyoza untuk cemilan"ujar Kazuki.

"Hmm~"gumam Hideo seraya melirik kearah penggorengan dimana tempura yang mulai berwarna kecoklatan.

"Ja -Jangan terlalu dekat. Kau bisa kena minyak panasnya"peringat Kazuki.

"Kau sendiri bisa berdiri sedekat itu"ujar Hideo.

"Aku sudah biasa"bela Kazuki.

"Hhmm~ Kalau begitu aku seperti ini saja-"ujar Hideo dimana dirinya mengarah kebelakang tubuh Kazuki dan meraih pinggang Kazuki.

"K -Kau apa yang kau lakukan?"panik Kazuki.

"Hm?~ Berlindung?"ujar Hideo dengan tenangnya.

Wajah Kazuki nampak memerah saat merasakan tangan Hideo yang berada diperutnya juga tubuh mereka yang sangat dekat.

"Ke -kenapa dibelakangku? Kau bisa menjauh"ujar Kazuki.

"Nyaman disini"balas Hideo yang menyandarkan kepalanya pada punggung Kazuki.

'Dia tidak marah?' batin Hideo yang mengeratkan pelukannya.
Hideo melirik pada wajah Kazuki yang dapat dengan jelas melihat telinga Kazuki yang memerah. Hideo nampak tersenyum kemudian mengendus punggung Kazuki.

"Kazuki kau wangi sekali. Habis mandi?"ujar Hideo.

"Te -tentu saja. Aku habis latihan tadi"jawab Kazuki membuat Hideo terkekeh kecil.

"Hi -Hideo -san menyingkir. Aku tidak bisa memasak"pinta Kazuki yang memegang tangan Hideo dengan tangan kirinya sedangkan satu tangannya memegang spatula.

"Hmm?~ Kenapa tidak bisa? Aku tidak menahan kedua tanganmu"balas Hideo.

"Tapi kau memegang tubuhku. Kau ingin kena minyak panas?"ujar Kazuki.

"Kalau begitu kita menjauh saja, Kazuki"ujar Hideo yang melepaskan spatula pada tangan Kazuki kemudian menarik Kazuki hingga dirinya memojokkannya pada meja bar dapur.

"Kazuki, kau tidak ingin melawan?"tanya Hideo yang meraih tengkuk Kazuki dengan tangannya.

"Ke -Kenapa?"tanya Kazuki gugup membuat Hideo terkekeh.
"Kalau tidak aku akan berbuat macam-macam padamu"jawab Hideo yang mengelus pipi Kazuki.

"Unm~"eluh Kazuki saat merasakan sentuhan lembut pada pipinya.

"Hi -Hideo -san?"panggil pelan Kazuki.

UNBELIEVABLE! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang