35' Perpisahan-

5.1K 610 162
                                    


~35~

~

Kazuki memasuki rumah besar dengan gaya tradisional jepang. Seorang wanita menghampirinya dan memberi salam pada Kazuki.

"Kazuki -sama? Kenapa tidak bilang kalau akan pulang?", suara wanita tersebut.

"Ah- Tiba-tiba saja ingin pulang", jawab singkat Kazuki

"Ibu dan ayah ada dirumah?", tanya Kazuki seraya mengganti alas kakinya dengan sandal.

"Ada. Mereka bersiap untuk sarapan. Kazuki -sama ingin ikut sarapan?", tanya wanita tersebut. Kazuki menggeleng sebagai jawabannya.

"Tidak perlu. Aku ingin langsung istirahat", ujar Kazuki yang berjalan melewati wanita tersebut. Wanita tersebut nampak terkejut ketika mendengar Kazuki menolak untuk makan.

"Ingin saya bawakan kekamar?", kukuh sang wanita.

"Tidak perlu, Gamou -san", jawaban Kazuki yang masih terus berjalan.

Wanita tersebut mengangguk dan berjalan menyusuri lorong lainnya, menuju sebuah ruangan dimana terdapat meja kayu rendah yang berisi penuh makanan.

"Maaf Tuan, Nyonya, Kazuki -sama baru saja datang", ujar waita tersebut membuat Arisu terkejut menatapnya.

"Mana mana, Gamou -san? Kenapa tidak diajak kesini?", suara Arisu yang mencari sosok Kazuki dibelakang wanita tersebut.

"Saya sudah menawarkan. Hanya saja Kazuki -sama menolak", suara yang wanita. Shinju nempak terkekeh usai menelan suapannya.

"Aneh sekali. Kazuki menolak makanan itu, seperti keajaiban kedelapan Ibu", ujar Shinju membuat sang ayah menatap kearahnya dan nampak berpikir.

"Mungkin dia sudah makan distasiun", ujar Arisu yang berdiri dari duduknya.

"Aku ingin menyambut Kazuki dulu", ujar Arisu yang berlari kecil keluar ruangan diikuti.

Arisu menyusuri lorong dengan dendangan kecil dari mulutnya. Tanpa mengetuk ataupun berucap, Arisu langsung menggeser pintu kamar Kazuki dan mendapat Kazuki yang sedang memakai kimono simpelnya.

"Ibu?! Ketuk dulu", protes Kazuki yang membuat Arisu terkekeh dan menghampiri Kazuki.

"Kazuki kenapa pulang sendirian? Mana Hideo? Ibu dengar perusahaan sudah mulai libur", Arisu yang meraih lengen Kazuki dan memeluknya. Kazuki menghela napasnya dan menarik lengannya dari Ibunya tersebut.

"Entahlah. Mungkin sibuk dengan orang lain", balas Kazuki cuek dan membuka lemarinya. Arisu memdengus dan menatap bingung Kazuki yang sedang mengeluarkan futonnya.

"Kalian bertengkar?", tebak asal Arisu.

"Huaaa~ itulah bumbu di setiap hubungan, Kazuki", sambung Arisu mengikuti pergerakan Kazuki yang sedang menggelar futonnya. Kazuki hanya cuek dan merebahkan tubuhnya diatas futonnya.

"Hmm~ Kalia-"

"Ibu aku tidak ingin membahas apapun tentangnya. Aku ingin istirahat, aku baru saja datang", eluh Kazuki memejamkan matanya.

"Biasanya, Kazuki tidak akan pernah menolak makanan selelah apapun itu", ujar Arisu yang menggoda Kazuki. Kazuki hanya diam dalam posisi tidurnya seakan dirinya sudah terlelap.

"Hmph!! Kazuki tidak ingin menceritakan masalahnya pada Ibu!", eluh Arisu yang terdengar kesal dan berlari meninggalkan ruangan.

Mata Kazuki terbuka perlahan usai mendengar suara langkah kaki menjauh dari kamarnya, menatap pintu yang baru saja tertutup dengan kasar dan mengela napas panjangnya. Kazuki memiringkan tubuhnya.

UNBELIEVABLE! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang