"Jadi-"Kazuki menahan suaranya."Anne -san?"sambung Kazuki menatap wanita dihadapannya. Wanita tersebut terkekeh kecil.
Hideo memberitahumu namaku"tanyanya mendapatkan anggukan dari Kazuki."Hanya Hideo yang memanggilku seperti itu. Tapi kalau kau ingin memanggilku Anne juga bukan masalah"ujar sang wanita yang diketahui namanya Anne.
"Saat ini bukan masalah nama yang harus kita bahas"ujar Anne yang memasang wajah seriusnya dan meletakkan gelas minumannya. Kazuki mengangguk setuju dan ikut memasang wajah seriusnya.
"Aku benar-benar minta maaf"suara pelan itu muncul dari bibir merah akibat lipstik yang digunakan Anne. Mata Kazuki membulat dan menatapa wanita dihadapannya semakin lekat.
"Aku benar-benar kaget melihatmu yang tiba-tiba jatuh dan hilang kesadaran seperti kemarin. Aku tidak ada niatan untuk melukai atau mencelakaimu. Walaupun aku sangat tidak menyukai dirimu aku sama sekali tidak ada niat seperti itu"jelas panjang Anne.
"Aku benar-benar tau aku salah. Karena itu aku minta maaf"akhir Anne yang kembali menyeruput minumannya.
"Kau tidak perlu minta maaf. Kau membawakannya karena tau Hideo -san menyukai makanan itu, dari awal kau memang membawakannya untuk Hideo -san dan aku hanya tambahan saja. Kau tidak perlu minta maaf"jelas Kazuki. Anne yang mendengarnya pun kembali terkaget kecil.
"Kau tidak marah? Kau masuk rumah sakit kar-"
"Itu bukan masalah"potong Kazuki."Aku sudah sering begini karena kecerobohanku sendiri. Mungkin kadar alkohol di pastanya cukup tinggi sampai aku tidak bisa merasakan seluruh tubuhku. Tapi semuanya baik-baik saja. Tidak mengancam nyawaku"ujar Kazuki meraih tas sportynya yang berada dilantai samping kursinya.
"Sudah mau pergi?"Anne memastikan.
"Tentu. Tidak ada lagi yang harus dibahaskan?"Kazuki menggendong tasnya.
"Kita bicara dulu sebentar. Kau tidak kasian denganku yang sudah menunggu lama diluar apartemenmu hanya untuk bertemu denganmu?"protes Anne.
"Salah kau sendiri yang tidak masuk kedalam"balas Kazuki.
"Kau pikir aku berani setelah melihat Hideo super marah kemarin?"Anne tak mau kalah. Kazuki menghela napasnya pasrah dan kembali duduk meletakkan kembali tasnya.
"Jadi kalian benar-benar menjalin hubungan?"tanya Anne memulai kemnali percakapan. Kazuki menyeruput minumannya.
"Apa perlu aku jelaskan? Hideo -san pasti sudah menjelaskannya"ujar Kazuki cuek. Anne berdecak kecil seakan tak puas dengan jawaban dari Kazuki.
"Kalian melakukannya?"tanya Anne yang ambigu membuat Kazuki mengernyit bingung. Anne mencodongkan kepalanya lebih dekat dengan Kazuki.
"Sex"ujar Anne memelankan suaranya yang secara otomatis membuat Kazuki merona tersipu. Anne menghela napasnya kembali menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.
'Dari ekspresinya saja aku sudah mengerti' batin Anne seraya menatap pada alroji ditangan kirinya.
'Sudah waktunya, kah?' batin Anne yang matanya beralih pada pintu masuk cafe tak jauh dibelakang Kazuki.
Disana dapat Ia lihat Hideo yang berjalan masuk ke Cafe dengan terburu-buru menatap keseliling Cafe hingga matanya menangkap sosok Anne yang juga menatap kearahnya dan tersenyum padanya. Wajah Hideo nampak tak bersahabat dan berjalan cepat menuju Anne dan Kazuki duduk.
Hideo meraih pergelangan tangan Kazuki membuat Kazuki tersentak kaget dan menatap bingung pada Hideo."Ayo pergi dari sini, Kazuki"ujar Hideo yang menarik pergelangan tangan Kazuki membuat Kazuki yang berdiri dari duduknya.
"Hideo -san kenapa kau ada disini?"ujar Kazuki.
"Huh?! Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau bisa bertemu dengannya?"balas Hideo dengan nada yang cukup kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBELIEVABLE! ✔️
Ficção Geral-------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGALKAN KONTEN. KONTEN AKAN BERBAU JEJEPANGAN... ...