~ 20 ~~
Hideo keluar dari ruangannya seraya menatap jam tangannya dengan satu tangannya yang memegang tas kulitnya serta tas berisi kotak bekalnya. Seketarisnya nampak sudah berdiri dan memberikan salam untuknya."Ah! Suzuki -san kau sudah bisa pulang"ujar Hideo pada wanita tersebut.
"Baik Wakil Direktur. Selamat malam"ujar wanita tersebut membungkuk kecil. Hideo nampak mengangguk dan berjalan menuju lift.
'Setidaknya aku bisa menjemputnya' batin Hideo yang kembali menatap jam tangannya yang hampir menunjukkan jam delapan malam.
Sampai pada tempat parkir gedung. Hideo memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya dimana Kazuki berkuliah. Hideo yang sudah merasa dekat dengan gedung universitas Kazuki melambatkan laju mobilnya menatap kearah gerbang untuk mendapatkan sosok Kazuki. Matanya tertuju pada sebuah mobil silver dengan seorang pria yang nampak berlari mengejar pria lainnya. Hideo menancap gasnya, memarkir kasar mobilnya dan segera keluar dari mobilnya.
"Kazuki-"panggil Hideo seraya menutup pintu mobilnya.
"Hideo -san?"ujar Kazuki yang menatap bingung Hideo.
"Kau menjemputku?"tanya Kazuki dijawab dengan anggukan dari Hideo.
"Aku pikir setidaknya aku bisa menjemputmu setelah tadi aku meninggalkanmu"ujar Hideo.
"Ah- Aku juga baru keluar"ujar Kazuki.
"Dan... Kenapa Tuan Ichimatsu berada disini?"tanya Hideo yang kemudian mengalihkan pandangannya pada Kikuno yang sedari tadi masih berada dibelakang Kazuki.
"Ah! Kebetulan aku mengunjungi unversitas lamaku dan clubku dulu, yang secara tak sengaja bertemu dengan teman satu rumahmu ini dan menawarkannya untuk pulang bersama"ujar Kikuno panjang lebar.
'Orang ini bisa bicara waras juga ternyata' batin Kazuki.
"Dan sepertinya sekarang tawaranku tidak berlaku"sambung Kikuno.
"Kalau kau sudah tau, lain kali kau tidak perlu menawarkan apapun padanya"ujar Hideo.
"Ayo Kazuki"ajak Hideo pada Kazuki, Kazuki yang sedikit bingung awalnya mengikuti ajakan Hideo yang memang lebih baik begini daripada harus berahadapan dengan Kikuno.
Hideo berjalan pada pintu kursi penumpang membukakan pintu untuk Kazuki membuat Kazuki mengernyit bingung namun maaih menerimanya."Ah! Dan satu hal lagi-"suara Hideo yang menghentikan gerakan Kazuki untuk masuk kedalam mobil membuatnya menatap Hideo yang menatap kearah Kikuno yang masih berdiri ditempatya sebelumnya.
"Kita bukan teman satu rumah. Kita sudah punya status yang jelas. Kau pasti mengetahuinya"ujar Hideo yang membuat Kazuki salah tingkah dan bermaksud untuk menahan omongan Hideo, namun Hideo dengan tenang mendorong-dorong kepala Kazuki untuk masuk pada mobil.
"Hi -hideo -san apa yang kau katakan"ujar Kazuki yang berusaha menghentikan Hideo, namun gagal karena Hideo sudah mendorongnya masuk kedalam mobil dan menutup pintu. Hideo berjalan menuju kursi kemudi.
"Kalau begitu saya permisi dulu"ujar Hideo yang sedikit menundukkan kepalanya dan dibalas oleh Kikuno.
Hideo memasuki mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan universitas tempat Kazuki belajar. Kazuki nampak berdecak membuat Hideo sesekali melirik kearah Kazuki.
"Kazuki- Kau benar-benar marah?"Hideo memulai percakapan antara mereka, namun tak mendengar jawaban apapun dari Kazuki. Hideo kembali melirik dan mendapati Kazuki yang hanya diam dan menatap keluar jendela mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNBELIEVABLE! ✔️
Fiksi Umum-------- WARNING ------- KONTEN AKAN BERISI CERITA TENTANG YAOI ALIAS BOYS LOVE ATAU BXB. JADI YANG TIDAK SUKA DAN MERASA KONTEN TIDAK PANTAS DIBACA BISA SEGERA MENINGGALKAN KONTEN. KONTEN AKAN BERBAU JEJEPANGAN... ...