16' Obento

5.9K 643 65
                                    

~16~

~

"Hideo -san bagaimana kalau aku bantu?"suara itu menggegar keseluruh ruangan yang sangat hening.

Kazuki nampak berdiri didepan pintu ruangan dengan mengangkat tangannya tinggi. Hideo menatap Kazuki dengan mengernyitkan dahinya seraya berpikir.

"Ah! Kau bisa?"tanya Hideo, Kazuki yang berjalan kedalam ruangan nampak mengangguk.

"Kalau dengan arahan mungkin bisa. Aku baru mempelajari tahap awal masalah seperti ini. Jadi kalau kau tidak keber- huaa~"suara Kazuki yang menjadi jeritan karena Hideo yang tiba-tiba menariknya ketika jarak mereka yang sudah begitu dekat. Hideo mengarahkan Kazuki untuk duduk pada kursi yang berada tepat didepan komputer tersebut.

"Kau harus bisa Kazuki"ujar Hideo yang terdengar lebih memaksa dari pada menyuruh.

"Huh?! Aku bilang aku-"

"Ayo kerjakan"kembali Hideo memotong perkataan Kazuki dengan ponsel yang Ia tempelkan begitu saja pada telinga kanan Kazuki.

"Huh?!"pekik Kazuki.

"Nyawa perusahaan kami berada ditanganmu Kazuki"ujar kembali Hideo.

"Huh?!"kembali Kazuki memekik dan menatap Hideo penuh dengan kebingungan. Hideo menatap Kazuki dengan bersungguh-sungguh kemudian Kazuki menghela napasnya panjang.

"Baik baik aku kerjakan"ujar Kazuki pasrah kemudian menyamankan duduknya pada kursi beroda tersebut.

Kazuki nampak memulai obrolannya pada seseorang disebrang teleponnya yang saat ini dipegang Hideo dengan menyodorkannya pada telinga Kazuki.

"Kau nampak seperti orang yang sedang kecurian Hideo -san"komen Kazuki yang menggerak-gerakkan jemarinya diatas keyboard komputer.

"Ini lebih buruk Kazuki. Kalau kejadian tersebut merupakan hasil retasan, design-design terbaru dari perusahaan yang belum sempat kami terbitkan bisa dicuri"jelas Hideo membuat Kazuki tersentak.

"Dan pastinya kita bisa kewalahan membuat design baru"tambah Hideo.

"Ke -kenapa kau tidak bilang dari tadi?!!"pekik Kazuki yang melotot kearah Hideo yang posisinya lebih tinggi darinya walaupun Hideo saat ini senang menunduk.

"Ka -kalau ini peretasan, kita masih harus memastikan"ujar Kazuki yang kembali beralih pada komputernya.

"Oi- Kau masih disana? Bagaimana cara memeriksanya?"ujar Kazuki yang beralih pada ponsel yang dipegang oleh Hideo kemudian mendapatkan balasan dari sebrang telpon itu dengan suara yang sedikit lemah.

Beberapa menit sudah berlalu, ruangan masih dipenuhi para karyawan. Walaupun ruangan tersebut sangat penuh namun ruangan itu hanya dipenuhi keheningan dan hanya ada suara petik keyboard yang dimainkan oleh Kazuki. Kazuki nampak sedang terfokus pada CMD yang berada didalam komputer tersebut, mengetik begitu banyaknya kode yang hanya Ia serta yang berada diujung telpon yang mengetahuinya.

Beberapa menit kemudian tampilan layar menjadi hitam membuat Hideo nampak kaget bermaksud untuk menanyakan pada Kazuki, namun tertahan saat layar kembali menyala. Setelah layar kembali menyala dengan sendirinya muncullah beberapa jendela-jendela windows.

"Apa kau membuka ini sebelumnya?"tanya Kazuki pada wanita yang sedaritadi masih berdiri didekat meja tersebut.

Wanita tersebut memajukan tubuhnya nenatap layar dengan teliti. Wanita tersebut nampak mengangguk pelan sebagai jawabannya. Kazuki menunjukkan senyumannya yang kemudian secara sendirinya suatu jendela muncul dimana tampilannya seperti kita yang sedang mendownload.

UNBELIEVABLE! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang