6

1.7K 216 7
                                    

Eunbi sudah memasuki sebuah ruangan dan disapa hangat oleh beberapa orang yang tengah menunggu kedatangannya.

Setelah seminggu menghabiskan waktu di kampung halaman, kini saatnya kembali ke ibu kota dan merasakan ramainya Seoul.

Hari ini tak terlihat Sowon di ruangannya, hanya ada Yerin, Eunha, Umji, Irene dan Myungeun (jin Lovelyz).

Walaupun kurang satu orang ia tetap mengajar seperti biasanya. "Kalian sudah selesai?" mereka semua menoleh ke arah Yuju di dekat ambang pintu, ia adalah tutor vocal.

Eunbi POV

Aku mengucapkan selamat setelah mendapatkan sebuah undangan dari Yuju. Undangan pernikahannya yang akan diselenggarakan beberapa hari lagi.

"mungkin untuk beberapa hari ke depan aku tidak akan mengajar" ucapnya, "kenalkan kami pada calonmu"

"kita akan menemuinya saat acara" goda Irene menyenggol lengan Myungeun, "ah matta, aku juga ingin melihat lelaki beruntung itu"

"apa dia akan menjemputmu?" Umji dan Yerin mendekatkan diri pada Yuju, "dari raut wajahmu sepertinya iya" Eunha mengangguk.

"Yuju-ssi, ada yang mencarimu?"

"nugurang?" tanyaku yang hanya di balas gelengan oleh Seulgi, pemilik tempat kursus ini.

Sontak kami semua segera turun ke lantai bawah dan melihat seseorang dengan kaca mata hitam juga pakaian rapi berdiri di dekat mobil.

Aku menyipitkan mata, hingga akhirnya sosok itu menoleh. Kami membungkam mulut dan menatap Yuju yang hanya tertawa kecil.

"ayo aku kenalkan padanya" ajak Yuju.

"sudah selesai?"

"ya, tapi aku ingin mengenalkanmu pada... "

"Myungeun, Irene, Umji, Yerin, Eunha dan oppa disana adalah Sinb" jelas Myungeun mengenalkan, "yak!" bisa-bisanya ia menyebutku oppa.

Berjabat tangan, nama pria ini adalah Dokyeom. Mereka sudah menjalin hubungan selama lima bulan, awalnya hanya sebatas teman dan akhirnya Yuju dilamar kemarin malam.

Sungguh aku sangat iri dengan mereka. Hubunganku dengan Jungkook lebih lama dari mereka namun tak ada kemajuan sama sekali di antara kami.

Bagaimana bisa hubungan selama setahun lebih yang terbilang cukup lama didului oleh hubungan yang masih berjalan lima bulan.

Aku kembali pada kehidupan semula, Jungkook tidak mengabariku seperti biasanya. Yah, aku sudah terbiasa.

Menatap kosong, aku berjalan lurus menuju apartemen. Tentunya di tengah musim panas yang sangat menyengat, pikiranku di penuhi dengan bayangan Jungkook.

Apa dia memikirkanku ketika aku memikirkannya? Apa setidaknya ia pernah membayangkan wajahku sedetik saja?

"akh!! Choesonghamnida" aku membungkuk setelah menabrak seseorang, "aniya, harusnya aku yang minta maaf.. Gwencahanayo?"

"gwencahana" aku memambantu memilah bawaannya yang berserakkan, "chogi, bisa kau tolong aku?".

Ternyata seseorang yang kutabrak tadi baru sampai di Seoul, ia menanyakan sebuah alamat dan tentu saja aku membantunya.

Memberitaukan jalur yang harus ia lewati dan sebenarnya tujuan orang ini tidak seberapa jauh.

...

Meletakkan sling bag asal dan merebahkan tubuh, karena mengantar orang tadi aku merasa sangat lelah.

Tenggorokanku terasa sangat kering, membuat jus jeruk dan menatap note kecil di dekat kulkas. Note yang ditulis Jungkook beberapa waktu lalu.

Do You Love Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang