27

1.6K 174 13
                                    

Eunbi membuka mata setelah beberapa polesan lembut bertepuk manis di sekitar wajah yang kini merubah penampilan naturalnya menjadi sedikit feminim.

Belum cukup, rambutnya di tarik kesana-kemari dan berakhir dengan sanggulan yang di selipkan tiara simple di sela-sela helaian surai kelamnya.

Wajah sumringahnya terlihat jelas di cermin besar, senyuman lebar tak henti-hentinya ia tunjukkan.

Seorang wanita memberikan gaun putih yang menjuntai panjang membuat matanya berbinar ketika beberapa mutiara mungil tersebar di sana.

"yeppeuda" Eunbi hanya tersenyum ketika suara lembut menembus gendang telinganya, wanita paruh baya yang tidak lain adalah Nyonya Hwang.

"cepatlah bersiap, dia pasti telah menunggu" wanita itu berlalu dan begitupun beberapa wanita yang tadi sempat mengerumuninya.

Dengan gaun yang telah melekat di tubuh, Eunbi mengatur nafas setelah apa yang terjadi semalam juga akhir-akhir ini.

Masih belum menyangka bahwa yang akan menjadi pasangan hidupnya ada lelaki yang telah terlihat di lantai bawah dengan tuxedo hitam membuat tubuh kekar itu berwibawa.

Senyumnya memang melebar tapi entah kenapa ada rasa sesak ketika mengingat semua yang telah menghampiri hidupnya. Hingga membuatnya berada dalam dua pilihan.

Pilihan yang memaksanya untuk menentukan siapa yang terbaik di antara Jeon Jungkook dan Kim Taehyung. Dua lelaki yang memiliki cara berbeda untuk memikat hatinya

Mengatur nafas beberapa kali, Eunbi duduk di sebuah sofa dengan anggun dan menunggu teman karibnya yang mungkin berniat mengambil gambar bersamanya.

Dan benar, ada Sowon, Myungeun, Eunha, Yerin, Irene dan juga Seulgi.

Bercipika-cipiki hingga berbincang ringan, mereka bergaya untuk mengabadikan momen istimewa hari ini.

Sowon tersenyum singkat sebelum keluar dari ruangan. Eunbi sudah menganggap wanita bertubuh tinggi semampai itu sebagai keluarganya.

"cantik sekali putriku" puji wanita lain yang merupakan ibu mempelai pria, menggenggam sebuket bunga segar dan menyodorkan pada Eunbi.

"anakku sangat beruntung bisa memiliki gadis seperti mu"

"eomma.. Berhenti memujiku terus"

"ku harap kau bisa tahan bersamanya"

"eoh"

"kalau begitu eomma keluar dulu, kau harus menyusul nanti dan sebaiknya jangan kabur"

"eomma ~" rengek Eunbi mendapat cubitan kecil di pipinya.

Tangannya meraih sepucuk surat yang telah di sobek ujungnya, selembar kertas yang membuatnya berhasil mengenakan baju pengantin.

Membaca kalimat disana, dadanya kembali sesak. Ada rasa yang terpendam di sana, rasa yang sepertinya tidak mudah di hilangkan dan mungkin menghilangkan bekas.

To: Hwang Eunbi

Aku selalu berharap menjadi mempelai pria yang menggenggam tanganmu di ujung altar. Memberikan segenap hidupku untuk melindungimu.

Membangun keluarga kecil dan merasakan tawa juga sedih bersama. Jangan lupa ocehanmu yang berisik itu, aku sangat menantikannya.

Namun sekarang aku sadar bahwa bukan aku yang pantas merasakan itu semua, perasaanmu tidak bisa membohongiku. Aku tau jelas kau sangat mencintainya dan aku tidak sejahat itu untuk memaksamu membalas perasaanku.

Do You Love Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang