Taehyung menuju dapur dan membuka dua bungkus ramyeon, mendengar suara itu membuat Eunbi mengikutinya.
"kau lapar?" Eunbi hanya mengangguk, "baiklah akan kubuatkan Ramyeon spesial untukmu".
Mereka mulai melahap perlahan makan malam yang dibuat Taehyung, beginilah akhirnya. Karena mobil Seokjin yang mogok mereka hanya bisa membuat ramyeon.
Mungkin karena kepalaparan Eunbi terus menyeruput mie kuning itu. Tentu saja Taehyung kembali tersenyum dengan tingkah Eunbi.
Kali ini Eunbi yang mencuci piring, melirik jam dinding dan mempercepat gerak tangannya.
"Taehyung-ssi, aku harus pulang" kata Eunbi melepas sarung tangan karet, "sekarang? Perlu ku antar?"
"aniya, kau harus dirumah saat mereka datang" Eunbi meraih tas selempangnya, "tunggu"
"hmm?"
"akan lebih baik jika kau menghilangkan kata -ssi dari namaku" Taehyung mendekati Eunbi yang sudah berdiri didepan pintu, "baiklah, aku harus pergi oppa" ia tersenyum dan melambaikan tangan.
"oppa? Aku suka itu" gumam Taehyung.
...
Eunbi baru saja sampai dan mengganti pakaian, menuangkan minuman dingin ke dalam gelas.
Meneguknya sembari memperhatikan sebuah foto yang terpajang di dekar televisi. Foto yang sempat di tanyakan oleh Taehyung.
Seandainya Jungkook datang untuk malam ini, tak masalah jika sekedar mampir. Eunbi sudah sangat merindukan tunangannya itu.
Ia memang selalu berharap dan belum ada harapan yang terjadi hingga saat ini.
Bunyi bel mengusik lamunannya, apa Taehyung lagi? Akhir-akhir ini makhluk itu sangat sering mengganggunya, tidak peduli waktu padahal mereka baru saja bertemu.
Membuka pintu dengan mata yang berkedip beberapa kali, tidak percaya dengan siapa yang telah ada di hadapannya saat ini.
"boleh aku masuk?".
Eunbi POV
Aku menyajikan minuman dingin dan duduk di dekat lelaki yang selalu ada dipikiranku. Yang selalu kuharapkan kehadiran juga kabarnya.
Jeon Jungkook, lelaki itu yang malam ini mengunjungi apartemenku setelah sekian lama menghilang.
"kemana saja kau?" aku mempoutkan bibir, "harusnya aku yang bertanya begitu, aku sudah menghubungimu sejak dua hari lalu"
"ahhh.. Aku sedang sibuk jadi tidak sempat lihat ponsel" jawabku bangkit dari duduk dan berjalan menuju dapur.
Apa-apaan itu tadi? Apa barusan dia marah?
Mencengkram pinggiran wastafel dan menghela nafas panjang, dadaku sudah naik turun karena sikapnya barusan.
Bukankah yang harusnya marah itu aku? Dia sangat sering mengingkari janji dan tidak datang ketika mengajak keluar.
Tapi sekarang? Aku sudah sangat menanti saat bersamanya, namun yang kudapat seperti ini.
Tangan kekar melingkar di sekitar pinggangku, aku membalikkan badan dan melepaskan tangan itu.
Menatapnya dengan melipat tangan, menunggu apa yang akan dia katakan.
"mianheo" akhirnya ia bicara, "mwoga?"
"untuk semuanya, aku tau selama ini kau pasti kecewa padaku"
"majja"
"bisakah kau memaafkanku?" aku masih diam, bingung harus menjawab apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me?
Hayran Kurgu[Complete] 15 Sept 17 - 1 Januari 18 Sinkook or sinv? 😅(≧∇≦) Jd langsung cus baca aja ye 😂 Kagak suka? Yowes jgn baca 😊 281017 #838 021117 #809 031117 #668 111117 #631