9

1.4K 188 15
                                    

Eunbi POV

"jangan berpikiran aneh-aneh, aku hanya mau mengantarkan kue dan hyung yang memberikan alamatmu" jelasnya menyodorkan sebuah bungkusan.

Bagaimana dia bisa tau pertanyaan yang sempat ada di kepalaku.

"gumawo, jadi kau kemari hanya untuk mengantar ini?" bungkusan di tangan Taehyung sudah berpindah ke tanganku, "eoh, memang apa yang kau harapkan? Berpikiran kotor ya?"

"aniya! Ish sudah pergi sana"

"aku baru saja mau pergi" Taehyung membalikkan badan, "saengil cukhae"

"mwo?"

"saengil cukhae Kim Taehyung-ssi" ucapku lagi dan membuatnya tersenyum, "ne, jangan lupa kunci pintumu" ia kembali berjalan dan memasuki lift.

Menutup dan mengunci pintu, aku menatap tas mini yang di berikan Taehyung tadi. "tanpa di beri taupun aku pasti mengunci pintu" gumamku menyungginkan senyuman tipis.

Tak lama bel kembali berbunyi, padahal baru saja aku ingin menikmati kue ulang tahun Taehyung.

Apa mungkin anak itu kembali lagi?

Membuka pintu dan menunjukkan seorang gadis yang memamerkan senyum padaku. Tentu saja aku membalas dan memintanya segera masuk.

Memotong kue dan meletakkan di atas piring, menyiapkan jus dingin dari dalam kulkas.

"tumben kau kemari malam-malam begini?" tanyaku duduk di sofa, "hanya ingin bertemu eonni kesayangan, apa tidak boleh?"

"tentu saja boleh, tapi dari mana kau? Masih memakai seragam, apa pulang malam?"

"tadi aku habis mendatangi kantor oppa" aku hanya mengangguk paham.

"apa hubungan kalian baik-baik saja?" tanya-nya, "terakhir kali kau mengira aku adalah kekasih gelap Jungkook oppa, apa eonni lupa wajahku?" tambahnya

"aniya, mana mungkin aku melupakanmu. Aku hanyak banyak pikiran saat itu" kataku meneguk segelas jus.

Ia berdiri dan duduk di dekatku, meraih tangan dan menggenggamnya erat. Aku hanya mengerutkan kening, apa yang di lakukan Somi?

Yah, Jeon Somi yang kini sedang di rumah ku. Masih dengan seragam yang melekat pada tubuhnya.

"eonni, kau percaya padaku kan?"

"hmm?"

"Jungkook oppa, kau tau jelaskan bagaimana sifatnya? Kau juga tau bahwa perasaannya tidak main-main kan?"

"Somi-yah"

"aku mohon jangan berpaling sedikitpun dari oppa, dia benar-benar tulus padamu. Bahkan dia sudah melamar eonni"

"sebaiknya kau pulang sebelum mulai larut" ucapku tersenyum dan mengelus punggung tangannya.

Aku mengalihkan pembicaraan bukan karena sedang marah pada Jungkook, karena aku tidak akan pernah bisa sedikitpun marah padanya. Hanya saja aku tidak nyaman membahas masalah itu dengan Somi.

Dia masih sekolah dan menurutku itu tidak penting untuknya, biar aku dan Jungkook yang membereskan masalah dalam hubungan kami.



Aku masih memikirkan apa yang dikatakan Somi tadi, entah apa maksudnya datang kemari dan bicara seperti itu.

Berpaling? Mana mungkin aku berpaling dari Jungkook, dia sudah seperti oksigen bagiku. Aku bisa saja mati tanpanya.

Membuka laci dan menatap sebuah cincin, memakai lalu meletakkannya lagi.

Do You Love Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang