7

1.6K 200 16
                                    

"kau sudah tampan"

"tapi aku masih gugup"

"jangan terlalu dipikirkan, sebaiknya jemput dia dan jelaskan yang sebenarnya".


Jungkook POV

Aku terus menatap jam dan merasakan detakkannya, masih cukup lama untuk sampai pada waktu makan malam.

Sampai berapa lama rapat ini akan berakhir?

Kepala direktur menutup rapat dan membuat karyawan lain berhamburan keluar ruangan.

"appa akan menyusul" aku hanya mengangguk dan melenggang keluar.

Kepala direktur tadi adalah appa ku dan aku harus merebutkan kursi pimpinan itu, alasan yang sering ku katakan pada Eunbi.

Melihat bayangan di depan jendela besar, apa benar penampilanku ini sudah baik?

Menarik dasi perlahan, menata rambut dan mengangkat dagu sedikit. Sepertinya tidak perlu bercukur.

Suara bisik-bisik menembus gendang telinga membuatku menoleh dan tiba-tiba hening. Benar juga! Aku sedang bercermin di depan jendela kantor.

Pasti mereka tadi membicarakanku. Berdeham beberapa kali dan melangkah seakan tidak terjadi apa-apa. Baiklah, hari ini aku berhasil mempermalukan diri sendiri di depan para karyawan.

Menekan tombol dan mesin mobil menyala, menginjak gas melajukan nissan ini menjauh.

Tanganku sudah mengeluarkan keringat dingin, rasa gugup yang tidak juga mereda sejak menelfon Eunbi tadi.

"apa aku perlu membelinya?" gumamku menatap sebuah toko.

Tak terasa mobilku sudah terhenti di depan komplek apartemen, Eunbi juga sudah terlihat tengah menunggu.

Menekan klakson dan memintanya masuk, dengan keberadaannya Eunbi membuatku semakin gugup. Tenanglah Jeon Jungkook!

Semenjak di mobil Eunbi hanya diam dan menatap keluar jendela, tumben sekali ia tidak cerewet. Apa ia ada masalah?

Aku berharap ia tidak melihat barang yang kusimpan di jok belakang, jika dia tau hancur sudah semua rencanaku yang telah matang.

"bagaimana hari ini?" akhirnya Eunbi bertanya, "sama seperti kemarin"

"geuriguna?" ia mengangguk dan kembali menatap keluar jendela.

Sekarang apa? Apa yang harus ku katakan?

"yeppeo" hanya kalimat itu yang ada dipikiranku dan jujur saja Eunbi memang selalu cantik dimataku, "mworagu?"

"aniya"

"aish, gumawo" .

Melihat senyumnya sekilas, senyuman termanis yang pernah kulihat dari seorang gadis dan itu berasal dari Hwang Eunbi.

Mungkin memang banyak yang telah kulakukan hingga membuatnya terluka, tapi malam ini akan kubuat ia menjadi wanita paling bahagia.

Aku melupakan langkah pertama untuk membuka pintu mobil untuknya, dasar bodoh! Aku memang payah dalam hal ini.

Eunbi tertunduk, aku ingin sekali menggenggam tangannya, tapi telapak tanganku berkeringat sejak tadi sore.

Tidak hanya itu, sekarang jemariku mulai gemetar ditambah detak jantung yang serasa ingin lepas dari tempatnya.

Menyentuh kenop pintu, melihat Eunbi sebentar dan mulai memutar benda bulat itu.

Terlihat jelas raut wajah terkejutnya. Saat itu juga aku memberanikan diri untuk menggenggam tangannya. "Jungkook-ah" lirihnya dan hanya kubalas anggukan.

Do You Love Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang