(7) Sakit

68.2K 4.8K 195
                                    

Awalnya Asing
Pertama, penasaran
Dua, cari tau
Tiga, peduli
Empat, khawatir
Lima, suka
Enam, sayang
Tujuh, cinta
Delapan, cinta banget
Sembilan, nyaman

Aku sudah ada di zona 'nyaman' saat ini. Maaf aja ya kalau susah keluar, kayaknya sih malah nggak bisa.
Nggak papa kan?

Soalnya kalau aku harus naik sampai zona 'asing', ribet harus mindahin zona zona yang lain. Jadi mending diem disini nungguin restu calon mertua, iya nggak?

Sampek nggak, gue tonjok nih.
Kalau lo bilang iya, gue peluk sini.
Nggak jadi, takut Key marah.
Bye

-Rey

***

Hari ini adalah hari yang paling menyedihkan bagi Cassie, hari Senin. Upacara dan olahraga, sungguh menyebalkan. Apalagi hari ini ditambah ada ulangan matematika dan PR sejarah dari Pak Narwan yang banyaknya nggak terhitung.

Selain itu perutnya yang sakit akibat datang bulan membuat gadis itu beberapa kali mengeluh. Ditambah ia tadi bangun kesiangan yang membuatnya pasti dihukum karena telat, untung yang menjemputnya orang semacam Danel, berangkat jam berapapun mungkin dia nggak masalah.

"Kenapa cemberut?" tanya Danel yang melihat wajah Cassie dari kaca spion.

"Males sekolah."

"Bolos yuk."

"Kemana? lagian ini udah telat Nel."

"Ya lo sih, mandi apa nenun di dalem kamar mandi? hampir 1 jam nggak keluar-keluar, gue kira lo ketiduran."

"Gue lagi kan yang salah, nanti dihukum apa lagi ya Nel?"

Danel menggeleng dan melirik kembali ke arah Cassie.

"Gue udah nyobain semua hukuman Bu Emma deh kayaknya."

"Berandal." ucap Cassie membuat cowok itu terkekeh dan melajukan lebih cepat motornya untuk menuju ke sekolah.

Sampai di depan gerbang, mereka berdua melongo tidak percaya ketika melihat pintu gerbang masih terbuka lebar disaat jam sudah menunjukkan pukul 08.15. Ini pak satpam kemana? atau jangan-jangan pingsan karena makin banyak yang telat?

"Masuk nggak Nel?"

"Masukin aja yuk." ucap Danel menampilkan senyum smirknya membuat Cassie melotot.

"Ambigu banget sih lo kuku gajah." ucap Cassie menoyor kepala Danel yang masih mengenakan helm.

"Masuk aja deh."

Dengan cepat Danel memacu motornya menuju ke halaman parkir motor yang masih luas. Selama ini banyak siswa lebih memilih diantar atau mengendarai mobil, jadi wajar jika parkir roda dua masih luas ketika bel pelajaran sudah berbunyi.

Mereka berdua serentak jongkok ketika melihat bu Emma berjalan-jalan sambil membawa penggaris kayu panjang yang selalu menjadi ciri khasnya ketika oprasi pagi.

"Udah pergi belum?"

Danel mengintip dan mengangguk menoleh ke arah Cassie yang bersembunyi di belakangnya.

DANEL'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang