Seharusnya jangan datang jika hanya untuk pergi.
-Key
"Danel? eh bukan, ini gue Farel."
"Fa..Farel?"
"Iya, Rel gue mau ngomong sesuatu sama lo."
"Gimana? mau ngomong apa?"
.
.
.
.
"Gue mohon jangan ganggu hubungan Danel sama Caca. Biarin Danel bahagia Rel."
Deg.
Hening, gadis itu terdiam sambil menatap kosong foto mereka berdua yang ada di atas nakas. Sebenci itukah Farel kepadanya?
"Bukannya gue benci sama lo atau nganggep lo gimana, gue cuma nggak mau sepupu gue harus ngerasain luka yang lebih lebar lagi. Jadi, tolong biarin dia sembuhin lukanya Rel."
"Iya, lagian lo ngomong apa sih? gue juga nggak ada niatan hancurin hubungan mereka kok."
"Gue tau perasaan sama ucapan lo nggak sejalan. Maka dari itu gue berharap lo hanya sebatas mengagumi dari jauh, jangan berusaha masuk lagi Rel."
"Jangan pergi tanpa alasan dan balik lagi dengan alasan. Jangan datang kalau endingnya lo bakal pergi lagi. Cukup saat itu, jangan lagi. Kayaknya terlalu banyak kata 'jangan' yang pengen gue ungkapin ke lo, itu semua bukan karena gue sok ngatur. Gue cuma nggak mau dengan kedatangan lo, lebih banyak lagi perasaan yang tersakiti. Lo nggak mau jadi pengukir luka untuk kesekian kalinya kan? jadi cukup, mundur perlahan aja daripada lo lebih sakit di tengah jalan."
"Karena gue nggak mau lo jadi pengecut dengan jalan berperan sebagai orang ketiga diantara mereka. Sebagai temen lama, gue juga mau lindungin lo Rel, gue nggak mau lo terlalu masuk ke jalan yang salah."
"Makasih Rel, bakal gue usahain semampu gue untuk ngerelain dia."
"Lo juga harus tau, mencintai seseorang yang paling tulus itu adalah membiarkan dia mencari kebahagiaannya sendiri, walaupun kita tau bisa jadi bukan kita sumber bahagianya.Karena melepas terkadang lebih terhormat daripada memaksa dan merebut."
Merebut. Farel sengaja menekan kata tersebut agar Aurel tidak lagi memiliki harapan untuk kembali pada Danel. Ia hanya ingin menyadarkan mereka bahwa masa lalu yang menyakitkan tidak perlu diulang lagi hanya untuk kembali mengukir luka yang lebih dalam. Daripada pedih?
Bukannya kembali ke masa lalu sama dengan membaca buku dengan judul yang pernah kita baca? kita sudah tau konfliknya, sudah mengerti pemecahan solusi, dan sudah paham bagaimana endingnya. Berpisah dan terluka. Jadi lebih baik tidak daripada harus kembali jatuh dan bersusah payah mencari tambang untuk bangkit ke atas, kecuali memang si penitip hati tidak ingin bangkit dari sesuatu yang menyakitinya. Miris ya, tapi ini fakta.
"Terimakasih Aurel, gue minta tolong sekali lagi sama lo sebagai seorang teman lama."
"Far.."
Tutt tutt.
"Maaf Rel, maafin gue."
***
Melihat Danel yang hari ini terlihat cemberut membuat Cassie mengerutkan alisnya bingung. Tumben-tumbenan dia mukanya ditekuk gitu?
"Kamu kenapa hm?" tanyanya mengacak pelan rambut Danel yang semakin terlihat keren di saat berantakan seperti ini.
"Jaket item aku dipake Marcell Keyyyyyy."
KAMU SEDANG MEMBACA
DANEL's
Teen FictionCERITA SUDAH DITERBITKAN!!! di @gloriouspublisher16 Kamu mau ngasih tau aku nggak gimana cara mahamin pikiran cewek? aku tanya gini bukan berarti aku pengen jadi cewek ya, tapi aku pengen aja mahamin kamu. Cewek itu gimana sih? karena jujur aja samp...