Kalau aku peduli berarti aku sayang, ngerti kan?
-Rey
Cahaya matahari yang begitu terang merambat masuk melalui celah gorden yang masih belum terbuka. Perlahan namun pasti, cahaya itu berjalan menerangi bagian tertentu ruangan termasuk sang pemilik kamar yang saat ini masih setia memejamkan mata.
Kelopak mata yang menutupi manik biru itu masih belum juga bergerak meski sudah merasa silau. Bahkan ia berbalik arah dan menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut ketika mendengar suara teriakan seseorang yang selalu menjadi alarm paginya selain mama. Itu suara tante Liona.
"DANELLLL!!!!"
"Oe."
"DANELLLL, BANGUNNN!!! SARAPAN DULU SEBELUM MAMA PAPA KAMU BERANGKAT!!"
"Tuh mulut lebar banget kayak lapangan golf."
"DANELLL!!!!"
"Hmmm."
"DANELLLL WOEEE BANGUNNN."
Karena merasa jengah mendengar teriakan Liona yang tak kunjung berhenti, ia pun merubah posisinya menjadi duduk dan mengacak kasar rambut pirang kecoklatan miliknya.
"TANTE APAAN SIH? DANEL TUH LIBUR HARI INI."
Mendengar tidak ada sahutan dari tantenya, ia pun kembali merebahkan diri dan menarik selimut hitamnya untuk melanjutkan mimpi. Lagi mimpi bagus juga, malah digangguin.
"Lagi mimpiin apa sih sampek susah bangun?"
Suara lembut dan kecupan selamat pagi dari mamanya membuat dia kembali membuka lebar kedua mata itu dan tersenyum hangat sambil memeluk wanita yang tetap cantik meski sudah tidak muda lagi.
"Nanti bisa kan packing sendiri?"
"Bisa lah ma."
"Soalnya papa sama mama bakalan pulang besok pagi."
"Hati-hati ya ma, jangan telat makan, jangan begadang lama-lama juga, vitaminnya nggak lupa dibawa kan?"
"Udah disiapin semuanya sama papa kamu."
"Tuh kan, kebiasaan aku kalah terus sama papa." ucap Danel dan menatap tajam Varo yang saat ini sedang berdiri di ambang pintu sambil menggunakan jas hitam yang membuatnya semakin terlihat gagah.
"Kamu kebanyakan ngomong."
"Lah, mulut Danel pah yang minta ngomong."
"Kalau sama cewek itu jangan ngomong doang, karena yang kebanyakan ngomong bakalan kalah sama yang langsung bertindak."
"Dengerin tuh kata papa kamu."
Danel terdiam dan bangkit menghampiri papanya lalu mencium tangan laki-laki tegas di hadapannya sambil tersenyum manis.
"Terimakasih komandan."
"Ya udah papa berangkat ya, baik-baik di perkemahan, jangan lupa ada orang lain yang harus kamu jaga."
Danel mengangguk lalu bergantian mencium punggung tangan mamanya sebelum mengantar sepasang insan yang paling istimewa itu ke depan rumah.
"Nikah dengan didasari saling mencintai tuh gitu ya, nggak pernah berantem. Apalagi orangnya kayak mama sama papa."
"Makanya dicontoh."
Danel berbalik kemudian mengerutkan alis ketika melihat Marcell sudah siap dengan tas ransel dan skate board ditangannya.
"Mau kemana lo?"
"Main."
"Lah, ini masih jam 8 bege, lo mau main ke pasar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DANEL's
Teen FictionCERITA SUDAH DITERBITKAN!!! di @gloriouspublisher16 Kamu mau ngasih tau aku nggak gimana cara mahamin pikiran cewek? aku tanya gini bukan berarti aku pengen jadi cewek ya, tapi aku pengen aja mahamin kamu. Cewek itu gimana sih? karena jujur aja samp...