(26) Maksudnya?

50.9K 3.9K 370
                                    

Seandainya aku boleh memilih, lebih baik aku tidak pernah mengenalmu daripada harus melihatmu bersama orang lain.

-Key

Melihat gadis itu terdiam membuat Danel mengerutkan kedua alisnya bingung. Ia tersenyum kemudian menepuk pelan pipi Cassie membuat lamunan gadis itu buyar.

"Yaelah, lo cemburu? lagian juga nggak mungkin kali kalau tuh cewek Aurel. Mana ada penghianat khawatir sama korbannya?"

"Apaan sih Nel?"

"Nggak usah cemburu gitu dong, berat tau. Apalagi kalau cemburunya dipendem."

"Siapa juga yang cemburu sama lo?"

"Lo lah, masak OB yang biasanya bersihin kamar gue tiap pagi?"

"Ngaco ya lo."

"Orang ganteng mah bebas." ucap Danel bangga sambil menyisir jambulnya.

"Ganteng? muka kayak tukang gorengan gini lo bilang ganteng?"

"Enak aja tuh mulut kalau nyeblak." jawab Danel mendorong pelan kening gadis itu membuat Cassie menatapnya sebal.

"Nel?"

Danel mengamati wajah gadis itu serius dan mengangkat satu alisnya seolah bertanya.

"Lo pernah bayangin nggak gimana rasanya kalau lo dilupain sama orang yang lo cinta?"

"Namanya dilupain pasti sakit lah Ca. Kenapa sih? kok lo tiba-tiba nanya gitu?"

"Coba lo bayangin deh, gimana rasanya seandainya lo dilupain mulai dari kenangan, wajah, bahkan nama sekalipun."

"Gila, emang bisa kayak gitu?" tanya Danel antusias membuat Cassie mengangguk samar.

"Tapi alasan dia ngelupain itu karena apa dulu nih? soalnya tergantung juga."

"Tergantung gimana?"

"Ya tergantung, bisa aja kan dia ngelupain lo karena emang dia pengen ngasih jarak diantara kalian. Karena bagaimanapun, jarak itu terkadang perlu. Biar kalian bisa nyiapin diri untuk jadi orang yang belajar saling mengenal lagi, meski kadang cuma sebatas teman. Biar kalian juga nggak saling membenci dan bisa intropeksi buat jadi orang yang nggak akan lagi dilupakan atau melupakan."

"Karena lo harus percaya, melupakan itu bukan perihal tentang membenci kok, terkadang melupakan itu cuma sebatas menghilangkan rasa dan merelakan supaya dia bisa bahagia."

"Percaya sama gue, masih banyak alasan lain tentang melupakan. Dan nggak semuanya selalu nyakitin. Tergantung gimana lo bisa nerima hal itu dan ngendaliin diri lo sebaik mungkin."

"Satu lagi, sekuat apapun dia ngelupain lo, pasti masih ada sebersit rasa yang emang sengaja dia pendem jauh-jauh di dalem sana. Cuman emang udah dia lupain biar nggak berakhir dengan cara nyakitin."

"Jadi jangan sakit hati dan ngerasa buruk kalau lo udah dilupain sama seseorang. Kadang bisa aja lo terlalu baik untuk selalu diingat. Akhirnya dia milih untuk ngelupain lo dan nggak berharap lebih pada sesuatu yang dia rasa nggak bakal bisa tergapai."

"Kalau lo dilupain karena dia amnesia?" tanya Cassie dengan mata berkaca-kaca membuat Danel sontak terdiam. Pertanyaan gadis itu entah kenapa terasa begitu menyakitkan.

"Lo bener-bener dilupain dan berubah jadi orang asing di kehidupan dia. Lo hilang Nel, entah dari ingatan atau bahkan hati."

"Ca."

"Bahkan saat lo bilang sayang sama dia, dia mungkin bakalan jawab 'lo siapa?' dengan wajah yang kelihatan risih. Lo nggak jadi siapa-siapa lagi dimata dia Nel, sakit nggak?"

DANEL'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang