BADAI

129 15 25
                                    

Sore itu langit Jakarta begitu gelap tak seperti biasanya, bulir-bulir hujan turun kian deras, mendadak angin berhembus lebih kencang.

"Kayaknya bakalan ada badai nih." Gumam seorang pria berada di rooftop sebuah bangunan, tengah memperhatikan ke jalanan dibawahnya.
"Mending buruan cabut deh." Tambahnya lagi.

Baru saja ia akan beranjak pergi, langkahnya terhenti. Pandangannya tertarik pada sosok dibawah sana, seorang gadis yang susah payah membuka payungnya.

Seolah menjadi tontonan yang menarik, ia memilih untuk diam disana dan menonton pertunjukan dadakan itu.

Biasa aja Bin liatinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasa aja Bin liatinnya.

Payungnya terbuka, namun angin dengan cepat menghempaskannya. Terlihat wajah gadis itu merengut kesal. Hanbin yang melihat adegan itu tertawa kecil, ini sangat lucu menurutnya tapi kasihan juga melihatnya.

Pria itu, Hanbin.

Angin berhembus semakin kencang, membuat air hujan yang turun pun kian deras. Hanbin segera mengakhiri tontonannya, ia bergegas turun untuk segera pulang.

Namun ia penasaran, apa yang terjadi selanjutnya dengan gadis itu? Ia pun mencari keberadaan gadis itu. Ia berjalan ditengah hujan dan angin yang cukup kencang, tenang saja Hanbin menggunakan jas hujan yang selalu ada di tasnya. Susah payah ia menjangkau tempat itu, akhirnya ia menemukannya. Gadis itu tengah berjongkok memeluk lututnya sepertinya ia kedinginan, terlihat dari bibirnya yang gemetar, rambutnya basah kuyup, ia sudah berteduh namun air hujan tetap menjangkaunya karna terbawa angin.

Hanbin tidak menghampirinya, ia hanya memperhatikannya dari sebrang jalan. Perasaan lucu saat melihatnya tadi berubah menjadi rasa ingin melindunginya. Lama sekali ia memperhatikannya, tujuannya ingin pulang pun urung kembali.

Angin berangsur pelan, hujan pun tak sederas tadi. Gadis itu berdiri, kemudian ia merenggangkan tangannya menadahi air hujan, ia menatap langit lalu tersenyum. Tanpa Hanbin sadari, ia terhipnotis ikut mengembangkan senyuman. Lalu dengan beraninya, ia berjalan menyebrangi jalanan menuju kearah gadis itu berdiri.

Hanbin membuka jas hujannya, lalu mengeluarkan sebuah jaket dari dalam tasnya.

"Pake ini mbak, nanti keliatan orang." Saat itu, gadis itu mengenakan tshirt warna putih bajunya telah basah kuyup tentu saja membuat tubuhnya hampir tercetak ditambah bra yang ia gunakan berwarna gelap membuatnya terlihat. Hanbin yang tanpa aba-aba tiba-tiba saja menangkupkan jaketnya pada punggung gadis itu, sontak saja gadis itu tersentak kaget memalingkan tubuhnya, namun Hanbin tersenyum bodoh didepannya.

"ma..makasih" ucapannya tersendat, ia mendadak gagap.

"Sama-sama" Hanbin menjawab singkat sembari tersenyum lalu berpaling pergi meninggalkan gadis yang masih terpaku kaget.
"Hey!!! Ini jaketnya gimana?" Teriak gadis itu yang baru tersadar ketika Hanbin sudah berjalan jauh, Hanbin yang mendengarnya langsung berbalik dan melambaikan tangannya.

The Lost FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang