Siang ini matahari sepertinya tidak sedang diskon. Sangat panas, menjadi aji mumpung bagi para penjual minuman dingin disekitaran sekolah. Anak-anak yang baru keluar sekolah berbondong berburu minuman dingin bak anak ayam yang baru dilempari makanan.
Hanbin bersama salah satu kawan karibnya June pun tak ketinggalan menjadi partisipan perburuan minuman dingin pelepas dahaga ditengah teriknya matahari dan lelahnya otak usai berkutat dengan pelajaran selama hampir enam jam.
"Bin, nongkrong dulu lah. Panas banget nih, nunggu teduhan dikit baru kita balik." Usul June duduk disamping Hanbin yang sudah duduk dibawah pohon ditepian jalan depan sekolahnya.
"Iya Jun, matahari beneran nggak diskon hari ini panasnya bikin ampun-ampunan." Nampaknya kedua manusia absurd ini sepakat untuk nongki ganteng sejenak sembari menunggu matahari berbaik hati menurunkan pesonanya yang terlalu membara.
"Eh eh eh Bin liat, itu anak-anak sekolahan yang diujung jalan itu kan? Yang isinya cewek-cewek semua." Mata manusia jelalatan ini memang tajam bila menyangkut urusan wanita.
"Oh iya bener Jun. Tumben ada yang lewat sini." Sepertinya manusia polos nan pelupa ini juga ikut jelalatan.
"Bin ada yang liat ke arah kita. Gua dadah-dadahin aja ya?" Dengan pedenya June lambaikan tangan ke arah siswi-siswi itu, tak disangka salah satu siswi membalas lambaian tangan June.
"Bin, dia bales lambaian gua. Gila gila gila, kayaknya masa jomblo gua bakalan berakhir sebentar lagi." June nampaknya antusias sekali hanya menerima lambaian tangan, sementara Hanbin hanya manggut-manggut menanggapinya.
"Bin! Gila, dia jalan kesini. Gua harus gimana? Gua nggak kucel kan?" Salah satu siswi itu berjalan ke arah June dan Hanbin. Kekuatan dewa manusia bernama June, satu lambaian tangan berhasil membuat wanita menghampirinya.
"Juneeeeee!!!!" Siswi itu berteriak sekencangnya ketika berjalan ke arah June dan Hanbin.
"Kok, dia tau nama gua sih Bin? Apa gua seterkenal itu ya?" Selain jelalatan, sedikit bodoh, absurd, tampan dan sexy, June ini memang over percaya diri.
"Temen lo kali Jun." Jawab Hanbin singkat.
"Hai Jun!" Sapa siswi itu ketika tiba ditempat June dan Hanbin.
"Lah Vi, kok elu sih! Hah gua pikir siapa." June sepertinya kecewa mendapati sosok seorang Vi yang ternyata menghampirinya, iya Vi adalah teman SMP June.
"Emang ngarepnya siapa Jun? Kan kita udah lama nggak ketemu, hampir gue nggak ngenalin lo Jun. Untung lo lambai tangan ke gue. Hebat lo masih ngenalin gue Jun." Baiklah Vi, kali ini kamu yang terlalu pede!
"Loh Hanbin, kok disini juga sih." Sepertinya Vi baru menyadari keberadaan makhluk Tuhan berhidung kelewat mancung ini.
"Eh Vi, kirain siapa." Sepertinya Hanbin baru menyadarinya juga.
"Loh kalian udah saling kenal?" Sela June yang mendadak dilupakan.
"Iya Jun, dia ini pelanggan setia nyokap gue." Jawab Vi begitu saja.
"Hanbin nih sobat gua Vi. Ya walaupun kadang ada malu-maluinnya, tapi dia nih sobat paling setia kawan. Ye nggak Bin?" June merangkul Hanbin seolah ingin menunjukan kedekatan mereka namun Hanbin hanya terdiam.
"Zaviara D Shanum." Gumam Hanbin dalam hatinya. Ya, selama kenal beberapa bulan Hanbin hanya tau namanya adalah Vi. Baru kali pertama Hanbin bertemu Vi menggunakan seragam sekolah lengkap dengan name tag nya.********
Bulan-bulan berikutnya berlalu, Hanbin tetap setia mengunjungi toko bunga milik Ibu Vi setiap sabtu diakhir bulan. Namun kali ini tidak hanya pergi untuk membeli dan merangkai bunga, sekalian Hanbin juga suka mengobrol dengan Vi. Sesungguhnya Hanbin telah menaruh hati pada Vi, namun ia lebih memilih untuk menyimpannya dulu ia hanya ingin lebih mengenal sosok wanita yang ia kagumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Flower
FanfictionMungkin, yang pergi itu cinta. Tapi yang akan datang adalah jodoh. Terdapat beberapa part lirik lagu Gotta Find You, Joe Jonas. Sebagian cerita terinspirasi dari lagu itu. Kim Hanbin as Biayaz Kimma Hanbin A beauty cover by Biay_kim