part 4

2K 164 4
                                    

Pria yang memakai masker itu mendekatkan pisau ke samping leher dan melukai leher ku, aku ketakutan dan berpikir apakah hidupku hanya sampai di sini,aku menangis dan rasa sakit di leher ku amat menusuk hingga membuatku terus merintih kesakitan serta kepala ku yang mulai terasa pusing.

Tak lama kemudian seseorang mendobrak pintu rumahku, aku melihat seorang pria berlari dan memukul pria yang telah melukaiku itu.
aku melihat jin, dia menyelamatkan ku untuk kedua kalinya,entah kenapa bibirku tersenyum tipis ketika melihatnya dan tak lama kemudian aku pingsan karena rasa sakit kepala yang hebat, serta darah yang terus keluar.

***

Aku membuka kedua mataku perlahan, saat kedua mataku menyesuaikan pengelihatan dengan cahaya yang ada didalam ruangan itu, terdengar suara beberapa orang memanggil namaku.

"Sojung-ah"panggil ibu dan ayahku

aku tersenyum.

"Apa aku baik-baik saja?"
Kataku sambil menengok ke kanan dan ke kiri.

"Rumah sakit?"

"Syukurlah, kau akan baik-baik saja nanti setelah dirawat inap disini"kata ibu.

"Eomma, dimana pria yang menolong ku itu?."tanya ku penasaran.

"Pria...(ada jeda beberapa detik sebelum ibu melanjutkan perkataannya) Ibu tidak tau tapi Ada seseorang yang menelepon ambulans dan memberi tau dimana lokasinya, dan saat polisi masuk tidak ada orang lain selain dirimu dirumahmu, tetapi lehermu yang terluka sudah dibalut dengan kain."

"benarkah."-sojung

"Iya, tapi apa yang terjadi padamu sojung,kenapa kau bisa terluka."tanya ayah

"Itu... (ada jeda beberapa detik sebelum ku mulai melanjutkan bicaraku) ada seseorang yang mengetuk pintu saat aku membuka pintu orang itu langsung menerobos masuk dan mencekik ku lalu melukai leher ku,aku tidak tau wajah pelakunya karna dia memakai masker."-sojung

"Sojung-ah tinggallah dirumah bersama kami, kau tidak perlu tinggal sendirian, bisa berbahaya bila kau tinggal sendirian."pinta ibu yang terlihat sangat khawatir sembari mengelus rambutku.

"Baiklah Eomma akan aku pikirkan untuk kembali tinggal bersama kalian." Jawab ku dengan nada lemas.

"Ayah tanggal berapa dan hari apa ini?.

"13 oktober 2017 hari jum'at, kenapa?"tanya ayah.

"Apa!!, berarti sudah 2 hari aku berada disini."ucapku terkejut dan membulat kan mataku dengan sempurna.

"sudah lah jangan dipikirkan, istirahat lah ayah pulang dulu kasihan adik mu sendirian dirumah nanti ayah kembali kesini lagi" ucap ayah sambil tersenyum tipis.

"Baiklah, ibu juga pulanglah dulu bersama ayah dan istirahat dirumah kalian pasti lelah."pintaku kepada ibu.

"Tidak, ibu akan disini bersama mu tidak apa ibu tidak lelah."

"Apanya yang tidak lelah lihat lah kantung mata ibu sudah sangat menghitam dan terlihat sangat jelas bahwa ibu sangat sangat lelah, ku mohon pulang lah makan dan istirahat,lagi pula aku ingin sendiri disini."pintaku sembari melakukan aegyo.

"Baiklah ibu dan ayah pulang dulu kalau terjadi sesuatu atau ingin meminta bantuan cepat telpon ibu,oke."

"Baiklah aku mengerti."-sojung.

"hati hatilah saat menyetir ayah"kataku sembari tersenyum.

2 jam kemudian

Aku pergi ke halaman rumah sakit untuk menghirup udara segar dan meregang kan tubuhku.

"Huhhh, sudah terasa cukup lama bagiku tidak keluar dari ruangan dan menghirup udara diluar, padahal baru 2 hari aku disini."

Saat sudah merasa cukup menghirup udara diluar aku pergi menuju ruanganku, disaat aku pergi menuju kamar pasien ada dokter yang berlari kecil menuju ruang ICU aku pun ikut berlari kecil sambil memegang leher ku yang sudah diperban menuju ke ruang yang dituju oleh dokter dokter itu.

Aku mengintip di balik jendela yang tirai nya terbuka sebagian,aku melihat pasien yang tubuhnya dibalut dengan perban dan memakai alat-alat pendukung, seperti alat bantu napas atau transfusi darah, dokter itu hanya memeriksa pasien itu tetapi pasien itu sama sekali tidak bangun dari tidurnya, saat aku melihat wajah pasien itu wajahnya terlihat familiar, tapi siapa? dimana aku pernah melihat nya..(Aku berusaha mengingat wajah itu)

Setelah cukup lama berpikir aku pun ingat wajah itu.

"Bu..Bu..bukankah Dia kim seok-jin laki laki yang menyelamatkan ku apa dia terluka saat menyelamatkan ku, dan apa kondisinya sangat parah."-aojung

Saat dokter keluar dari ruangan aku bertanya apa kondisi pasien itu sangat parah.

"Chogi, dokter saya ingin bertanya apa sakit pasien itu sangat parah?."

"iya pasien itu mendapat banyak sekali luka dan cedera berat dikepala dia sudah koma selama 2 bulan.

Apa du..dua bulan tidak mungkin, namja itu yang menolong ku saat aku dalam bahaya 2 hari yang lalu dok.

"Paling kamu hanya menghayal bahwa dia yang menyelamatkan mu , tidak mungkin orang koma bisa berjalan."

"Ta..tapi." ucapku terbata bata

"Sudah sudah kembalilah ke kamar mu dan istirahat saya pergi dulu ada pasien yang juga harus saya periksa."Ucap dokter itu.

Dokter itu lalu menepuk pundak ku dan pergi sembari memberikan senyum tipis kepadaku.

Aku hanya menatap namja yang terbaring dikasurnya, entah kenapa rasanya sangat sakit saat melihatnya terbaring tak berdaya dikasur dan tanpa kusadari air mata ku sudah menetes dan membasahi pipi ku aku lalu dengan secepat kilat menghapus air mata ku, badan ku terasa lemas dan aku terduduk dilantai pikiran ku tercampur aduk dengan rasa takut,khawatir,sakit,dan tak percaya bahwa namja yang bicara dan menolong ku sudah terbaring dirumah sakit selama 2 bulan, lalu siapa yang menolong ku itu apa itu adalah arwah nya atau aku hanya berkhayal bahwa ada lelaki tampan yang menolong ku, aku tertawa sebentar lalu tawa ku berhenti dan aku pun menangis sejadi jadinya dan berkata.

"Aku pasti sudah gila."

____________________________________

Semoga suka sama cerita nya yaa..

Gumawo

This Is Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang