-14

1.2K 139 10
                                    


Sojung berjalan perlahan menyusuri koridor rumah sakit diingatnya kata kata yang dilontarkan jin padanya, ada rasa kecewa dan rasa sakit dihati sojung karena mengetahui fakta bahwa jin tak mengingatnya.
"Kenapa aku jadi begini? kenapa hati ku terasa sakit hanya karena dia tak mengingat ku"
"Ah molla"

"Sojung-ah"panggil ibu yang sudah berada didepan pintu kamar.

"Eomma"

"Kau kemana saja, kau membuatku khawatir"

Ibu sojung memukul bokong sojung beberapa kali.

"Aahh eomma sakit jangan memukul ku didepan umum"omel sojung

"Itu salahmu bukannya istirahat kau malah keluyuran"

"Geunyang, aku bosan"

Sojung pun masuk kedalam kamar pasien untuk beristirahat, ibunya mengupas buah apel yang dibawanya dari rumah untuk sojung makan.

Skip

Ibuku sudah pulang kerumah karena aku memintanya untuk pulang. awalnya ibuku tidak mau tapi karena aku terus menerus merengek agar ibuku pulang dan beristirahat akhirnya ibuku mau untuk pulang.

Aku beranjak dari tempat tidur lalu berjalan keluar kamar untuk menemui jin aku berpikir
"walaupun dia tidak mengingat ku itu bukan berarti aku harus berhenti bertemu dengannya"

Tok tok tok

Aku membuka pintu lalu masuk kedalam ruangannya, jin melihatku dengan ekspresi datarnya.

"Kenapa kau datang kesini lagi"

"Wae, apa tidak boleh lagipula kamar ini juga bukan milikmu bukan, jadi aku bisa datang kemari sesuka hatiku"

"Keluar"
Jin menunjuk pintu dan menyuruh sojung untuk keluar.

"Shirende"

"Kubilang keluar"
suara jin mulai meninggi dan itu membuat ku sedikit takut

"A-aku hanya ingin mengobrol denganmu"

"Kau mengganggu ku, kau bukankah kau bilang kau mengenalku"

"Eoh"

"Tapi sepertinya kau tidak benar benar mengenalku dengan baik"

"Hah"

"Aku laki laki brengsek, aku bisa saja melakukan sesuatu yang buruk kepadamu"jin turun dari kasurnya sambil membawa tiang infus yang terpasang ditangan kirinya dan mulai mendekati sojung

"T-tidak jin yang aku kenal tidak seperti itu d-dia adalah pria yang baik dia bahkan sudah menyelamatkan ku dua kali"

"Aku akan memberimu waktu untuk pergi dari sini dan jangan pernah temui aku lagi, dan juga jika kau tidak mau menyesal kau sebaiknya segera pergi"

"Tidak aku tidak akan pergi dan aku tidak akan menyesal atas keputusanku"

Jin mendekatkan dirinya kepada sojung, dengan sangat cepat jin merangkul pinggang sojung dan menariknya mendekat, dan membuat jarak antara mereka sangat dekat jin menatap mata sojung tanpa ekspresi.
Perlahan lahan mendekatkan bibirnya kedaun telinga sojung.

"Kau memang keras kepala"

Jin melepaskan rangkulannya dan pergi keluar dari dalam ruangan, sojung hanya berdiri terdiam didalam kamar jin.

Seok jin pov

Aku berjalan keluar dari dalam ruangan meninggalkan sojung  sendirian didalam kamar, aku memencet tombol lift dan naik ke atap.
Diatap aku berdiri sambil memandang langit langit.
"Sepertinya aku sudah terlalu kasar padanya, tapi aku harus terus bersikap dingin kepadanya agar dia tidak ingin menemuiku lagi karena aku takut jika dia terus berada didekatku dia akan berada dalam bahaya"

Setelah itu jin berusaha mengingat kejadian yang membuatnya terbaring dirumah sakit.

Flashback

67 hari yang lalu

Setelah selesai bekerja (jin adalah seorang chef dan pemilik sebuah restoran) jin ketempat parkir dan masuk kedalam mobil.
Sesampainya didepan rumah jin pun turun dari mobil untuk membuka pintu gerbang rumahnya, tanpa ia sadari ada seseorang yang berpakaian serba hitam berada dibelakang jin pria tersebut lalu memukul kepala jin dari belakang dengan keras memakai kayu.

Disaat aku ingin membuka gerbang tiba tiba ada yang memukul kepalaku dengan keras akupun berlutut sambil memegangi kepalaku beberapa detik kemudian aku pingsan.
Aku terbangun dari pingsanku dan melihat sekeliling ku tangan dan kakiku sudah terikat penglihatanku menjadi ngeblur dan kepalaku masih terasa sakit akibat pukulan tadi.

Seorang pria yang masih memakai masker berjalan kearahku sambil membawa pisau ditangan kanannya.

"Kau apa yang ingin kau lakukan?"tanya jin sedikit berteriak

"Aku, aku hanya ingin kau mati"ucap pria tersebut

"Mwo?"

"Hanya saja aku membencimu, sangat membencimu"

"Wae?"tanya jin

"Karena kau orang yang paling kusayangi telah mati"

Pria tersebut dengan cepat menyayatkan pisau ke perut jin.

"Aa"jin menggeliat kesakitan

Pria itu berjongkook didepan jin dan mengarahkan pisau ketangan jin dan menyayat nya.

"Yakkk"teriak jin

Mata jin memerah ia berusaha menahan  rasa sakit jin berusaha menatap mata pria itu, dengan kedua tangannya yang masih terikat jin meraih dan menarik baju pria yang ada didepannya itu dan membuat baju pria itu robek dan memperlihatkan bahu nya.
Jin melihat tato laba laba dibahu pria tersebut saat jin ingin meraih masker yang di pakai pria didepannya itu, pria itu dengan cepat berdiri dan menendang tubuh jin yang membuat jin terbaring dilantai

"Kau akan mati disini"

Tbc
Jangan lupa vote and comment ya, makasih juga untuk kalian yang udah vote dan comment di part sebelumnya dan yang udah nungguin ff aku ini.






This Is Love Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang