18 :: Humoris atau Romantis?

9.8K 1.1K 56
                                    

"Ar, udah, di sini aja." (Namakamu) menghalangi langkah Arkan. "Lo bukan panitia, gue yang bakal kena salah kalau lo ketahuan ada di sini."

"Gua yang mau bantu lo, nggak bakak ada yang marahin lo, kok."

"Arkan." Panggil (namakamu) tegas. Matanya menajam, memandang lurus Arkan. Laki-laki itu mendengus kemudian menurunkan tumpukan nasi box itu. "Makasih," kata (namakamu) berbisik.

Arkan mengangguk kemudian berbalik dan pergi dari hadapan (namakamu). Gadis itu menghela napas, lalu mengangkat tumpukan itu dan melanjutkan langkahnya. Hanya tinggal dua kelas yang harus Ia lewati. (Namakamu) bernapas lega karena acara dihentikkan sementara untuk istirahat dan sholat maghrib. Ini adalah saat istirahat bagi panitia. (Namakamu) masuk ke dalam kelas. Tersenyum kecil saat beberapa orang ternyata sudah menanti bawaannya.

"Ini makanannya," (namakamu) meletakkan tumpukan nasi box itu ke atas meja. "Untuk yang mau sholat maghrib, wudhu bisa di kamar mandi koridor ini. Tempat sholatnya di ruang istirahat masing-masing. Mukena, sajadah, dan sarung ada di atas meja. Aku tinggal dulu ya?"

Beberapa orang tampak mengangguk. (Namakamu) membuka pintu lalu menutupnya dari luar. Ia merenggangkan otot-otot tangannya, menghela napas kecil saat rasa pusing mulai menyerang kepalanya. Ah, perutnya sudah meronta untuk diisi.

"(Namakamu)!" Cia dan Tio menghampiri gadis itu. "Ayo kita ke ruang panitia, makan sama sholat dulu." Ucap Cia.

"Iya."

***

(Namakamu) memandangi ponselnya dengan senyum yang lebar. Tadi, Ia tidak sengaja bertemu seorang Maudy Ayunda di koridor. Sepertinya perempuan itu baru kembali dari kamar mandi. Saat melihat Maudy, (namakamu) langsung saja ijin untuk berfoto bersama. Mungkin Maudy melihat (namakamu) memakai baju panitia, makanya Maudy langsung mengiyakan permintaan (namakamu).

Wajah riang (namakamu) difoto itu membuktikan betapa bahagianya Ia dapat berfoto dengan seorang Maudy Ayunda. Penyanyi perempuan yang sudah Ia gilai sejak dulu. Semua karya Maudy selalu (namakamu) ikuti. Mulai film, lagu, sampai pendidikannya. Menurut (namakamu), Maudy adalah orang yang pas untuk Ia jadikan inspirasi. Lulusan Oxford University, cantik, punya suara yang indah, dan jago beracting. Maudy adalah sosok wanita idaman.

[play mulmed! Atau kalau punya lagu Perahu Kertas, boleh diputer dari galeri masing-masing ...]

Mata (namakamu) berganti menatap panggung yang kembali riuh. Ternyata Maudy baru saja menaiki panggung dan akan mulai bernyanyi. (Namakamu) mengamati wanita itu dengan seksama. Bibir (namakamu) terus mengulas senyum manis yang akan membuat semua orang betah melihatnya. Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambut (Namakamu) yang sudah terlepas dari kepangannya dari tadi. Alasannya, sih, lepek. Tapi gadis itu tetap terlihat cantik meski dibanjiri keringat.

Perahu kertasku kan melaju, membawa surat cinta bagimu..
Kata-kata yang sedikit gila, tapi ini adanya..

(Namakamu) meremas ponselnya saat suara merdu perempuan itu masuk ke dalam telinganya. Semua fokusnya mengarah pada panggung, sampai tidak merasa jika ada orang yang sudah berdiri di sebelahnya sejak awal (namakamu) tersenyum. Orang itu tidak mengamati panggung, Ia justru menatap siluet wajah (Namakamu) dari samping. Gadis itu masih tetap tersenyum sambil terus mendengarkan suara indah seorang Maudy Ayunda.

(Namakamu) memejamkan matanya, menyerap semua liriknya. Ia tersenyum kecil, lagu ini terus menjadi favoritnya sampai kapanpun.

Berduaa, ku bisa percaya..

Ku bahagia, kau telah terlahir di dunia. Dan kau ada, di antara miliyaran manusia, dan ku bisa dengan radarku menemukanmu..

Tunggu, mengapa otaknya langsung menyebut nama Iqbaal? Kenapa nama dan wajah laki-laki itu tiba-tiba terputar di otaknya seperti sebuah film? Ah, akhir-akhir ini nama Iqbaal memang sedang menjadi trending topic di otaknya. Bukan akhir-akhir ini, sih, lebih tepatnya memang sedari dulu.

Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku, cintaku padamu..

Ku bahagia, kau telah terlahir di dunia. Dan kau ada, di antara miliyaran manusia, dan ku bisa dengan radarku menemukanmu..

(Namakamu) tersenyum kecil. Ya, (namakamu) bahagia karena semesta sudah memperkenalkannya pada seorang laki-laki baik seperti Iqbaal. Meski tak pernah memiliki hati seorang Iqbaal, (namakamu) selalu tetap merasa beruntung. Menurutnya, kehadiran Iqbaal yang sederhana adalah karunia terindah dari Tuhan. Segala kejutan baik tentang Iqbaal di hidupnya, menimbulkan kesan manis pada hidup abu-abu seorang (namakamu).

"Kamu suka Maudy Ayunda, ya?" (Namakamu) tersentak dan menoleh. Matanya melebar saat mendapati orang yang sedari tadi Ia pikirkan ternyata ada di sampingnya.

"Kamu sejak kapan di sini?"

"Udah lama. Kamu terlalu fokus sampai nggak sadar ada aku di sini," Iqbaal terkekeh. "(Namakamu), aku mau tanya lagi."

"Mau tanya apa?"

Iqbaal menggigit mulut bagian dalamnya. "Cewek itu lebih suka cowok romantis atau humoris?"

Awalnya, (namakamu) sempat bingung kenapa Iqbaal menanyakan hal itu. Namun (namakamu) tahu, alasannya adalah hal yang tak mungkin Iqbaal beberkan pada (namakamu). Akhirnya (namakamu) hanya bergumam kecil. "Pandangan setiap cewek itu beda... tergantung sudut pandang masing-masing."

"Kalau kamu lebih suka yang mana? Cowok humoris atau cowok yang romantis?"

***

a/n; kalau kalian sendiri lebih suka apa?
Cowok Humoris atau Cowok Romantis?
Alasannya apa? Komen ya! Kita bisa saling bertukar pikiran hehe..

Kalau aku sendiri, lebih suka cowok humoris.. alasannya: cowok macam itu jauh lebih bisa membangun suasana dengan lawakannya yang mungkin garing. tapi itu yang menarik buat aku. Gimana perjuangan dia untuk ngebuat kita bahagia karena candaannya, wah gemes deh!

Bersenyawa [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang