33 :: hari penuh rindu

12.2K 1.1K 61
                                    

Tiga bulan sudah, (namakamu) menjalani hubungan jarak jauhnya dengan Iqbaal. Keduanya sering melakukan panggilan video, atau sekedar panggilan suara. Iqbaal sering mengirim foto selfie dirinya di sana yang tak henti menggelitik perut (Namakamu). Seperti malam ini–sambil mengerjakan slide presentasi biologi–(namakamu) menggerakkan jarinya di atas layar ponsel, menjawab pesan yang baru Iqbaal kirim.

[Line]

personal chat; Aleku.

Me: di sini jam setengah sepuluh maleem
Me: di sana pasti jam setengah sembilan pagi??!! Bener kann???

Aleku: yoi yoii
Aleku: lagi apa kamu

Me: ngerjain presentasi biologi
Me: kamu ngapain?

Aleku: lagi berjemur di bawah terik matahari
Aleku: mengirim gambar.

Aleku: lagi berjemur di bawah terik matahariAleku: mengirim gambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aleku: ganteng kan😎😎

Me: YA AMPUUN AHAHAHAH
Me: narsisnya kurangiin deh masss

Aleku: yg penting aku ganteng

Me: orang ganteng bebass iya deehh

Aleku: video call atau voice call?

Me: voice call ajaaa yaaa hehehe

Tak lama kemudian, panggilan suara dari Iqbaal masuk ke ponselnya. (Namakamu) menerima panggilan itu, menyalakan loud speaker, kemudian Ia taruh ponselnya di samping laptop. (Namakamu) kembali fokus pada tugas presentasinya.

"Eh, di sana hampir jam sepuluh, dan kamu masih ngerjain tugas? Emangnya bukan tugas kelompok?"

"Kerja kelompok. Tapi ini emang tinggal bagian aku. Dikit lagi, kok. Dua slide lagi."

"Habis itu langsung tidur ya?"

(Namakamu) terkekeh pelan. "Ya hapalin isinya dulu, lah! Masa presentasi sambil baca?"

"Tidurnya malem lagi, dong, kamu?"

"Ya, gimana lagi, Baal?"

"Aku temenin, deh." Jeda sejenak. Iqbaal terdengar sedang berbincang dengan teman-temannya di sana. "Dua minggu lagi aku pulang. Tapi langsung sibuk sama promo Dilan."

"Ketemu pas premiere aja mau?"

"Nah, yaudah pas itu aja. Kamu nunggu empat minggu lagi, sanggup?" Iqbaal tertawa dari sana.

(Namakamu) mendengus, "sanggup, lah!"

"Udah selesai belum?"

"Udah, tinggal hapalin aja," jawab (namakamu). Ia lalu mulai fokus pada laptop di hadapannya. Meski agak terganggu karena suara berisik dari tempat Iqbaal. Sepertinya Iqbaal dan teman-temannya sedang berjalan-jalan bersama.

Bersenyawa [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang