(Dirumah sakit)
Wakil komandan terus mondar mandir di depan ruangan Mayor Gevin dan Indri. Raut wajahnya sangat cemas .
-
Saat orang tua mayor gevin telah sampai dirumah sakit dan mereka langsung bergegas mencari ruangan mayor gevin.
-
Wakil Komandan
"Duh... Ini Orang Tua Komandan juga belum datang ya....!!"
Gelisah tak menentu menghampiri pikiran Wakil Komandan sampai pada akhirnya.
-
Ada sepasang orang tua yang berlari kearah wakil komandan dan bertanya.
-
Ortu
"Pak, benar ini ruangan gevin.?"
Wakil Komandan
"Siap buk...!, boleh saya tau ibu siapanya komandan.?"
Ortu
"Kami orang tuanya. Mana anak saya pak.?, biarkan saya masuk..!!!" pinta ibu mayor gevin,
-
Akan tetapi wakil komandan menahan orang tua yang telah renta itu.
Sembari berkata
"Maaf buk... Dokter meminta ruangan komandan harus steril dari pengunjung"
-
Sementara ibu mayor gevin tetap bersikeras untuk masuk, tetapi wakil komandan tetap menahanya, sampai akhirnya sebuah tamparan keras mendarat telak di pipi wakil komandan.
-
Dan ibu mayor gevin berkata.
"Hey.. Dengar ya..!! Saya tidak peduli dengan apa kata kamu, yang saya inginkan hanya menemui anak saya didalam sana. Asal kamu tau anak saya tidak sadarkan diri, kamu masih mau menahan saya.?? Atau ingin saya tampar lagi.??"
Emosi ibu mayor gevin memuncak, sementara ayah mayor gevin mencoba untuk meredam emosi isterinya. Sembari berkata kepada wakil komandan.
-
Ayah
"Maaf ya nak, isteri saya kepincut emosi, sekali maaf ya nak.!"
Wakil komandan
"Siap..! Tidak apa-apa pak, saya juga sudah biasa mendapat hal yang begini pak." sambil tersenyum.
-
Akhirnya wakil komandan membiarkan kedua orang tua itu masuk kedalam ruangan mayor gevin, setelah mendapat tamparan keras sang ibu dari mayor gevin.
-
( dalam ruangan )
Saat sang ibu masuk kedalam ruangan itu, betapa terkejutnya melihat kondisi mayor gevin yang tengah terbaring lemah.
-
Akhirnya sang ibu duduk disamping mayor gevin dan memegang tangan bayi kecilnya yang tak sadarkan diri. Dan ayahnya hanya bisa terpaku melihat kondisi sang anak yang benar-benar sangat lemah.
-
Kemudian, Wakil Komandan juga masuk keruangan yang sama.
Wakil komandan memegang bahu sang ayah dari mayor gevin, sembari berkata.
"Yang sabar pak, komandan sebenarnya kemarin sudah sadarkan diri, tapi beliau kembali hilang kesadaran saat mengetahui bahwa yang menolong ia adalah wanita yang terbaring disampingnya itu pak."
-
Wakil komandan menceritakan semua apa yang telah terjadi selama 2 hari yang dirumah sakit. Karena cerita itu ibu mayor gevin semakin sedih dan menagis.
-
Air mata sang Ibu tak tertahan lagi, karena mengetahui anaknya rela berkorban seperti itu untuk membuat kedua orang tunya merasa bangga. Tapi Allah SWT, berkehendak lain.
-
Sang Ibu berkata kepada Wakil Komandan sambil menangis.
-
Ibu
"Nak.? Makasih banyak sudah mau menjaga gevin selama kami berdua tidak tau kejadian ini, setelah ini kamu bisa kembali pulang, urusa disini biar kami orang tua gevin yang menjaga." pinta sang ibu.
Wakil Komandan
"Kalau begitu keputusan ibu, siap bu.!! Saya terima, tapi izinkan kami dari kesatuan, sebagai tanda peduli untuk menginstruksikan anggota kami supaya berjaga diluar ruangan demi keamanan ibu, bapak, serta serda indri dan mayor gevin bu.." pinta wakil komandan.
-
Sang ibu terdiam kejenak, sampai akhirnya
-
Ibu
"Makasih banyak nak, saya terima tawaranya. Dan tolong sampaikan rasa terima kasih kami dari orang tua gevin kepada kepala satuan kamu nak.!"
Wakil Komandan
"Siap bu.!!, saya akan sampaikan nanti."
Ibu
"Makasih banyak nak"
Wakil komandan
"Sama-sama bu.!, kalau begitu saya pamit dulu bu.!"
Ibu
"Iya nak, hati-hati dijalan"
Wakil komandan
"Siap bu, asalamualaikum"
Ibu/Bapak
"Walaikumsalam"
-
-
Please wait for next eps.
Happy reading
And, please vote, share and coment..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Prajurit♥[Tamat] √
Aksi[NO PLAGIAT- THE END] [Highest Rank : 6 in ACTION (31.10.2017)] [Highest Rank : 6 in ACTION ( 8 .11.2017)]