My High School Story 8

136 19 5
                                    

~~~Happy Reading~~~

.

.

.

"Apa kau sudah memilih lagunya?"

"Ne?!"

"Aku bertanya, apa kau sudah memilih lagunya, Cha Hakyeon?" Ucapan Taekwoon membuat Hakyeon terdiam.

"Yatuhan, aku bertanya padamu" Ulang Taekwoon lagi.

"Ehehe maafkan aku, tapi aku sungguh belum mendapatkan ide"

Hakyeon menundukan kepalanya sedih, ia tidak pernah serumit ini memilih lagu untuk dinarikannya. Namun, kenapa kali ini rasanya sulit sekali? Hakyeonpun tidak mengerti. Choi saem yang sampai saat ini belum menerima jawaban dari Hakyeon maupun Taekwoon berjalan mendekati mereka.

"Apa kalian sudah menentukannya?" Tanya Choi saem membuat keduanya saling memandang.

"Belum juga? Hakyeon-ssi, aku dengar kau adalah penari yang hebat saat di sekolahmu dulu, sebenarnya aku berharap padamu" Ucapan Choi saem membuat Hakyeon terkejut, pasalnya tidak ada yang tahu kemampuan dancenya di sekolah ini, yaa..terkecuali Choi saem, dan juga.. Taekwoon. Karena ia sedaritadi menyimak obrolan mereka.

"Ah..Aniya, Saem. Aku tidak sehebat itu, aku hanya senang menari"

"Hei, tidak usah menutupinya. Aku mengetahuinya, bahkan banyak teman menariku yang memuji kehebatanmu" Jelas Choi Saem. Mendengar penuturan Choi Saem, Hakyeon hanya tersenyum kecut. Ia takut jika ekspetasi gurunya tidak akan seperti realitanya nanti.

"Baiklah aku beri kalian waktu 5 menit lagi, okay?"

"Terimakasih, Saem" Jawab Taekwoon, Hakyeon hanya mengangguk paham. Choi Saem berlalu meninggalkan mereka.

"Jadi..Sampai di mana kita?" Tanya Taekwoon sembari menatap Hakyeon. Hakyeon yang ditatap tajam oleh Taekwoon tak berani untuk menatap balik mata elangnya itu. Ia hanya menatap sekeliling kelasnya yang sedang sedikit ricuh karena teman-teman mereka yang sedang belatih menari.

"Eumm..Sampai kita belum menemukan lagunya, Taekwoon-ah"

Mendengarnya, Taekwoon menghela napas panjang. Ia juga sadar, jika ia harusnya ikut andil dalam pemilihan lagu, bukan hanya membebankan gadis mungil itu. Taekwoon mengeluarkan ponselnya, lalu mulai mencari sesuatu. Hakyeon yang penasaran mempersempit jarak mereka sembari mengintip ponsel milik Taekwoon. Karena merasa terganggu, Taekwoon menoleh dan menatap Hakyeon yang pura-pura sibuk dengan siulannya tajam.

"Ck, kemarikan earphonemu" Pinta Taekwoon.

"Nee?!"

"Apa kau tuli? Kemarikan earphonemu" Ujarnya lagi.

"Eoh..Ini. Mau kau apakan, Taekwoon-ah?" Tanya Hakyeon sembari menyodorkan earphonenya. Bukannya menjawab, pria itu malah menancapkan earphone tersebut ke ponselnya lalu memasangkan sebelah ke telingannya dan sebelah ketelinga Hakyeon dengan perlahan.

Deg

'Ya Tuhan, jika aku terus sedekat ini bagaimana aku dapat menjauhinya?'Lirih Hakyeon dalam hati.

"Bagaimana menurutmu? Apa ini bagus?" Tanya Taekwoon, ia masih menonton tayangan di ponselnya. Karena tak kunjung menerima jawaban, ia menolehkan kepalanya lalu mengangkat sebelah alisnya.

"Hei, kenapa kau malah melamun? Hakyeon-ah! Yak, Hakyeon-ah!"

Seolah tidak dapat mendengarnya, gadis itu masih terdiam dengan masalah hati dan pikirannya. Taekwoon yang mulai jengah, mengangkat tangannya.

My High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang