My High School Story 21

117 13 3
                                    


~~~Happy Reading~~~

.

.

.

Hakyeon terus berusaha untuk berdiri walaupun kakinya sangat sakit. Ia tadi tidak sengaja terpeleset karena lantai yang ia pijak sangatlah licin. Ia tak mengerti, padahal tadi ia hanya melihat genangan air, namun setelah terjatuh, banyak sekali sabun berceceran di lantai. Gadis itu terus mencoba untuk berdiri, walau berkali-kali gagal dan jatuh terduduk kembali.

"Aish! Apa tidak ada orang yang kesini? Aku sudah terlalu lama pergi,"ujar Hakyeon kesal. Ia kesal dengan dirinya sendiri yang tidak dapat bangun hanya karena jatuh.

Gadis itu mencoba kembali, ia menggenggam erat westafel di depannya.

"Gotcha!" seru Hakyeon senang.

Ia telah berhasil berdiri, kali ini ia mencoba berjalan walau masih tertatih. Ia berjalan keluar dari toilet dengan berpegangan pada apapun yang dapat ia pegang. Saat sudah keluar dari toilet, masih dengan tangan yang menggenggam erat tiang penunjuk arah, ia menatap sedih jalanan di depannya yang tidak memiliki sedikitpun tempat untuknya berpegangan. Ia mengeluarkan ponselnya, namun naasnya ponselnya mati kehabisan baterai. Karena tak ingin sahabat dan kekasihnya khawatir, ia berusaha melepaskan pegangannya perlahan. Namun, saat ia sudah benar-benar melepas pegangannya, tubuhnya linglung karena kakinya tidak dapat menahan beban tubuhnya.

Bruk

"Arggh!" erang Hakyeon. Ia kembali mencoba berdiri dengan berpegangan dengan tiang penunjuk arah tadi. Dan ia kembali berhasil berhasil, lalu ia menarik napasnya dalam. Berharap kali ini ia bisa berjalan, pelan tidak apa daripada tidak sama sekali.

Greb

"Ehh?! N-nuguya?" Hakyeon mencoba menjauhkan tubuhnya dari seorang namja yang tiba-tiba datang menahan tubuhnya, namun saat Hakyeon mencoba untuk mendorong tubuh namja itu. Tubuhnya lah yang terjungkal, karena kondisi kakinya yang belum normal.

Namun, namja itu dengan cepat menahan tubuh Hakyeon agar gadis mungil itu tidak terjatuh. Hal itu membuat Hakyeon terdiam sejenak.

"Menja-/ Naya, Yeonie," potong namja itu sembari membuka topi yang sedaritadi bertengger di kepalanya. Hal itu sontak membuat Hakyeon membulatkan matanya.

"Kim Wonshik?!"

"Ahaha wae? Kau terlihat seperti melihat hantu, aku tahu aku sangat tampan," tutur Wonshik sembari terkekeh.

"Aniya.. Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Hakyeon penasaran.

"Ck! Sudahlah.. Memangnya kenapa jika aku di sini, kau tidak suka?"

"Bukan begitu..."

"Sudahlah...Biar ku bantu berjalan, haish.. Kenapa kau bisa terluka begini?" Hakyeon hanya menyengir membuat Wonshik berdecak sebal.

Mereka berjalan menuju restoran tempat Taekwoon menunggu, Hakyeon berjalan dengan tuntunan Wonshik. Gadis itu sangat berterimakasih kepada sahabatnya itu, jika ia tidak ada, ia mungkin masih berdiam diri memeluk tiang penunjuk jalan.

"Yeoniee! Kemana saja kau? Kami semua menghawatirkanmu," seru Taekwoon sesaat melihat kekasihnya memasuki restoran tempat mereka makan.

"Mianhae..Tadi aku terjatuh hehe," kekeh Hakyeon. Taekwoon tidak menggubris ucapan Hakyeon, ia menatap lekat Wonshik yang sedang merangkul tubuh Hakyeon. Lalu ia mengambil alih tubuh kekasihnya dari Wonshik.

"Nuguya?" tanya Taekwoon ketus.

"Woonie, dia sahabatku," ujar Hakyeon tak enak, pasalnya Wonshik sudah membantunya. Tapi, sekarang malah mendapat tatapan tak suka dari Taekwoon.

My High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang