~~~Happy Reading~~~
.
.
.
"Akhh..Pelan-pelan"
"Hiks, pabbo! Kenapa kau menyelamatkanku? Dasar namja pabbo, kau jadi terluka seperti ini!" Ujar Hakyeon sembari terus mengobati luka di lengan Taekwoon.
"Hei, berhentilah menangis, sayang. Aku tidak apa-apa" Ucap Taekwoon lembut sembari menghapus air mata Hakyeon dengan tangan sebelahnya. Bukannya berhenti, tangisan gadis itu malah semakin menjadi.
"Huwee..Seharusnya kau biarkan saja aku terjatuh, hiks" Setelah selesai mengobati luka di lengan kekasihnya, ia menundukkan kepalanya sembari terus menangis.
"Yeonie-ah, tatap mataku" Taekwoon meraih dagu Hakyeon, lalu mengangkat kepalanya agar gadis itu menatapnya. Namun, Hakyeon malah mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia sungguh merasa bersalah kepada namchinnya itu.
"Aku bilang tatap mataku, sayang" Kali ini gadis itu melakukan apa yang kekasihnya perintah, ia menatap mata Taekwoon sembari terus terisak.
"Kenapa aku menyelamatkanmu? Karena aku menyayangimu, aku takut kau kenapa-kenapa. Lagipula aku ini pria, jika tadi kau yang jatuh mungkin lukannya tidak akan sekecil ini. Bisa saja kakimu terkilir, sayang. Jadi, sudahi tangisanmu, aku sedih melihatmu menangis karena diriku"
Taekwoon memeluk Hakyeon yang duduk di bangku sebelah ranjang pasien yang ia dudukki. Hakyeon mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, lalu ia menghentikan tangisannya. Kehangatan pelukkan Taekwoon memang membuat gadis itu terbuai. Setelah dirasa Hakyeon sudah tenang, Taekwoon melirik jam tangannya, lalu melepaskan pelukkan mereka perlahan.
"Chha... Sekarang kita harus ke tempat latihan ne?"
"Anii! Lenganmu masih sakit, kita di UKS saja tidak apa-apa, kita bisa berlatih besok" Cegah Hakyeon. Taekwoon tersenyum lembut lalu mengecup dahi kekasihnya.
"Gwenchana... Kita hanya memiliki 2 hari lagi, jadi tidak ada kata untuk tidak berlatih. Sstt.. Jangan memotong ucapanku" Taekwoon meletakan telunjuknya di depan bibir Hakyeon saat melihat Hakyeon yang ingin protes.
"Sekarang kita latihan, tapi aku tidak akan terlalu berlatih keras, maafkan aku"
"Eihh...Aniyaa, gwenchanaa. Kau memang tidak boleh berlatih keras"
"Iya sayangg.."
Hakyeon terkikik mendengar jawaban Taekwoon. Taekwoon memang menjawabnya dengan nada yang sedikit terpaksa, karena sebenarnya ia tidak ingin berlatih tidak keras. Ia tahu jika Hakyeon sudah berlatih keras demi penampilan mereka. Jadi, ia juga ingin berlatih keras demi penampilan mereka. Setelah itu, mereka melempar senyum satu sama lain, lalu Hakyeon membantu Taekwoon berjalan. Dan mereka melangkah menuju ruang latihan tanpa melepas genggaman satu sama lain.
.
.
.
"Baiklah..Latihannya cukup sampai di sini saja, besok kita akan mengadakan gladiresik. Jadi, istirahat yang banyak, mengerti?"
"Yee!" Jawab murid-murid yang lain.
"Baiklah...Sampai jumpaa"
Hakyeon POV
Setelah Choi ssaem menutup kegiatan latihan hari ini, aku duduk di lantai, lalu meluruskan kakiku. Ya Tuhan...Aku sangat lelah, latihan hari ini sangat melelahkan. Aku menatap Taekwoon yang berjalan menghampiriku dengan botol minuman di genggamannya, lalu ia menyodorkan salah satu botolnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My High School Story
Fiksi PenggemarHakyeon pindah ke VIXX Akamedi karena sekolah lamanya yang ditutup. Di sana ia sering sekali bertengkar dengan anak asrama namja yang bernama Jung Taekwoon. Bagaimana kelanjutan hidup Hakyeon setelah kedatangan Taekwoon di hidupnya?? *WARNING GS*