My High School Story 28

102 12 8
                                        


~~~Happy Reading~~~

.

.

.

"Chagi~"

Taekwoon yang sedaritadi melamun sontak mengerjapkan matanya dan menatap kedua orangtuanya yang berjalan ke arahnya. Nyonya Jung tersenyum cerah saat melihat anak semata wayangnya itu, lantas wanita paruh baya itu langsung memeluk erat anaknya.

"Bogoshipeo, chagi-ya~" seru Nyonya Jung. Kelakuan ummanya itu membuat Taekwoon yang ada di pelukan ummanya terkekeh geli. Untung saja kedua orangtuanya datang di saat yang tepat, jadi setidaknya ada sesuatu yang dapat menyembuhkan sakit hatinya.

"Nado, umma-yaa.."

"Appa?" tanya Tuan Jung yang merasa dilupakan. Taekwoon lantas melepas pelukan dari ummanya, lalu datang mendekati Tuan Jung untuk memeluknya juga.

"Bagaimana kabar jagoan appa, um?" tanya Tuan Jung sembari melepaskan pelukan mereka.

"Baik, appa. Bagaimana dengan kalian berdua?"

"Tentu saja kami baik, sayang. Bagaimana sekolahmu?" tanya Nyonya Jung sembari mendudukkan tubuhnya di salah kursi di depan Taekwoon, begitu juga Tuan Jung.

"Semuanya lancar.. Bisnis kalian?" tanya Taekwoon lagi.

"Tentu saja lancar, sayang. Yakan, yeobo?" Tuan Jung menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan istrinya. Taekwoon tersenyum lembut menatap keduanya. Namja itu memang akan bersikap hangat jika bersama kedua orangtuanya, karena kedua orangtuanya memang orang yang selalu ada untuknya. Apalagi notabenya yang tidak memiliki saudara, hal itu membuatnya semakin dekat dengan keduanya.

"Lalu, ada apa kalian ingin menemuiku?"

"Yaampun, coba kau lihat anakmu, yeobo. Ia ternyata tidak merindukkan orangtuanya," canda Tuan Jung yang dibalas tawaan kecil dari Nyonya Jung dan Taekwoon.

"Aniya.. Bukan begitu. Ayolah katakan, apa yang ingin kalian katakan," bujuk Taekwoon lagi. Kedua orangtuanya terlihat saling menatap satu sama lain, setelah Nyonya Jung mengangguk pelan keduanya kembali menolehkan kepala mereka menatap anak semata wayang mereka itu.

"Ini masalah masa depanmu, nak. Rencananya, kami akan menjodohkanmu dengan anak dari relasi bisnis appa. Kami sudah mengenal gadis itu dengan baik, dan kami rasa ia cocok dengan kepribadianmu."

"Tapi, appa.."

"Aniya.. Kami tentu tidak akan langsung menjodohkan kalian seperti ini, kalian akan kami pertemukan dulu. Jika memang kalian sudah mengenal satu sama lain, baru kami akan melaksanakan perjodohan kalian. Tapi, tenang saja, gadis itu meminta pada kami jika pernikahan dilaksanakan setelah kalian sama-sama kuliah. Masih panjang waktunya, jadi kalian masih punya waktu untuk saling berdekatan" jelas Tuan Jung sembari merekahkan senyumannya. Namun, Taekwoon menatap kedua orangtuanya dengan tatapan terkejut. Bagaimana bisa permasalahan perjodohan kini menghampirinya. Sudah selesai masalah perjodohan Hakyeon, kini ia yang terkena masalah yang sama.

"Appa.. Maafkan aku, bukannya aku tidak mau. Tapi, saat ini aku sudah memiliki kekasih," jujur Taekwoon sedikit tidak enak. Pasalnya saat appanya menceritakan masalah perjodohannya, mereka terlihat sangat senang. Ia takut jika perkataannya justru menyakiti hati mereka.

"Mwo?! Benarkah? Kenapa umma baru tahu sekarang?" tanya Nyonya Jung bertubi-tubi.

"I-itu..Aku belum sempat memberitahu kalian. Jadi, apakah perjodohan itu bisa dibatalkan?"

My High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang