My High School Story 24

119 14 8
                                    



~~~Happy Reading~~~

.

.

.

Hari ini adalah hari jumat. Tandanya tinggal hari esok perlombaan itu akan berlangsung, dan ada kabar bahagia yang kita dapat dari Hakyeon. Gadis itu sudah dapat menggunakan kakinya dengan baik lagi, semalam dokter sekolahnya mengatakan jika ia sudah dapat menggunakannya. Karena cideranya tiba-tiba membaik dengan pesat. Gadis itu sekarang dalam perjalan mencari kekasihnya. Ia sangat bahagia dan tidak sabar untuk memberitahukan kabar bahagia ini kepada kekasihnya.

Tak disangka dari kejauhan terlihat Taekwoon yang ternyata juga sedang mencari Hakyeon. Namun, raut wajah Taekwoon tidak menyiratkan kebahagian seperti Hakyeon. Hakyeon semakin melebarkan senyumannya saat jarak di antara mereka semakin pendek.

"Taekwoonie-/Yeonie! Apa kau tahu siapa yang semalam pergi ke pondok milikku?" Hakyeon sontak terdiam saat Taekwoon memotong ucapannya.

"Apa maksudmu?" tanya Hakyeon bingung. Taekwoon terlihat melengus kasar, lalu ia mengusap wajahnya kasar.

"Argg..Siapa pelakunya?" Taekwoon menggeram marah, lalu ia bergegas pergi meninggalkan Hakyeon yang masih terbingung. Apa yang terjadi tadi malam? Kenapa Taekwoon terlihat begitu marah? Bahkan namja itu tidak menyadari keadaan Hakyeon yang jelas-jelas dapat menghampirinya tanpa bantuan.

"Taekwoonie!" panggil Hakyeon. Namun, gadis itu terlambat. Taekwoon sudah pergi menjauh. Akhirnya, gadis itu berlari pelan mengejar kekasihnya, kakinya masih sedikit sakit untuk dipaksakan berlari cepat.

Tap

"Akh.." lenguh Hakyeon. Kakinya terasa sakit sekali, jadi ia memutuskan untuk berhenti sejenak. Tak lama, gadis itu kembali mencoba untuk berjalan. Ia khawatir akan keadaan kekasihnya, namja itu terlihat sangat berantakan tadi.

Greb

"Jangan dipaksakan, Hakyeonie," Hakyeon menoleh, lalu ia mendapati Ravi berdiri di sampingnya. Namja itu menahan lengannya agar ia tidak kembali melanjutkan langkahnya.

"Biarkan saja dia. Bayangkan saja, bagaimana seorang namja bisa membuat kekasihnya yang jelas-jelas sedang cidera mengejarnya? Ikut aku."

Ravi yang tiba-tiba mengangkat tubuhnya membuat Hakyeon tak jadi melanjutkan omongannya. Namja itu melangkahkan kakinya menuju suatu tempat. Hakyeon sudah berkali-kali menyuruhnya menurunkan tubuhnya, namun sepertinya namja itu tidak peduli. Ia hanya ingin berbicara dengan gadis itu.

.

.

.

Gug

Gug

Hakyeon yang sudah menyelesaikan urusannya dengan Ravi kembali mencari keberadaan sang kekasih. Saat mendengar suara yang familiar untuknya, ia menghentikan langkahnya. Ia menurunkan pandangannya, dan ia melihat Moly berjalan menghampirinya lalu memutari kakinya. Hakyeon tersenyum, lalu menggapai anjing itu dan menggendongnya. Moly terlihat murung, dapat dilihat dari tingkahnya yang sedikit pendiam. Biasanya anjing manis itu terus saja menggonggong di depannya.

Hakyeon menyerit, apa yang terjadi? Ia memutuskan untuk memasuki pondok kekasihnya dengan langkah pelan. Saat ia membuka pintu, ia dapat melihat keadaan pondok yang amat berantakan. Semua benda yang seharusnya tertata rapih, kali ini berhamburan di mana-mana.

'Apa yang terjadi?' batin Hakyeon bingung. Ia berjalan memasuki pondok tersebut, lalu berusaha mencari keberadaan kekasihnya.

Prang

My High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang